Hai jangan lupa vote and comment .
Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .
Setelah setengah jam lebih , Dande menghentikan mobilnya di depan salah satu rumah bergaya kuno ,dia membaca papan nama yang terdapat di depan rumah tersebut PANTI ASUHAN KASIH .
"Kamu bekerja disini ? " tanya Dande penasaran , kenapa istrinya bekerja ditempat seperti ini batinnya .
"Iya kak , bukan bekerja lebih tepatnya menjadi sukarelawan " .
"Kamu bukannya lulusan sarjana kenapa kerja disini . kerja di kantorku saja " Tawar suaminya .
"Huh , emangnya kalau sarjana harus bekerja dikantor apa ? Lagipula aku disini ikhlas , aku menyukai anak anak disini kak ."
"Terserah kamu saja , asalkan kamu tidak melupakan kewajibanmu sebagai seorang istri " .
"Tenang aja , enggak akan lupa kok ." Lion mengedipkan satu matanya .
Sungguh mulia hati istrinya , Lelaki itu turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk istrinya .
"Terimakasih kak sudah mengantar . "
Dande tersenyum "jam berapa kamu pulang ? "
"Sore jam lima kak ." Jawab lion .
"Oke aku akan menjemputmu nanti jam lima ." Kemudian lelaki itu kembali masuk kedalam mobilnya .
Lion masuk kedalam panti asuhan dan disambut hangat oleh Ranti dan Bibi Ni .
*****
Di dalam kantor , setelah Dande memimpin beberapa meetingnya hari ini lelaki itu duduk di sofa yang ada di ruangan nya . Dande mengambil ponselnya untuk menelpon Hudson asistennya, salah satu orang kepercayaannya.
"Iya Tuan " jawab seseorang dari seberang telepon .
"Awasi isteriku mulai sekarang , kemana dia pergi dan dengan siapa dia pergi " titah Dande .
"Isteri ? Maksut tuan nona Lion atau Nyonya Janne ? " tanya Hudson asistennya .
"Janne ! Cari tau rencana apa yang sedang dia susun "
"Baik tuan "
Setelah berfikir , beberapa hari ini Dande sudah mencurigai isteri keduanya . Wanita itu selalu pergi tanpa sepengetahuan Dande dan pulang di pagi hari ,itulah kenapa dia hanya menikahi siri wanita itu . Namun lelaki itu belum tahu pasti apa yang sedang di rencanakan Janne .
Dande memilih untuk diam dan menghindari wanita itu , lagipula cintanya untuk Janne sudah tidak ada lagi setelah dia tahu betapa baik hati Lion , siapa sangka dulu dia sangat membenci Lion , namu sekarang benci itu berubah menjadi sebuah cinta yang indah .
Dande lalu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul lima sore . Dia melajukan mobilnya untuk menjemput isterinya lion . Sebelum itu dande berhenti di sebuah supermarket untuk membeli beberapa barang dan makanan .
*****
Sharen berlari kearah Lion dan juga bibi Ni yang sedang berbincang di ruang tengah .
"Aunty tau tidak , ada om baik yang memberikan banyak makanan dan mainan pada kami " kata gadis kecil itu , sharen kembali mengunyah coklat yang ada di tangannya .
"Om baik , maksud sharen apa ? " tanya Lion .
"Lihatlah aunty , ini boneka dari om baik itu ." Sharen menunjukan boneka teddy bear berwarna pink yang ada di tangannya . "Kata om baik , dia mencari aunty , aku kesini untuk memberitahu aunty "
"Lion , apa kamu mengenalnya ? " Tanya bibi Ni .
Lion ragu menjawab pertanyaan bibi Ni , apa itu Dande suaminya ?
"Entahlah bi , aku akan pergi keluar untuk melihatnya ."
Setelah keluar baru Lion dapat melihat jelas lelaki itu adalah suaminya , Dande sedang membagikan beberapa mainan pada anak anak ."Ok ok , pelan pelan semua akan mendapatkan nya ."
Lion tersenyum melihat suaminya jadi bahan rebutan anak anak di panti .
"Kenapa kamu hanya tersenyum dan tidak membantuku , ayolah sayang " .
"Tidak mau , aku lebih suka kamu yang melakukannya sendiri ." Kekeh Lion .
Bibi Ni dan Ranti keluar secara bersamaan "Siapa dia, apa kamu kenal lelaki itu Lion ? " .
Sebelum lion menjawab Dande menjawab terlebih dahulu pertanyaan mereka .
"Saya suami Liona , saya datang untuk menjemput istri saya pulang " ."Dia suamimu ." Tanya bibi Ni pada Lion .
Lion mengangguk ,"Iya dia suamiku "
"Saya bibi Nila dan ini anakku Ranti ,terimakasih banyak telah memberikan ini semua kepada anak anak . "
"Tidak masalah , mungkin saya akan sering berkunjung untuk memberikan banyak hadiah lagi , anak anak disini sangat baik ." Jawab Dande .
"Terimakasih tuan " ucap bibi Ni sungkan .
"Panggil saja saya Dande "
"Kalau begitu terimakasih banyak nak Dande " . Ucap bibi Ni
Mereka berdua pamit untuk pulang . Malam harinya Janne berbaring di dalam kamarnya , kakinya terasa sedikit pegal setelah seharian dia mondar mandir mencari Tama di beberapa bar . Ingin rasanya dia mengumpat namun sepertinya tenaganya sudah habis untuk hari ini .
Pintu kamarnya terbuka ,munculah Dande dari balik pintu . Janne memgambil posisi duduk untuk menyapa suaminya . Senyumnya berkembang saat suaminya mulai mendekatinya ,wanita itu mulai memasang wajah sendu untuk menarik perhatian suaminya .
"Bagaimana keadaannya ? " Tanya dande yang mendekat ke arah Janne .
"Ahh . . Maksutmu ? " tanya Janne tidak mengerti .
"Bukankah hari ini kamu pergi untuk memeriksa kandungan "
"Oh tentu saja , keadaannya sangat baik " Jawab Janne bohong . Dia memang pergi namun bukan ke dokter kandungan melainkan mencari Tama .
Setelah dia tidak bisa menghubungi Tama , jadi memutuskan untuk mencari pria itu , namun hasilnya nihil dia tidak bisa menemukan tama , malah seluruh badannya terasa pegal .
"Baguslah ." Dande tau jika Janne berbohong , Dande juga tau kemana saja istrinya pergi hari inj, asisten pribadinya lah yang melaporkan semua kegiatan Janne hari ini . "Malam ini aku tidur di kamar Lion " .
Janne mengubah raut wajahnya kesal . Dia sangat benci jika Dande sudah mulai mementingkan isteri pertamanya itu .
"Kok gitu sayang , kamu tidur disini aja ya . Kitakan udah lama nggak tidur bareng lagi ."
"Nggak , besok saja . Kamu butuh istirahat , dan aku nggak mau ngganggu kamu ."
Alasan macam apa itu batin Janne .
"Yasudah pergi sana . " usir Janne kesal . Dande menutup pintu kamar Janne ,dan tersenyum sinis .
Saat masuk kekamar Lion, Dande sudah melihat isterinya yang tertidur pulas , di dekatinya istri tercintanya itu lalu Dande memberikan satu kecupan singkat , "Aku Mencintaimu " bisiknya di depan wajah Lion .
Jangan lupa vote .
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)
RomanceTak ada yang bisa menjabarkan posisi hatiku kini, tak kala orang yang paling kucintai mengutarakan kalimat yang membuat mataku kian memanas. Namun bukankah sebagai istri yang baik aku harus merelakannya. Ya merelakan suamiku menikahi wanita lain dih...