16_Complicated

4.9K 273 0
                                    

Jangan lupa vote and comment .

Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .

Satu jam kemudian Lion mendengar suara pintunya terbuka , dia melihat Dande masuk kedalam kamarnya membawa dua kantung plastik. Dande pergi untuk mencari makanan untuk lion setelah mendengar istrinya tidak menyukai masakan rumah sakit .Tatapan dande tertuju ke arah ranjang ,lion duduk di pinggir ranjang dan kakinya terjuntai kebawah . Dande lalu duduk di dekat ranjang mengambil piring di atas nakas dan membuka plastik tersebut .

"Aku hanya menemukan ini di dekat sini . " ucapnya terus membuka makanan tersebut .

Lion memperhatikan suaminya , matanya berbinar saat melihat nasi kuning yang sengaja suaminya beli untuknya . Benarkah itu ? Lionpun tak percaya Dande akan melakukan hal itu untuknya . Cacing di perutnya pun mulai berteriak-riak untuk makan .

"Makanlah ini ." Suara suaminya  mengintrupsi .

"Kakak enggak makan sekalian ."

"Aku akan makan setelah kamu menghabiskan makananmu ."

Lion dengan buru buru memakan makanannya . "Apa kamu sangat lapar ?" Tanya suaminya sembari merapikan anak rambut lion yang menutupi wajahnya .

Hatinya seakan tersentuh melihat istrinya yang sakit . Bibirnya terlihat pucat dan juga tubuhnya yang semakin ramping . Ingin rasanya dande melepaskan Lion, agar wanita itu bisa menikah dengan orang yang bisa membahagiakannya . Tidak seperti dirinya , namun apa hatinya sanggup melepaskan lion .

"Hum " lion menganggukan kepalanya . "Kak dande tidak pulang , lebih baik kakak pulang untuk menemani Janne ."

"Kamu . . Berani sekali mengusir suamimu sendiri ."

"Bukan begitu kak , hanya saja kak Janne lebih membutuhkan kakak ."

"Lalu siapa yang akan menjagamu disini ." Tanya suaminya yang enggan meninggalkan lion .

"Aku nggak papa sendiri kak . Beneran kok ? "

Dande menghentikan pembicaraannya dengan Lion untuk mengangkat telepon dari ponselnya .

"Yaa . Dari jam berapa dia pulang " tanyanya kepada orang disebrang telepon .

"Anuu . .tuan . Jam 5 pagi ."

"Siall ." Umpatnya ."Aku akan segera pulang , pastikan dia dirumah saat aku pulang . "

"Baik tuan " .

Dande memasukkan ponselnya di dalam saku . "Aku akan pulang  ,tidak apa apakah jika kamu disini sendiri ." Ucapnya pada lion .

"Enggak papa kak ."

"Mamah akan kesini satu jam lagi untuk menemanimu . Habiskan makananmu, lalu setelah itu jangan lupa untuk meminum obatmu . Aku pergi . ."

Lalu dande mengecup dahi istrinya singkat . Membuat hati lion berdebar tak tentu arah . Lion tercengang atas perlakuan suaminya . Dandepun juga merasa canggung atas apa yang dia lakukan pada lion . Ini pertama kalinya dia mencium lion walaupun bukan di bibirnya dan itu sukses membuat jatungnya berdebar .

********

Sesampainya dirumah dande melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa menuju kamar Janne . Tangannya menggenggam erat seakan emosinya sudah memuncak .

Dande membuka pintu itu kasar tangannya dia lipat didepan dada "Dari mana kamu heh !!"

Janne yang melihat dande dengan penuh emosi kini merasa takut ."Ak__u "ucapnya gugup . "Dari rumah temanku ." Dia berusaha mengatur nafasnya agar bisa menjawab pertanyaan Dande .

Dande maju lebih dekat dengan Janne "jangan berbohong . ." Ucapnya tegas . "Katakan dengan jujur , atau aku tidak akan menikahimu ". Emosinya meluap luap saat mengatakan hal itu .

Janne menelan ludahnya susah payah " aku tidak  berbohong " . Janne takut jika Dande melihatnya bersama pria lain bisa rusak semua rencana yang telah dia susun sejak dulu.

"Benarkah ? , jika kamu berbohong aku tidak akan segan segan menghukummu ." tangannya naik kepipi janne lalu perlahan mencengkeram kuat rahang wanita itu .

"Lepasss . . Kau menyakitiku " tenggorokan nya terasa sakit akibat ulah Dande . Dande melepaskan cengkeramannya lalu pergi ke ruang kerja . Dia butuh sendiri untuk berfikir jenih .

*****

Dande kembali kerumah sakit esok harinya , pikirannya selalu tertuju pada lion . Dia membatalkan beberapa meeting hari ini untuk menjaga lion . Dia tidak bisa fokus dengan pekerjaannya jika semua yang ada di pikirannya selalu mengarah pada Lion . Dande mulai mencintainya saat keadaan begitu rumit . Dande juga tidak bisa memungkiri perasaannya ,tetapi juga tidak bisa mengungkapkannya pada lion .

Hari berganti , sore ini lion sudah di perbolehkan untuk pulang ,setelah keadaannya mulai membaik . Dande memasuki ruang rawat lion dengan sedikit tersenyum . Tatapannya tertuju pada lion yang sedang duduk di pinggir ranjang menyisir rambutnya . Dande mendekat kearah lion mengambil alih sisir tersebut . "Biarku bantu ". Ucap suaminya singkat .

"Tapi kak . ." Belum selesai dengan kalimatnya suaminya menjawab lagi .

"Aku akan berhati hati ,agar kamu tidak merasa sakit ."

Lion mengangguk patuh pada Dande . Hatinya selalu berdebar oleh sikap manis suaminya .

"Kak , boleh aku bertanya .?"

"Hmm . "

"Kapan kak Dande akan menikahi Janne ? ." Tanya lion cukup berhati hati .

"Ntahlah . Mungkin secepatnya ,aku belum siap mengatakan ini kepada mereka ."

"Mereka pasti akan menerima keputusan kakak . "

"Mungkin ." Jawabnya ragu orang tuanya pasti sangat marah jika tau Janne hamil dan dande terpaksa harus berpoligami . "Selesai . Ayo. . pak ujang sudah menunggu kita di depan ."

"Terimakasih kak " lion melihat rambutnya yang sudah terikat rapi ,lalu memakai hijabnya dan bersiap untuk pulang .

*****

Beberapa hari kemudian .

Plakkk . . . .

"Anak tidak tau diri . " Setelah menampar anaknya pak Diatmaja memukul dande beberapa kali hingga dande tersungkur di lantai .

Bugh . .bugh . .

"Memalukan . !! Kami menikahkanmu dengan wanita baik baik , tetapi kamu masih berhubungan dengan wanita murahan itu " . Emosi pak Diatmaja sudah membumbung tinggi . "Mau ditaruh mana muka kami ! ". Pak Diatmaja merasa kecewa dengan putra satu satunya .

"Maafin Dande pah . Dande memang bodoh , tetapi Dande juga harus bertanggung jawab dengan menikahi Janne . " dande mengusap ujung bibirnya yang berdarah .

"Papah kecewa sama kamu Dande , susah payah kami membesarkanmu menjadi anak yang berguna ,tapi ini balasanmu pada kami . " kembali pak Diatmaja menendang perut anaknya .

"Pah . . Sudah pah sudah . Kasian Dande pah hiksss . . Mamah enggak tega ngelihatnya hikksss. . " Bu Diatmaja menangis sesegukan di pelukan Lion .

Lion juga hanya bisa menangis melihat suaminya babak belur dihajar ayahnya . Mereka saling memeluk dan ibu Diatmaja memberikan dukungan pada lion .

Jangan lupa vote and comment

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang