Jangan lupa vote and comment .
"Liona , mari kita akhiri semua ini ! " Ucap wanita didepannya .
Liona mendongak menatap kearah Janne . "Apa maksudnya kak ? "Raut kesedihan kembali dia munculkan untuk mengkelabui Lion . "Liona , aku mohon ceraikan Dande untukku " . Kembali Janne memperjelas ucapnya .
Kaget . . Itu yang saat ini Lion rasakan . Matanya memanas menahan air mata . "Mana mungkin , bercerai ? Aku sama sekali tidak menginginkan itu " . Jawab lion acuh .
"Aku mohon Lion hikss . . hikss . " Janne menangis tersedu sedu di depan Lion , Janne berharap semoga aktingnya kali ini akan berjalan dengan lancar .
Hatinya jelas sangat sakit mendengar kata Perceraian . Tapi dia juga tidak tega melihat Janne menangis .
"Lion , taukah jika posisi kita sekarang ini adalah saling menyakiti . " Janne memegang dahinya dengan satu tangannya .
"Kak Jangan seperti ini , aku tidak bisa bercerai dengan kak Dande " .
"Ku mohon Lion , anak ini membutuhkan sosok ayah yang sesungguhnya , sedangkan kamu belum hamil , tapi aku . ." Janne kembali terisak .
"Aduhh , . . Ahh sakit " .
Lion melihat Janne menangis dan kesakitan memegang perutnya .
"Kak , . . Apa yang terjadi ? " . Lion panik melihat Janne merintih kesakitan . "Akan ku panggilkan dokter ".
Setelah menelpon dokter Lion membantu Janne berbaring di kamarnya . Setengah jam kemudian dokter datang dan memeriksa keadaan Janne . Lion menunggu di luar kamar , wanita itu sangat mengkhawatirkan keadaan Janne , walaupun Janne sering berbuat jahat padanya . Dia juga memberikan kabar pada Dande , pria itu berkata akan cepat pulang untuk melihat keadaan Janne .
"Bagaimana keadaannya dok ? "
Lion langsung bertanya saat dokter tersebut selesai memeriksa Janne ."Nyonya Janne mengalami tekanan , itu dapat berakibat fatal pada janinnya , terlalu stress juga tidak baik untuk nyonya Janne , saya sudah memberikan resep obat dan vitamin untuk nyonya Janne , saya harap setelah ini nyonya Janne harus dalam keadaan hati yang gembira , agar tidak membahayakan kandungannya ."
"Baiklah dok ."
"Saya permisi ." Dokterpun pergi keluar , setelah berada di depan pintu rumah dokter tersebut memasukkan amplop coklat berisi uang kedalam tasnya .
Lion masuk kamar Janne untuk memastikan keadaan wanita itu . "Pertimbangkan dengan baik baik Lion , anak ini membutuhkan seorang ayah . Kamu tidak harus menjawabnya sekarang ."
"Kak , kondisi kakak masih lemah sebaiknya kita ngomong ini nanti. "
Kemudian Dande masuk kekamar janne , "Apa yang terjadi ? "
"Tidak ada apa apa sayang ,aku hanya terlalu capek ." Jawab janne . "Lion bisakah kamu meninggalkan kita berdua " .
Lion mengangguk ,lalu pergi .
"Dokter berkata aku mengalami tekanan karena terlalu stress . " Janne mengubah raut wajahnya . "Sayang aku ingin kamu menikahi ku secara resmi ."
"Kamu stress karena memikirkan itu ? " Tanya Dande . Pria itu tidak bisa menikahi Janne sebelum dia tau apa yang wanita itu rencanakan .
"Iya. Em bisakah kamu mengabulkan nya ."
"Oke akan aku pikirkan ."
Setelah berbicara dengan Janne Dande turun dan melihat Lion yang sedang duduk di ruang tamu .
"Hei , sedang memikirkan apa?" Tanya Dande yang ikut duduk di sebelah isterinya ."Kalau aku bilang , aku sedang memikirkan kak Dande , apa kak Dande akan percaya ? " . Jawab Lion tersenyum .
"Tentu aku akan percaya ,kamu kan isteriku ." Balas suaminya ,satu tangan Dande memegang dagu Liona . "Aku akan pergi keluar negeri untuk beberapa hari , apa kamu bisa menjaga dirimu baik baik , jika tidak aku akan memanggil pembantu untuk menemanimu dirumah ."
"Aku akan baik baik saja disini , tenanglah kak , aku juga tidak perlu pembantu . "
"Baiklah jika itu yang kamu mau ,aku akan berangkat dua jam lagi ."
"Kenapa secepat itu ?" Tanya Lion .
"Kamu kangen yaa , belum pergi saja sudah kangen ." Lalu dande mendekatkan bibirnya dengan bibir isterinya , dia menciumnya secara perlahan hingga beberapa menit .
"Kak , ihh siapa juga yang kangen ." Lion memanyunkan bibirnya .
Tak lama kemudian pak ujang menghampiri majikannya .
"Mobilnya sudah siap tuan ."
"Oke , tunggu aku diluar ."
"Aku berangkat dulu yaa ". Ucapnya pada Lion .
"Iya kak , hati hati . Jaga kesehatan ,jangan sampai telat makan ".
Didalam pesawat Dande sibuk dengan laptop dan berkas berkasnya . Hatinya tidak tenang meninggalkan Lion sendirian dirumah namun pertemuannya kali ini dengan salah satu pemegang saham di jepang sangatlah penting .
"Tuan , mengenai dokter yang memeriksa nyonya Janne , dia sudah mengaku ". Ucap Hudson .
Sebelum masuk kedalam rumah Dande melihat dokter yang memeriksa Janne memasukkan sebuah amplop kedalam tasnya , pria itu curiga dan menyuruh Hudson menyelidikinya .
"Lalu apa yg dikatakan dia ? ".
"Sebenarnya Nyonya Janne tidak sakit , juga tidak dalam kondisi yang tertekan . Nyonya janne menyuruh dokter tersebut untuk berbohong kepada nona Lion ,sebagai imbalannya Nyonya Janne memberikan uang lima juta untuk dokter tersebut ."
"Hm , licik juga wanita itu ." Dande tersenyum sinis . Aku bahkan tidak menyangka pernah mencintai wanita selicik itu ,batinnya .
"Apa tidak sebaiknya kita bongkar saja kebusukan Nyonya Janne tuan . Kita bawa dokter tersebut dihadapan Nyonya Janne ."
"Tidak perlu , biarkan saja . Apa sudah ada kabar tentang pria yang bersama Janne ."
"Kemarin salah satu orang yang saya kirim melihat pria tersebut di salah satu bar tuan , namun nampaknya pria tersebut curiga dan hilang . Saya akan mengurusnya secepat mungkin tuan ."
"Baiklah , kau boleh pergi ."
*****
Beberapa hari setelah kepergian suaminya Lion merasakan kesepian tanpa sosok suaminya . Hari harinya dia habiskan di panti asuhan , seperti saat ini wanita itu sedang duduk di teras bersama bibi Ni .
"Assalamualaikum ."
"Waalaikumsalam ." Kompak mereka menjawab bersamaan .
"Nak mara , mari silakan duduk ."
"Terimakasih bi , Dinda ingin sekali bertemu dengan Lion ,jadi saya mengajak nya kesini ".
"Benarkah Dinda " . Tanta Lion kedua tangannya dia rentangkan kearah Dinda hendak memeluk .
"Iya tante , Dinda rindu dengan mamah , tante baik sangat mirip dengan mamah ."
Ucap gadis kecil itu ."Apa Dinda boleh panggil tante , Mamah ."
Lion melihat kearah Mara . Lelaki itu mengangguk ,sebagai jawaban setuju .
"Tentu , Dinda sekarang bisa memanggil Mamah Lion ". Lion menjawab sembari tersenyum , inilah potret keluarga yang dinginkan Liona . Andai saja rumah tangganya bisa seperti ini .
"Terimakasih mamah Lion ,Dinda sangat sayang mamah ."Dinda memeluk Lion sangat erat , sudah berapa lama gadis itu merindukan pelukan dari seorang ibu , dapat bertemu dengan Lion adalah suatu keajaiban untuk Dinda .
Jangan lupa vote and comment .
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)
Любовные романыTak ada yang bisa menjabarkan posisi hatiku kini, tak kala orang yang paling kucintai mengutarakan kalimat yang membuat mataku kian memanas. Namun bukankah sebagai istri yang baik aku harus merelakannya. Ya merelakan suamiku menikahi wanita lain dih...