36_Axelle Diatmaja

6.7K 356 30
                                    

Happy Reading .

Jangan lupa vote and comment

Jika terdapat kesalahan saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .

Perasaan rindu kian menyesakkan hati Dande , membuat pria itu seakan akan ingin berteriak ,terlebih keadaannya sekarang begitu rumit ,setelah dia kehilangan isterinya .

Pencariannya selama satu tahun ini masih tidak membuahkan hasil ,kemana lagi dia harus mencari isterinya Liona ? .

Malam itu Dande bertanya kepada pak Ujang ,orang yang terakhir bersama Liona , pak Ujang berkata dia hanya mengantar nona Lion di stasiun itu juga perintah dari orang tuanya .

Setelah itu Dande menemui orang tuanya , walaupun orang tuanya mengusirnya berulang kali Dande tetap gigih untuk mendapatkan informasi keberadaan istrinya .

"Berapa kali kami bilang ,jangan pernah mencari kami lagi ." kata  kata orang tuanya begitu menusuk bagi Dande.

"Pah, Dande mohon beritahu Dimana Liona sekarang."

"Buat apa lagi kamu cari dia ,dia sudah cukup tersakiti . Lebih baik kamu melupakan dia dan urus saja istrimu Jane ."

"Aku sudah menceraikan pah ."

"Baguslah ,kalau sekarang kamu sadar ."

"Jadi beritahu dimana istriku sekarang, karena sekarang Liona sedang mengandung anakku ."

"Apa ? Liona hamil . tapi Liona tidak memberitahukan hal itu pada kami ."

"Iya ,Dande mengaku salah karena telah menyia nyiakan wanita sebaik Lion pah , tapi Dande berjanji untuk memperbaiki semuanya , ini juga ulah Jane yang telah menjebakku."

Lalu Dande menjelaskan semua yang terjadi pada orang tuanya, orang tuanyapun mengerti dan memaafkan kesalahan Dande .

"Malam itu saat kami menyuruh Liona untuk tinggal di villa kita didaerah bogor ,dia menolak . Dia ingin pulang ke jogja ,kamu carilah dia diJogja , ingatlah untuk tidak menyakitinya lagi ,dia tidak punya siapa siapa lagi,

Setelah mengucapkan terimakasih pada orang tuanya ,dande melajukan mobilnya menuju bandara dan hari itu juga dia terbang kejogja mencari Liona , namun hasil yang dia dapatkan saat sampai dirumah Liona , rumah itu telah di jual .

Sampai satu tahun ini Dande tidak bisa menemukan Liona , Dande hanya bisa membayangkan wajah isterinya itu ,apakah dia baik baik saja sekarang , apakah anaknya sudah lahir , apakah anaknya laki laki atau perempuan .

Sore hari saat pulang dari kantor Dande di sambut hangat oleh kedua orang tuanya . Dande berjalan gontai memasuki kamarnya . Pria itu memutuskan untuk tinggal bersama orang tuanya satu tahun ini .

"Sudah ,jangan di pikirkan lagi . sudah satu tahun ini kamu sibuk mencarinya , tapi lihatlah keadaanmu sekarang ." kata bu Diatmaja yang berjalan mengekor dibelakang anaknya .

"Mah . ."

"Menangislah jika kamu ingin menangis sayang." Bu Diatmaja menepuk nepuk pahanya supaya Dande dapat membaringkan kepalanya disana.

Ini persis saat Dande dulu masih kecil , saat pria itu menangis Dande selalu ingin menangis di pangkuan ibunya .

*****

"Mari masuk tante , maaf rumahnya kecil , tapi insyaallah bersih kok tan ." wanita itu menyakinkan ibu hayuk ,saat mata ibu hayuk melihat sekeliling rumah Liona sekarang .

"Kamu tinggal disini sekarang."

"Iya , alhamdulillah uang dari hasil menjual rumah cukup buat sewa rumah ini setahun kedepan, juga buat bayar ijah." karena menurut Liona rumah lamanya mengingatkannya pada kenangan ibunya.

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang