Hai jangan lupa vote and comment .
Jika ada kesalahannya kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .
Pagi yang sangat cerah untuk Liona , setelah menyiapkan sarapan , Lion menyapu halaman depan rumahnya yang di penuhi dedaunan kering . Liona menoleh saat seorang wanita meneriakinya , dilihat dari posisi berdirinya lion tidak menghalangi pintu masuk .
"Heh , wanita jalang . Minggir gue mau lewat " .
"Kamu dari mana ? " tanya lion pada Janne .
"Bukan urusan Loe . Dasar wanita kampungan ! , awas yaa kalau kamu ngomong macem macem sama dande ! " ancam Janne .
"Aku hanya ingin memastikan kamu baik baik saja dan juga anakmu ."
"Hasyahh . Jangan munafik deh , gue tau loe seneng kan , dande cuma nikahin siri gue biar loe bisa rebut semua hartanya !! "
"Ya allah , Astaufirullah Janne , aku enggak ada niat sedikitpun mikir tentang itu ."
"Loe nggak usah ngelak . Kalau emang loe nggak tertarik sama harta keluarga diatmaja kenapa loe nggak minta cerai dari dulu ."
"Kamu kira cerai semudah itu , pernikahan itu bukan hal untuk main main . Maaf sebelumnya , karena semua tuduhan kamu itu salah ." Lion meninggalkan madunya di ambang pintu . Wanita itu berlari menuju kamarnya . Di lihatnya dande yang sedang tertidur , Lion masuk kedalam kamar mandi untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya .
Janne membuang tasnya asal , dia duduk di pinggir ranjang mengikat rambutnya asal . Semua amarah dan emosinya membuatnya berkeringat . Lalu wanita itu berjalan mengambil bathrobe di lemari untuk mandi .
Harusnya aku tidak memakinya , entah mengapa setiap kali aku melihat wanita itu ,aku tidak bisa mengontrol emosiku . Mungkin benar kata Tama , aku harus menyingkirkan wanita itu secara halus .
Seseorang yang Janne temui dimalam pernikahannya tak lain adalah Tama . Semua rencana mereka meleset karena pernikahan yang Janne dapatkan hanya pernikahan siri .
"Mungkinkah Dande tau tentang rencana kita ? " tanyanya pada Tama .
"Tidak mungkin dia tahu ? "
"Tapi kenapa dia hanya menikahiku secara siri . Bukankah dande sangat mencintaiku ? "
"Hei dasar wanita bodoh . Mungkin saja istrinya yang mempengaruhi . "Kata Tama .
Janne mengepalkan tangannya .
"Sial , aku benar benar akan menyingkirkan wanita itu secepatnya .""Gunakanlah cara yang halus . Agar wanita itu merasa iba denganmu " saran Tama .
"Cihh . . Aku mana mau merendahkan diriku di depan wanita itu !!"
"Terserah lah . Aku hanya memberikan mu saran . "
Tama kemudian berdiri dan pergi ."Mau kemana kamu Tama ! " teriak Janne .
"Bersenang senang " jawab Tama . "Kaukan sedang hamil mana bisa memuaskanku " tambahnya dalam hati .
Cleckkk . . .
Pintu kamar mandi terbuka , Lion keluar dengan handuk yang melilit di tubuh rampingnya .
"Kak , sudah bangun " .
Dande tersenyum memperhatikan istrinya yang malu malu di hadapan nya .
"Kak , kenapa senyum senyum gitu "
Lelaki itu dengan sigap menarik tangan lion dan membuat wanita itu terduduk di atas pangkuannya .
"Kamu begitu manis di pagi hari " Dande membisikkan sebuah kalimat di dekat telinga istrinya . Hembusan nafas pria itu membuat bulu kuduk Lion meremang.
"Kak turunin ,aku mau ganti baju " sekuat hati Lion menahan malu. Agar pipinya tidak merona , suaminya sungguh sangat suka melihatnya kelabakan .
Walaupun mereka sudah pernah melakukan hal itu , namun Lion tetap saja selalu malu jika suaminya sudah berbicara mengenai keintiman mereka .
"Aku nggak akan nurunin sebelum kamu kasih aku morning kiss dulu" Rayu suaminya . Tangan Dande melingkar kuat di pinggang Lion , menahan wanita itu agar tidak pergi . Lion bagaikan mangsanya dipagi hari .
Lion mengecup singkat pipi suaminya . "Sudah kan " .
"Itu tidak bisa di bilang sebagai morning kiss , aku mau kamu mengulangnya ."
Lion kemudian mencium pipi suaminya lagi , namun Dande menolehkan kepalanya dengan cepat hingga ciuman Lion mendarat dibibir suaminya . Tidak tinggal diam tangan dande menekan tengkuk Lion untuk menahan ciuman mereka , satu tangannya lagi dia gunakan untuk membuka handuk yang digunakan istrinya .
Setelah beberapa menit dande melepaskan ciuman tersebut ,membiarkan wanitanya untuk mengambil nafas. Dia kembali mencium di area leher istrinya ,menimbulkan desahan desahan kecil pada mulut Lion .
"Kak , ahh . .ak_u harus bekerja hari ini ."
"Aku juga harus bekerja hari ini . Untuk itu kita akan melakukan secara cepat ."
"Jangan sekarang kak , ku mohon . "
Dande menatap istrinya , "oke ,aku akan melepaskan untuk hari ini . Gantilah sebelum aku berubah pikiran ."
Lion turun dari pangkuan suaminya lalu mengambil handuknya yang tergeletak di lantai . Sedikit berlari lion menuju walk in closed . Setelah berganti baju lion turun untuk menunggu suaminya sarapan . Dande turun dengan setelan jas lengkap warna blue electric yang pas ditubuhnya .
Mereka makan dengan tenang hingga beberapa menit kemudian Janne turun dengan baju yang super seksi, potongan baju pada area dadanya memperlihatkan belahan dadanya yang menyembul.
"Sayang " tangannya mulai bergelanyut di leher Dande . "Apa kamu bisa menemaniku untuk periksa kandungan " .
Dande menyingkirkan tangan Janne , "aku tidak bisa , Pak Ujang akan mengantarmu " .
"Aku cuma mau kamu yang mengantar , ini anakmu darah dagingmu ."
"Aku bilang aku tidak bisa , aku ada meeting hari ini " Dande menyudahi sarapannya lalu berdiri melihat Lion . "Cepatlah sedikit ,aku akan mengantarmu bekerja , kutunggu dimobil ." Ucap Dande .
"Ah Iya kak. " jawab Lion .
Setelah kepergian Dande dan Lion , Janne memukul meja makan "Sial , untuk mengantarkan ku saja dia tidak bisa , tapi mengantar lion kenapa dia bisa ! " . Wanita itu menahan emosinya yang membuncah . "Lihat saja , aku akan mengambil Dande lagi darimu ."
"Nyonya ,saya disuruh tuan mengantar anda " kata pak Ujang .
"Siapkan saja mobilku ,aku akan pergi sendiri ." Perintah Janne .
"Tapi Nyonya , anda sedang hamil , tidak baik anda menyetir sendiri ."
"Heh , kau disini dibayar bukan untuk menceramahiku . Lakukan saja perintahku atau aku akan memecatmu ."
"Baik nyonya Janne ." Pak ujang mengusap dadanya . Majikannya ini sungguh sangat berbeda dengan Lion .
Jangan lupa vote .
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)
RomanceTak ada yang bisa menjabarkan posisi hatiku kini, tak kala orang yang paling kucintai mengutarakan kalimat yang membuat mataku kian memanas. Namun bukankah sebagai istri yang baik aku harus merelakannya. Ya merelakan suamiku menikahi wanita lain dih...