Jangan lupa vote and comment .
Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .
Hari ini adalah pernikahan Dande dan Janne , hari dimana Lion harus melihat suaminya bersanding dengan wanita lain . Wanita itu terbangun dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun . Dia menengok kearah suaminya yang masih tertidur lelap setelah menghabiskan malam pertama mereka . Lion berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri . Lalu membangunkan suaminya untuk bersiap .
Semua ruangan sudah di dekor oleh orang kepercayaan suaminya . Orang tua Dande juga sudah berada di rumah itu . Janne berada dikamarnya , dia mengenakan Gaun putih gading yang pas melekat di tubuhnya dan juga terlihat sedikit membuncit di bagian perutnya . Para tamu mulai berdatangan ,tidak banyak yang diundang hanya sanak saudara,tidak ada rekan bisnis dari keluarga Diatmaja .
Lion membantu suaminya bersiap di dalam kamar , dia merapikan jas suaminya . Dande hanya bisa melihat semua yang di lakukan istrinya dengan tatapan penyesalan . Walaupun istrinya tersenyum , dia tau itu hanyalah senyum palsu untuk menutupi luka hatinya .
"Lion " dande mencekal tangan istrinya saat akan pergi .
"Iya kak ."
"Apa kamu tersiksa dengan pernikahan ini ."
Lion menyungingkan senyumnya . "kenapa aku harus tersiksa , inikan hari bahagia kakak . Jadi aku juga akan turut bahagia "
Dande lalu menangkup kedua pipi lion dengan tangannya . "Aku mencintaimu "
"Aku juga mencintaimu " jawab Lion .
Dande mencium bibir lion secara lembut dan perlahan . Lionpun mulai menikmati ciuman itu dan mulai mengimbangi ciuman suaminya . Hingga suara pintu yang diketuk membuat panggutan itu terhenti .
"Biar aku yang buka " kata suaminya . Lion duduk didepan meja rias dan membenarkan lipstick nya yang rusak oleh ulah suaminya .
Dande membuka pintu , munculah sosok mamahnya disana . Bu diatmaja ingin memberitahu jika ijab kabul akan di mulai satu jam lagi . Setelah menutup pintu kembali, Dande menghampiri sang istri untuk meneruskan kegiatan mereka yang tertunda .
Tangannya mulai bergerilya menelusuri punggung Lion yang tertutup jilbab .
"Kak , kita udah sama sama rapi jadi jangan macem macem yaa ! " ancam Lion .
"Sebentar saja "
"Enggak kak , ayo turun . Kita harus menyapa beberapa tamu "
Dande menghembuskan nafas kasar . "Oke "
Mereka berjalan beriringan menuruni tangga . Semua orang membicarakan tentang pernikahan tersebut . Lion menutup telinganya rapat rapat seolah tidak mendengar apa yang orang orang bicarakan tentang rumah tangganya . Mereka berpisah saat Dande mulai duduk di depan penghulu dan Lion menuju ke arah mertuanya bu Diatmaja .
Tatapannya tidak pernah lepas ke arah suaminya . Sampai saatnya sang mempelai wanita menuruni tangga . Lion melihat wajah Janne yang bertanya tanya dengan konsep pernikahan . Janne memang tidak pernah terlibat mengurusi keperluan pernikahannya , kecuali hanya fitting untuk gaun pengantin . Tetapi untuk semua dekor dan para tamu diluar dari pemikirannya .
Hanya ada beberapa meja dan kursi . Dekor yang terkesan sederhana dan minimalis , para tamu yang hadirpun tidak banyak , tidak sampai 50 orang . Ketika Janne sudah duduk disebelah calon suaminya . Janne mulai menanyakan kejanggalan pada pernikahannya .
"Pernikahan apa ini , haa ! "
Dande tersenyum sinis . "Penikahan Siri , kenapa ? Memang pernikahan seperti apa yang kau harapkan !! " bisiknya di telinga Janne .
"Kau !!" Janne menatap sinis ke arah Dande .
"Diam , dan nikmatilah . Inikan yang kau inginkan . "
Ijab kabul sudah dilaksanakan , sekarang Janne telah resmi menjadi istri siri dande . Setelah acara selesai, dengan perasaan kesal Janne memasuki kamarnya mengobrak abrik semua barang yang ada di hadapannya .
"Sial , brengsek !. Kenapa aku tidak tau jika ini hanya pernikahan siri ." Kata Janne . Wanita itu terduduk di bawah lantai memegangi kepalanya dengan kedua tangannya .
Setelah berhasil memporak porandakan kamarnya Janne mengambil ponselnya di atas nakas .
"Temui aku sekarang ,ditempat biasa." Janne menutup teleponnya .
Dia membersihkan semua makeup yang menempel pada wajahnya dan mengganti pakaiannya . Diraihnya kunci mobil di atas nakas , Wanita itu pergi menatap orang orang di sekelilingnya yang sedah membereskan bekas pernikahannya .
***
Lion terkejut saat seseorang membuka pintu kamarnya . Hanya siluet sesosok laki laki yang dia liat dari bawah lampu kamarnya yang temaram .
"Loh kakak , kenapa kesini ?" Tanya lion saat tau suaminya_lah yang berada di balik pintu tersebut .
"Emangnya kenapa ? Inikan juga kamarku , kamu juga istrikukan " Dande merebahkan tubuhnya di atas ranjang .
"Tapikan ini hari pernikahan kakak . Aku enggak enak sama kak Janne " Lion duduk di tepi ranjang , sesekali matanya memperhatikan mata suaminya yang terpejam .
"Kak , sana . . Nanti kak Janne bisa . . . " belum selesai dengan kalimatnya dande membungkam mulut istrinya dengan mulutnya . Lion melepaskan panggutan suaminya , dan memukul dada bidang suaminya .
"Gimana kalau mamah liat ? Gimana kalau ada orang yang masuk ? Pintunya enggak dikuncikan ." Kata lion memanyunkan bibirnya .
"Mamah udah pulang . Semua tamu juga udah pulang . Hanya tinggal beberapa orang saja yang membereskan rumah . Dan juga Janne tidak ada dirumah ."
"Ahh . . Oh " hanya kata itu yang di keluarkan Lion dari mulutnya .
Dande menarik lion yang akan berdiri ,membuat wanita itu terjatuh di atas tubuhnya . Lion tau apa yang diinginkan suaminya malam itu juga . Batinnya juga tak bisa menolak . Mereka melakukan nya untuk yang sekian kali .
Jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)
Storie d'amoreTak ada yang bisa menjabarkan posisi hatiku kini, tak kala orang yang paling kucintai mengutarakan kalimat yang membuat mataku kian memanas. Namun bukankah sebagai istri yang baik aku harus merelakannya. Ya merelakan suamiku menikahi wanita lain dih...