Happiness (10/01)💚

1.9K 137 36
                                    

HAPPY READING GUYSS 💞


Sorry For Typo 🙏

Author POV

Keesokkan harinya beberapa pasagan telah menghabiskan waktu untuk bersama. Perth pula membawah Saint dan Ae disebuah fashion shopping mall dibangkok. Tidak banyak dan tidak juga sedikit barang-barang Perth belikan untuk Saint dan Ae. Mereka sangat menikmati suasana dipagi hari ini sehingga mereka tidak menyedari ada sepasang mata menatap mereka penuh dengan dendam juga kebencian dihujung sana. (Akupun tidak tau hujung mana 🤣)

'Dari dulu hingga sekarang aku membenci pemandangan seperti ini, seharusnya dia milikku!' Batin seseorang dihujung sana.

Kringggggg

Perth menyedari ada seseorang menghubunginya dan ia sedikit menjauh dari Saint dan Ae.

"Hallo,ada apa?" Jawab Perth dihujung talian sana

"......"

"Hari sinin saja aku pergi ke kantor, hari inikan hari libur sedunia dan aku sibuk bersama keluargaku, cukup sediakan saja dokumen-dokumen itu dan letakkan saja dimejaku. Mengerti!" Ucap Perth sedikit kasar pada orang ditalian sana.

Perth menoleh ke belakang dan melihat Saint dn Ae juga melihatnya. Perth tersenyum bahagia melihat kedua orang yang ia sayangi dan cintai kembali bersamanya. Tidak sampai 5 minit Perth memutuskan talian tadi tetiba seseorang lagi menghubunginya. Sungguh menganggu ketenteraman Perth Tanapon dihari bahagia ini.

Dringgggg

"Hallo! Anak Tanapon"

"Hallo juga Mae ada apa sih?" Rupanya dihujung talian sana adalah ibunya Perth

"Apa yang kau lakukan diluar sana sehingga jarang pulang rumah ha?!"

"Kenapa sih marah-marah?"

"Gak usah banyak bicara Perth, mae mau kau pulang malam ini dirumah,ada yang perlu mae bicarakan. Mengerti?!"

"Hoohh baiklah nanti malam aku pulang dirumah selepas menghantar kekas-aw mae"

Tut... Tut... Tutttt.

Perth melihat ponselnya ia merasa ada yang aneh pada ibunya.

'Kenapa sih mae semarah ini padaku,aku belum menghabiskan kalimatku tetapi Mae sudah menutup panggilannya' Batin seorang Perth saat ini

Dia melihat wajah Saint yang kini menjadi muram, senyuman manis yang barusan terukir diwajah cantiknya kini menghilang.

"Phi,aku dan Ae tidak apa-apa, kami bisa pulang ikut taxi" Ucap Saint senyum, Perth memegang tangan Saint lembut

"Mai. Phi tidak akan pernah membiarkan kalian pergi begitu saja, phi akan menghantar kalian terlebih dulu lepas tuh phi akan pulang rumah phi"

"Mai! Hikssss... Ae tidak mau Daddy pergi, Mommy!hiksss Daddy tinggal bersama kita... Huweee" Sampuk Ae ditengah perbualan Perth dan Saint. Pertama isakan biasa kini tangisannya pecah. Saint dan Perth membeku bertatatapan.

"Liat sikap anakmu, ia merwarisimu,Ae daddy harus pergi. Maenya menghubungi daddy" Ucap Saint berusaha menghentikan tangisan Ae dan membujuk Ae sedangkan Perth hanya tersenyum dan ganti mengendong Ae, sesaat Ae berhenti menangis dan membenamkan wajahnya didada Perth tidak lama Ae pun terlelap

"Ia sama sepertimu jika malu ataupun itu menangis pasti membenamkan wajah didadaku" Goda Perth pada Saint yang tersenyum manis menahan malunya yang sudah merah.

You Both Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang