18_Full of sadness

4.8K 246 5
                                    

Hai teman . Jangan lupa vote and comment .

Jika ada kesalahan  kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya.

Jogjakarta .

Dua hari berlalu semenjak kejadian di rumah pak Diatmaja . Dande dan Lion kini tengah berada di salah satu hotel terkenal di Jogja .

"Kenapa enggak langsung kerumah aja kak ? ." Tanya istrinya .

Sejujurnya lelaki itu belum siap berkata kepada orang tua Lion .

"Ibu pasti udah nunggu di rumah kak ." Kembali Lion bersuara karena suaminya tidak menjawab pertanyaannya . Dande sedang duduk di balkon kamar sembari menikmati hangatnya mentari di pagi hari .

"Aku taku__t. . " suaminya mendongak menatap Lion yang berdiri di depannya .Lion melihat suaminya dengan tatapan iba . Sejujurnya dia juga takut , jika kesehatan ibunya akan terganggu jikalau tau suaminya akan menikah lagi .

"Tenanglah kak . Tidak ada yang perlu di takutkan ." Lion kembali menenangkan suaminya .

"Ini lebih berat daripada harus bicara dengan Papah dan Mamah ." Ungkap suaminya .

"Aku yakin , kak Dande bisa melalui semua ini ."

Dande mengambil tangan lion dan menggenggamnya . "Terimakasih sudah mau bertahan dan menemaniku sejauh ini . Aku akan berusaha memperbaiki semuanya Lion , percayalah ."

Lion termanggu dengan apa yang barusan dia dengar .
"Sama sama kak , aku selalu percaya kak . " jawab Lion "aku juga akan menunggu sampai cinta itu datang darimu kak " tambahnya dalam hati .

Setelah sarapan pagi dihotel , Dande dan Lion cek out dan langsung menuju kediaman Lion di jogja . Tangan Lion di tahan oleh Dande saat akan membuka pintu taksi yang mereka tumpangi . Lion dapat melihat ibunya yang sedang menyapu pekarangan rumah yang di penuhi daun mangga yang berguguran. Betapa Lion rindu pada ibunya , tubuh renta itu yang merawatnya dari kecil , yang menjaga Lion sendiri saat ayahnya meninggal . Hingga tidak sadar airmatanya menetes .

"Apa kamu tidak mau keluar, dan hanya diam menangis didalam situ ?" . Akhirnya Lion menghapus airmatanya dan melihat Dande sudah membukakan pintu taksi untuknya .

"Ayo . . ! " Dande menggenggam tangan Lion .

"Eliona . . " Ibunda lion berujar lirih saat melihat anak satu satunya yang dirindukan keluar dari dalam taksi . Sapu yang ada ditangan ibunda Lion jatuh begitu saja ditanah .

"Ibuk . . " Tanpa aba aba lion melepas genggaman tangan Dande begitu saja dan langsung lari berhamburan di pelukan ibunya . "Lion kangen bu . .hikss . . " tanpa diduga airmatanya kini telah membasahi pipi mulusnya .

"Ibu juga kangen nduk . . "

"Lion kangen banget buk , ibu sehat kan , makannya teraturkan ? Hikss .  .hikss . . "

"Iya nduk ,Wes tho . Udah udah nangise , apa ndak malu dilihat suamimu . Ibu juga nggak papa nduk ,sehat alhamdulillah . Di ajak masuk dulu suamimu ."

"Baik bu ."

"Kak , ayo masuk ." Lion berjalan disamping ibunya dan dande mengekor dibelakang mereka .

"Suamimu diajak masuk kekamarmu sek ya nduk , suruh istirahat dulu , ibu mau masak buat makan nanti ."

"Njeh bu . "

Lion membawa suaminya ke kamarnya ,dia menyibak tirai yang sudah kusam lalu menyuruh suaminya untuk duduk di pinggir rangjangnya . Sebetulnya ini adalah keadaan yang begitu canggung untuk Lion berada dikamar berdua dengan suaminya .

"Kok nggak ada pintunya ? ." Tanya dande heran melihat kamar istrinya yang hanya tertutup tirai usang .

"Kamar disini emang enggak ada pintunya kak , kamar ibu juga . Semua hanya ada tirai kecuali kamar mandi "

"Bukannya itu bahaya yaa . Gimana kalau ada orang tidak dikenal tiba tiba masuk ."

"Insyaallah aman kok kak . Aku tinggal dulu yaa ,mau bantu ibu masak di dapur , kakak bisa baring disitu kalau mau ."

Suaminya mengangguk mengerti . Lalu dande menjatuhkan tubuhnya untuk berbaring sebentar, matanya menatap langit langit kamar Lion . Rumah ini masih sama seperti waktu pertama kali dande kesini untuk melamar Lion . Hanya saja mereka dulu hanya duduk di ruang tamu .

"Buk , Lion bantu sini " . Lion mengambil pisau yang ada di tangan ibundanya .

"Eh . Lho lho . . Suamimu kok kamu tinggal tho nduk . Sana di temenin , biar ibu saja yang masak ."

"Bu , Lion ndak mau ibuk kecapekan . Nanti kalau jantungnya kumat lagi gimana ? Kalau perlu Lion sewakan pembantu saja ya buat bantu bantu ibu dirumah biar ibu juga ada temennya dirumah ." Tawar Lion , mengingat kejadian dulu saat melihat ibunya berada dirumah sakit , itu sangat membuat hati lion terpukul . Dia tidak mau kehilangan ibunya .

"Ndak usah boros , uangmu mending ditabung buat cucu ibu besok , walaupun suamimu wong sugeh ,tapi ibu juga pengen kamu punya tabungan sendiri ."

"Kalau cuma buat sewa pembantu ,uangnya insyaallah cukup bu . Yang penting kesehatan ibu nomer satu ."

"Sudah nduk , kamu ndak usah khawatir . Ibu selalu rutin minum obatnya , alhamdulillah ibu ngerasa sehatan tiap harinya ."

"Bener , ibu nggak mau sewa pembantu ? "

"Iya nduk , "

"Yaudah Lion nggak maksa , yang penting ibu janji sehat terus yaa ." Lion berkata sambil memeluk ibunya posesif .

*****

Selepas magrib Lion ,Dande dan ibunda Lion duduk bersama diruang tamu .

"Bu , sebenarnya kedatangan saya kemari dan Lion ingin meminta restu pada ibu ."

"Lohh . Sek . .sek , iki maksut e restu apa ya nak Dande ." Ibunda Lion lalu memegang dadanya dengan satu tangannya . Lion yang melihat ibunya pun bergegas duduk disebelahnya mengusap punggung ibunya , untuk kembali mendengarkan suaminya .

Dande mengambil nafas sejenak ,"Saya ingin ibuk merestui saya untuk menikah lagi ." Dande lalu persimbuh di kedua kaki ibu mertuanya . "Mohon maafkan saya bu , sungguh saya tidak pernah bermaksut ingin menduakan Lion . Walaupun awalnya kita dinikahkan karena perjodohan , tapi sekarang saya Mencintai Lion bu ."

Lion dan ibunya sama sama terkejut dengan apa yang lelaki itu sampaikan .

"Terus kalau nak Dande mencintai anak saya ,kenapa nak Dande mau menikah lagi ?." Perempuan itu menangis sesegukan , tidak tega dengan nasib putrinya yang akan dipoligami .

"Mohon maaf sekali lagi buk , tapi saya telah menghamili perempuan lain , dan saya harus bertangung jawab bu ." Dande masih senantiasa menunduk di pangkuan mertuanya .

"Astaufirullah nduk , maafin ibuk nduk , kalau saja dulu ibu ndak nyuruh kamu menerima perjodohan ini mungkin nasib kamu ndak bakal gini ."

"Hiks . .hiks , bukan salah ibu . Ini semua udah takdirnya bu . Lion ikhlas Kak Dande menikah lagi . Lion sungguh ikhlas ."

"Bangun nak Dande , ibu udah maafkan ,ibu juga paham . Semua keputusan ada ditangan Lion kalau memang Lion ikhlas ibu juga ikhlas ,asalkan nak Dande berjanji untuk tidak menyakiti hati anak ibu lagi ,dan juga bisa berbuat adil ."

"Terimakasih atas pengertiannya bu , insyaallah saya akan berlaku adil ."

Hari itu malam yang penuh indah harus terlewatkan oleh airmata dari Lion dan ibunya . Setidaknya hati dan pikiran Dande sudah cukup lega mendapatkan restu dari Mertuanya .

Jangan lupa vote and comment 💜💜

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang