7_little attention

4.8K 313 1
                                    

Hai jangan lupa vote and comment

Jika ada kesalahan dan kalimat bahasa mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .

Dande berdiri dan menghampiri lion , memegang tangan istrinya dan membawanya istrinya ke depan wastafel . Dengan perlahan dande mengaliri tangan lion dengan air  . "Tunggu sebentar " . Ucap dande .
Suaminya sedikit berlari mengambil obat oles untuk istrinya dan mengoleskan secara perlahan di tangan lion . Hingga beberapa detik mereka saling menatap . Ada rasa aneh yang menjalar saat dande saat menatap lion .

Namun sebuah suara mengejutkan mereka "ehemm , " janne melemparkan tatapan sinisnya pada lion dan menarik tangan dande agar menjauh dari lion .  "Sayang aku laper , apa pembantu di sini udah masak " ucap janne mendesah . Jujur saja jika bisa memilih lion akan menutup telinganya atau pergi namun dande menahannya .

"Janne kita enggak punya pembantu disini " . Jawab dande .

"Dia , . .! " janne menunjuk lion .

"Jaga mulutmu janne , orang yang kau sebut pembantu adalah istriku . " jawab dande geram .

Ini pertama kalinya dande membela lion , namun lion tentu saja tidak besar kepala , mungkin ada sesuatu yang dande inginkan dari dirinya .

Karena marah atas sikap dande yang tidak membelanya ,janne pergi meninggalkan mereka dengan menghentakkan kakinya kelantai .

"Kak . "

"Seharusnya kakak tidak perlu membelaku di depan janne , karena itu sama saja akan membuat kebencian janne semakin bertambah "
Dande ingin memjawab perkataan lion namun istrinya terlebih dulu meninggalkan dirinya .

Pagi ini cukup cerah untuk lion pergi . Rencananya lion akan pergi kepasar untuk membeli beberapa sayuran . Dan akan mampir ke butik untuk membeli pakaian yang sedikit modern .

Benar kata Amala dia harus merebut perhatian suaminya dari janne . Dengan sedikit merubah penampilannya di depan suaminya .

Setelah membalas pesan dari Amala lion memasukkan ponselnya kedalam tas dan keluar . Dia akan pamit kepada suaminya . Bagaimanapun juga lion adalah seorang istri bukan wanita yang sendiri lagi .

Setelah mendapatkan jawaban dari dande, lion keluar dari rumah memegang benda tipis berwarna gold di tangannya . "Pak ujang kepasar yaa " perintahnya pada supir lion .

Lion di berikan dande satu buah kartu kredit yang dapat dia gunakan untu belanja nanti . Tentu saja dia menolaknya , namun dande tetap memaksanya mau tidak mau lion harus menerima kartu dari suaminya . Dande juga memberikan supir pada lion . Karena dande tahu lion tidak bisa menyetir mobil .  Dia juga tidak mau melihat lion berjalan di pinggir jalan seperti hari lalu .

"Sudah sampai nyonya " ucap pak ujang membukakan pintu mobil untuk majikannya .

"Jangan panggil nyonya pak , panggil lion saja . "

"Maaf nyonya nanti tuan dande bisa marah . "

"Enggak akan pak , kalau begitu panggil saya non aja ."

"Baik nyo . . Ech non lion . "

"Satu lagi pak ujang . Jangan bukain saya pintu mobil lagi , saya bisa sendiri "

Pak ujang tersenyum " Sudah tugas saya non "

"Tidak ada penolakan lagi pak "
"Baik non ,jika begitu "

Lion menatap beberapa sayur yang berada di depannya kini . "Bingung mau masak apa " pikirnya .

Setelah membeli beberapa sayuran lion pergi ke butik untuk membeli beberapa pakaian modern .

Sepulangnya dari butik lion masuk kedalam rumah dan menaruh belanjaannya di atas meja makan . Pandangannya tertuju pada dande dan janne yang turun dari tangga dengan rambut yang sama sama basah .

Apa yang mereka lakukan ?

Walaupun lion gadis yang cukup polos tapi lion paham , apa yang mereka lalukan .

"Kak . Ini " lion mengembalikan kartu kreditnya kepada dande .

Tatapan tidak suka terlihat dari janne . Namun janne tidak peduli , karena janne juga merasa cukup atas uang yang di berikan dande untuknya .

" itu untuk mu . Ambil saja " ucap suaminya .

Kemudian janne pergi keluar meninggalkan lion dan dande di rumah .

Magrib menjelang Lion keluar dari kamarnya untuk memasak makan malam . Hari ini lion akan memasak sayur asem dan Ayam kecap menu kesukaannya tak lupa juga ikan asin favoritnya .

Dande dari ruang tengah mencium masakan lion ,perutnyapun mulai keroncongan . Dande berjalan ke dapur ,di lihatnya lion yang sedang menyiapkan piring di meja makan . Haruskah dande bersikap baik sekarang . Jika boleh jujur dande sudah mulai sedikit menerima lion di hidupnya . Benar yang di katakan orang tuanya .

Pasalnya lion adalah wanita yang baik ,rajin ,dan sholehah . Tapi cintanya pada Janne telah membutakan dirinya .

"Ehemm . . " dande berdehem membuat lion sedikit terkaget .

"Kak . ? "
"Kamu masak apa ?" Tanya dande pada lion .

"Ini kak Sayur asem , Ayam kecap dan Ikan asin . " Lion sedikit ragu mengucap kan menu masakannya yang cenderung biasa saja . Ini adalah menu masakan yang biasa ibunya masak untuk lion .

"Boleh aku ikut makan . " kata dande .
"Tentu kak , "

Lion mengambil piring untuk dande dan mengambilkan makanan untuk suaminya . Sedikit canggung karena suaminya memperlihatkan dirinya , dari lion mengambil nasi dan juga menuang minum .

"Silakan kak , semoga suka ."

Lion berjalan memutari meja dan mengambil tempat duduk agak jauh dari dande .

Dia lion mulai makan dalam keadaan sunyi bersama suaminya .

"Kak , apa aku boleh bertanya ? " tanya lion .

"Hmm "

"Apa aku boleh bekerja kak ? ."
Lion melihatnya mata dande yang membuat ingin marah .

"Untuk apa , ? Apa uang yang aku berikan kurang . ?

"Aku hanya bosan kak "

" hm . Lakukan sesukalah hatimu . Tapi aku tidak ingin melihat kamu pulang larut malam  . "

Lion mengusap dadanya "alhamdulillah " setidaknya rencananya berhasil untuk tidak di rumah seharian dengan janne .

Dande meletakkan sendok dan garpunya untuk menyudahi makan malamnya . Sebelum pergi dande mengatakan satu hal yang membuat lion merona , dan seolah banyak kupu kupu yang berada di dalam perutnya "Kamu cantik malam ini " . Pujian pertama yang lion dapatkan dari suaminya .

Hai jangan lupa vote and comment

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang