34_Mortal enemy

5.9K 352 9
                                    

Jangan lupa vote and comment .

Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .

Plakkk . .  "Wanita sialan ."

"Maaf sayang , maafin aku ." Derai airmata melingkupi wajah Janne .

Pria bertubuh kekar itu memutar badannya ,hingga posisinya membelakangi Janne .

"Aku telah menyusun semuanya dengan baik , tapi kau . . " tangan pria itu bersedekap . "Kau bodoh ,dasar jalang tidak berguna ."

"Sayang maaf , aku tidak tau jika malam itu orang tua Dande akan datang ."

Janne memegangi kaki Tama yang berdiri membelakanginya .

"Itulah kenapa aku bilang kau bodoh , tolol ,tidak berguna ." Umpat lelaki itu . "Aku menyuruhmu tidur dengan Dande , lalu kenapa kau menggantinya dengan wanita lain ! Itu diluar rencana kita ."

Awalnya wanita itu disuruh oleh Tama untuk tidur dengan Dande , namun Janne malah menyuruh seorang temannya menggantikan posisinya , dia Janne ingin melihat Liona terbakar api cemburu saat melihat Dande dengan wanita lain , namun Janne tak menyangka orang tua Dande akan datang dihari itu .

"Ak_u . .aku . ." Ucap Janne tertahan saat tangan kekar kekasihnya mulai mencengkeram kuat lehernya , dia kesulitan untuk bernafas , apakah dia akan mati di tangan Tama ? .

"Jika saja aku tidak mengingat Dande masih mempunyai perusahaan , aku sudah membunuhmu sekarang ." Ucap Tama melepaskan cengkramannya .

Janne mengatur nafasnya kembali , dia mencoba mengambil pasokan udara sebanyak banyaknya .

"Aku tidak mau tau , kau harus membuat perusahaan suamimu itu berpindah ke tanganku ! Bagaimana pun cara ! ".

"Baik , aku akan mencobanya ." Jawab Janne ketakutan.

Setelah itu Tama pergi meninggalkan Janne di apartemen wanita itu sendiri . Setelah kepergian Tama , Janne mengepalkan tangannya erat .

Ini semua ulah Liona , aku kehilangan Dande karena Lion , dan sekarang Tama yang juga mencintaiku hanya menganggapku bagai sampah yang tidak berguna itu juga karena Lion !

*****

Pagi menyongsong di kota Metropolitan , sudah hampir tiga hari pria itu senantiasa menunggu majikannya untuk sadar , Hudson kembali mengganti bunga krisan yang ada di atas nakas yang berwarna putih itu .

Pria itu juga sudah menghubungi kedua orang tua Dande untuk memberikan kabar jika Dande berada dirumah sakit , namun pak Diatmaja hanya acuh dengan kabar anaknya .

Berbeda dengan bu Diatmaja , wanita paruh baya tersebut sempat menangis saat hudson datang kerumahnya , namun bu Diatmaja juga tidak dapat berkutik dibawah perintah suaminya .

Perlahan dan pasti jemari Dande mulai menunjukkan pergerakan ,"Tuan " . Hudson berlari mencari dokter jaga untuk memeriksa keadaan majikannya .

Saat Pria itu masuk dengan seorang dokter , Dande berusaha untuk duduk . Hudson reflek membantu majikannya membenarkan posisi Dande .

"Alhamdulillah tuan sudah sadar , biarkan dokter memeriksa tuan ."

Dokter lalu mengambil posisi disebelah Dande dan melakukan berbagai macam pemeriksaan .

*****

Sore hari menjelang , Hudson membawakan beberapa makanan yang Dande suruh kekamar majikannya .

Suasana begitu sunyi hingga Dande membuka pertanyaan "Orang tuaku? ." Tanya Dande ragu .

Hudson yang sedang memindahkan makanan kepiring lantas menghentikan aktivitasnya , dia bingung harus menjawab apa. "Tuan besar dan nyonya sering berkunjung saat anda tidak sadar ." Kilah Hudson .

"Jangan berbohong ! "Dande tahu Hudson tidak pandai berbohong didepannya .

"Maafkan saya tuan . Sebenarnya saya sudah menghubungi orang tua anda ,namun mereka menolak untuk datang ."

Dande memegangi keningnya yang berdenyut pusing .

"Tuan baik baik saja ."

"Ya ,berapa lama aku tidak sadar ?".

"Hampir tiga hari tuan ."

"Apa tiga hari ?"

"Pak Ujang menelpon saya untuk melihat keadaan tuan dirumah, karena nyonya memerintahkan pak Ujang untuk mengantar nona Lion hari itu . Saat saya sampai dirumah saya menemukan tuan pingsan di kamar nona Liona . Sebenarnya apa yang terjadi tuan Dande ? ".

"Aku tidak tau ,pasti ada orang yang menjebakku ."

"Waktu itu tuan menyuruh saya untuk cuti , namun saya tidak mengambilnya , saya pergi kejogja untuk menyelidiki hasil kematian orang tua nona Lion ."

"Lalu apa hasilnya ?".

"Ijah bilang setelah beliau pulang dari pasar ,beliau seperti orang yang tertekan dan ketakutan . Ijah juga berkata , sering kali datang paket misterius kerumah , dan waktu dibukan isinya foto nona Lion dan tulisan MATI ."

"Siapa pengirim paket itu ?"

"Saya tidak tau tuan , tidak tertulis nama pengirim disana , saya juga kesusahan karena di desa nona Lion tidak terdapat cctv ."

Dande terdiam sejenak . "Kenapa semua ini begitu rumit baginya , dan kenapa harus Liona yang menanggung semua ini ." Batin Dande .

"Tuan ." Hudson mencoba menyadarkan majikannya yang terdiam . "Tetapi saya menemukan satu bukti , saya mengambil cctv di minimarket dekat pasar ,ini hasilnya ."

Hudson menyerahkan tab yang ada ditanganya . "Beliau bertemu dengan orang dengan pakaian serba hitam , jaket hitam celana hitam dan juga masker wajah hitam , saya rasa orang ini sangat mencurigakan ."

Dande lalu melihat orang itu memegang tangan mertuanya . Setelah itu mertuanya tampak ketakutan dan lari menjauhi orang tersebut .

"Tunggu , apa ini ?". Dande kembali memutar vidio itu saat tangan pria itu memegang tangan mertuanya .

"Itu seperti sebuah tato tuan ." Jawab Hudson .

Dande Lalu melihat secara jelas tato kalajengking di tangan pria itu . "Tama Wijaksana , jadi ini semua ulahnya ." Batin Dande .

"Hudson , aku ingin pulang sekarang juga ."

"Tapi tuan , kondisi anda . ."

"Aku baik baik saja , cepat urus semuanya ."

"Baik tuan ." Hudson lalu pergi mengurus keperluan Dande agar bisa pulang ke rumahnya .

Tiga jam sudah akhirnya sekarang Dande telah sampai dirumahnya . Ruangan yang pertama dia datangi adalah ruang kerjanya ,dia mencari berkas yang menyangkut hidup dan mati perusahaannya dan ternyata telah hilang .

"Hudson , periksa semua cctv di ruang kerjaku dan juga semua cctv dirumah ini".

Dengan sigap Hudson yang berdiri dibelakang Dande mulai melaksanakan perintah majikannya.

Jangan lupa vote and comment

Untuk part kali ini Liona masih disembunyikan oleh author , sampai jumpa di part selanjutnya . 🙏

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang