21_Second marriage

5.6K 261 2
                                    

Jangan lupa vote and comment .

Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .

Hari ini adalah pernikahan Dande dan Janne , hari dimana Lion harus melihat suaminya bersanding dengan wanita lain . Wanita itu terbangun dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun . Dia menengok kearah suaminya yang masih tertidur lelap setelah menghabiskan malam pertama mereka . Lion berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri . Lalu membangunkan suaminya untuk bersiap .

Semua ruangan sudah di dekor oleh orang kepercayaan suaminya . Orang tua Dande juga sudah berada di rumah itu . Janne berada dikamarnya , dia mengenakan Gaun putih gading yang pas melekat di tubuhnya dan juga terlihat sedikit membuncit di bagian perutnya . Para tamu mulai berdatangan ,tidak banyak yang diundang hanya sanak saudara,tidak ada rekan bisnis dari keluarga Diatmaja .

Lion membantu suaminya bersiap di dalam kamar , dia merapikan jas suaminya . Dande hanya bisa melihat semua yang di lakukan istrinya dengan tatapan penyesalan . Walaupun istrinya tersenyum , dia tau itu hanyalah senyum palsu untuk menutupi luka hatinya .

"Lion " dande mencekal tangan istrinya saat akan pergi .

"Iya kak ."

"Apa kamu tersiksa dengan pernikahan ini ."

Lion menyungingkan senyumnya . "kenapa aku harus tersiksa , inikan hari bahagia kakak . Jadi aku juga akan turut bahagia "

Dande lalu menangkup kedua pipi lion dengan tangannya . "Aku mencintaimu "

"Aku juga mencintaimu " jawab Lion .

Dande mencium bibir lion secara lembut dan perlahan . Lionpun mulai menikmati ciuman itu dan mulai mengimbangi ciuman suaminya . Hingga suara pintu yang diketuk membuat panggutan itu terhenti .

"Biar aku yang buka " kata suaminya . Lion duduk didepan meja rias dan membenarkan lipstick nya yang rusak oleh ulah suaminya .

Dande membuka pintu , munculah sosok mamahnya disana . Bu diatmaja ingin memberitahu jika ijab kabul akan di mulai satu jam lagi . Setelah menutup pintu kembali, Dande menghampiri sang istri untuk meneruskan kegiatan mereka yang tertunda .

Tangannya mulai bergerilya menelusuri punggung Lion yang tertutup jilbab .

"Kak , kita udah sama sama rapi jadi jangan macem macem yaa ! " ancam Lion .

"Sebentar saja "

"Enggak kak , ayo turun . Kita harus menyapa beberapa tamu "

Dande menghembuskan nafas kasar . "Oke "

Mereka berjalan beriringan menuruni tangga . Semua orang membicarakan tentang pernikahan tersebut . Lion menutup telinganya rapat rapat seolah tidak mendengar apa yang orang orang bicarakan tentang rumah tangganya . Mereka berpisah saat Dande mulai duduk di depan penghulu dan Lion menuju ke arah mertuanya bu Diatmaja .

Tatapannya tidak pernah lepas ke arah suaminya . Sampai saatnya sang mempelai wanita menuruni tangga . Lion melihat wajah Janne yang bertanya tanya dengan konsep pernikahan . Janne memang tidak pernah terlibat mengurusi keperluan pernikahannya , kecuali hanya fitting untuk gaun pengantin . Tetapi untuk semua dekor dan para tamu diluar dari pemikirannya .

Hanya ada beberapa meja dan kursi . Dekor yang terkesan sederhana dan minimalis , para tamu yang hadirpun tidak banyak , tidak sampai 50 orang . Ketika Janne sudah duduk disebelah calon suaminya . Janne mulai menanyakan kejanggalan pada pernikahannya .

"Pernikahan apa ini , haa ! "

Dande tersenyum sinis . "Penikahan Siri , kenapa ? Memang pernikahan seperti apa yang kau harapkan !! " bisiknya di telinga Janne .

"Kau !!" Janne menatap sinis ke arah Dande .

"Diam , dan nikmatilah . Inikan yang kau inginkan . "

Ijab kabul sudah dilaksanakan , sekarang Janne telah resmi menjadi istri siri dande . Setelah acara selesai, dengan perasaan kesal Janne memasuki kamarnya mengobrak abrik semua barang yang ada di hadapannya .

"Sial , brengsek !. Kenapa aku tidak tau jika ini hanya pernikahan siri ." Kata Janne . Wanita itu terduduk di bawah lantai memegangi kepalanya dengan kedua tangannya .

Setelah berhasil memporak porandakan kamarnya Janne mengambil ponselnya di atas nakas .

"Temui aku sekarang ,ditempat biasa." Janne menutup teleponnya .

Dia membersihkan semua makeup yang menempel pada wajahnya dan mengganti pakaiannya . Diraihnya kunci mobil di atas nakas , Wanita itu pergi menatap orang orang di sekelilingnya yang sedah membereskan bekas pernikahannya .

***

Lion terkejut saat seseorang membuka pintu kamarnya . Hanya siluet sesosok laki laki yang dia liat dari bawah lampu kamarnya yang temaram .

"Loh kakak , kenapa kesini ?" Tanya lion saat tau suaminya_lah yang berada di balik pintu tersebut .

"Emangnya kenapa ? Inikan juga kamarku , kamu juga istrikukan " Dande merebahkan tubuhnya di atas ranjang .

"Tapikan ini hari pernikahan kakak . Aku enggak enak sama kak Janne " Lion duduk di tepi ranjang , sesekali matanya memperhatikan mata suaminya yang terpejam .

"Kak , sana . . Nanti kak Janne bisa . . . " belum selesai dengan kalimatnya dande membungkam mulut istrinya dengan mulutnya . Lion melepaskan panggutan suaminya , dan memukul dada bidang suaminya .

"Gimana kalau mamah liat ? Gimana kalau ada orang yang masuk ? Pintunya enggak dikuncikan ." Kata lion memanyunkan bibirnya .

"Mamah udah pulang . Semua tamu juga udah pulang . Hanya tinggal beberapa orang saja yang membereskan rumah . Dan juga Janne tidak ada dirumah ."

"Ahh . . Oh " hanya kata itu yang di keluarkan Lion dari mulutnya .

Dande menarik lion yang akan berdiri ,membuat wanita itu terjatuh di atas tubuhnya . Lion tau apa yang diinginkan suaminya malam itu juga . Batinnya juga tak bisa menolak . Mereka melakukan nya untuk yang sekian kali .

Jangan lupa vote and comment

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang