Bitch(20/01)💚

1.2K 112 30
                                    

HAPPY READING GUYS ✨

SORRY FOR TYPO 🙏

AUTHOR POV

Dring.... Dringg

Saint yang sedari tadi sibuk memasak makan tengah hari Perth kini terhenti kerana mendengari ponselnya berbunyi diruang utama mereka dan mau tidak mau, Saint pergi meninggalkan kerjanya untuk melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo Mae ada apa" Tanya Saint tanpa basa basi setelah menjawab panggilan dari maenya

"Aw, apakah anak mae tidak merindukan mae dan phao di sini?" Kesal mae-nya Saint diseberang sana

"Aku merindukan mae dan phao tapi mae mengngguku" Jawab Saint tak kalah kesal

"Memang apa Saint buat sehingga tak mau diganggu?"

"Aku memasak bekal untuk phi Perth"

"Ahah rupanya ada orang yang sudah siap menjadi isteri pada anak Tanapon na phao" Goda mae-nya Saint

"Yayalah sayang, bukankah kau juga sama seperti itu dulu?" Jawab Suppapong Pete pada Piare diseberang sana

"Masih aku dengarin,kapan masakkanku matang jika terus-terus mendengar ucapan kalian yang memuakkan" kesal Saint mendengar godaan kedua orang tuanya

"Dasar anak kurang ajar" Umpat Suppapong ditalian sana bersamaan tawanya

Saint tertawa kecil mendengar ucapan Suppapong tetapi ia juga heran mengapa mereka menelponnya diwaktu ia hendak ke kantor Perth bersama Ae. Saint baru hendak menanyakan pada Piare tetapi Piare lebih cepat berbicara.

"Saint, jika kalian tidak sibuk. Bawah Ae pulang kesini na, kami sudah merindui cucu nakal mae dan phao"

"Jadi ini sebab mae menghubungiku?" Tanya Saint

"Yayalah. Memang ada apa?" Jawab Piare

"Tiada, mae saat ini kami tak bisa kesana, kerna hari ini aku dan Ae ke kantor phi Perth dan besok aku mengurus beberapa perkara direstoran phao tetapi aku akan coba mencari hari yang sesuai na"

"Oh, baiklah nak. Jangan terburu-buru melakukan kerjamu na, ingat kesalamatanmu. Oya, aku merasakan Perth sudah seminggu berada dirumahmu kerna aku baru melihatnya pagi tadi dan ia tampak teruburu-buru ke kantornya"

"Ya mae, kerna Ae tidak mengizinkan phi Perth pulang. 'P Perth berusaha membujuk Ae agar berhenti menangis hingga 'p menyuruh aku membawah Ae ke kantornya dan barulah Ae berhenti menangis"

"Mae kesihankan pada Perth, jarak kantor dan rumahnya lumayan jauh. Jika Saint tidak keberatan, suruh saja Perth tinggal bersama kalian kerna rumahmu dan kantor Perth tidak jauh" Pinta maenya Saint

"Aku sudah memberitahunya tetapi ia tidak mau mae, katanya kami akan tinggal bersama dengan rumah ia beli sendiri menggunakan uangnya sendiri"

"Aku bangga pada Perth, ia sangat mencintaimu sehingga ia sanggup melakukan apapun demi kebahagiaan kalian berdua dengan Ae"

"Ya mae. Oya mae, aku harus ke dapur dulu na,nanti bakal untuk phi Perth tak selesai"Ucap Saint dan mendengar kekehan dari kedu orang tuanya

"Masak yang sedap na"

"Ya mae, aku matikan dulu na mae"Jawab Saint

"Baiklah, hati-hati dan jaga Ae na" Titah Piare

"Krab" Jawab Saint dan mematikan panggilan maenya dengan cepat ia menuju kedapur dan mendapati bibi Jew bersama Ae sudah serapan lalu Saint pun menghampiri mereka tetapi Saint melanjutkan masakkannya.

You Both Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang