25_Spirit Lion

5K 243 2
                                    

Jangan lupa vote and comment .



"Liona , mari kita akhiri semua ini ! " Ucap wanita didepannya .
Liona mendongak menatap kearah Janne . "Apa maksudnya kak ? "

Raut kesedihan kembali dia munculkan untuk mengkelabui Lion . "Liona , aku mohon ceraikan Dande untukku " . Kembali Janne memperjelas ucapnya .

Kaget . . Itu yang saat ini Lion rasakan . Matanya memanas menahan air mata . "Mana mungkin , bercerai ? Aku sama sekali tidak menginginkan itu " . Jawab lion acuh .

"Aku mohon Lion hikss . . hikss . " Janne menangis tersedu sedu di depan Lion , Janne berharap semoga aktingnya kali ini akan berjalan dengan lancar .

Hatinya jelas sangat sakit mendengar kata Perceraian . Tapi dia juga tidak tega melihat Janne menangis .

"Lion , taukah jika posisi kita sekarang ini adalah saling menyakiti . " Janne memegang dahinya dengan satu tangannya .

"Kak Jangan seperti ini , aku tidak bisa bercerai dengan kak Dande " .

"Ku mohon Lion , anak ini membutuhkan sosok ayah yang sesungguhnya , sedangkan kamu belum hamil , tapi aku . ." Janne kembali terisak .

"Aduhh , . . Ahh sakit " .

Lion melihat Janne menangis dan kesakitan memegang perutnya .

"Kak , . . Apa yang terjadi ? " . Lion panik melihat Janne merintih kesakitan . "Akan ku panggilkan dokter ".

Setelah menelpon dokter Lion membantu Janne berbaring di kamarnya . Setengah jam kemudian dokter datang dan memeriksa keadaan Janne . Lion menunggu di luar kamar , wanita itu sangat mengkhawatirkan keadaan Janne , walaupun Janne sering berbuat jahat padanya . Dia juga memberikan kabar pada Dande , pria itu berkata akan cepat pulang untuk melihat keadaan Janne .

"Bagaimana keadaannya dok ? "
Lion langsung bertanya saat dokter tersebut selesai memeriksa Janne .

"Nyonya Janne mengalami tekanan , itu dapat berakibat fatal pada janinnya , terlalu stress juga tidak baik untuk nyonya Janne , saya sudah memberikan resep obat dan vitamin untuk nyonya Janne , saya harap setelah ini nyonya Janne harus dalam keadaan hati yang gembira , agar tidak membahayakan kandungannya ."

"Baiklah dok ."

"Saya permisi ." Dokterpun pergi keluar , setelah berada di depan pintu rumah dokter tersebut memasukkan amplop coklat berisi uang kedalam tasnya .

Lion masuk kamar Janne untuk memastikan keadaan wanita itu . "Pertimbangkan dengan baik baik Lion , anak ini membutuhkan seorang ayah . Kamu tidak harus menjawabnya sekarang ."

"Kak , kondisi kakak masih lemah sebaiknya kita ngomong ini nanti. "

Kemudian Dande masuk kekamar janne , "Apa yang terjadi ? "

"Tidak ada apa apa sayang ,aku hanya terlalu capek ." Jawab janne . "Lion bisakah kamu meninggalkan kita berdua " .

Lion mengangguk ,lalu pergi .

"Dokter berkata aku mengalami tekanan karena terlalu stress . " Janne mengubah raut wajahnya . "Sayang aku ingin kamu menikahi ku secara resmi ."

"Kamu stress karena memikirkan itu ? " Tanya Dande . Pria itu tidak bisa menikahi Janne sebelum dia tau apa yang wanita itu rencanakan .

"Iya. Em bisakah kamu mengabulkan nya ."

"Oke akan aku pikirkan ."

Setelah berbicara dengan Janne Dande turun dan melihat Lion yang sedang duduk di ruang tamu .
"Hei , sedang memikirkan apa?" Tanya Dande yang ikut duduk di sebelah isterinya .

"Kalau aku bilang , aku sedang memikirkan kak Dande , apa kak Dande akan percaya ? " . Jawab Lion tersenyum .

"Tentu aku akan percaya ,kamu kan isteriku ." Balas suaminya ,satu tangan Dande memegang dagu Liona . "Aku akan pergi keluar negeri untuk beberapa hari , apa kamu bisa menjaga dirimu baik baik , jika tidak aku akan memanggil pembantu untuk menemanimu dirumah ."

"Aku akan baik baik saja disini , tenanglah kak , aku juga tidak perlu pembantu . "

"Baiklah jika itu yang kamu mau ,aku akan berangkat dua jam lagi ."

"Kenapa secepat itu ?" Tanya Lion .

"Kamu kangen yaa , belum pergi saja sudah kangen ." Lalu dande mendekatkan bibirnya dengan bibir isterinya , dia menciumnya secara perlahan hingga beberapa menit .

"Kak , ihh siapa juga yang kangen ." Lion memanyunkan bibirnya .

Tak lama kemudian pak ujang menghampiri majikannya .

"Mobilnya sudah siap tuan ."

"Oke , tunggu aku diluar ."

"Aku berangkat dulu yaa ". Ucapnya pada Lion .

"Iya kak , hati hati . Jaga kesehatan ,jangan sampai telat makan ".

Didalam pesawat Dande sibuk dengan laptop dan berkas berkasnya . Hatinya tidak tenang meninggalkan Lion sendirian dirumah namun pertemuannya kali ini dengan salah satu pemegang saham di jepang sangatlah penting .

"Tuan , mengenai dokter yang memeriksa nyonya Janne , dia sudah mengaku ". Ucap Hudson .

Sebelum masuk kedalam rumah Dande melihat dokter yang memeriksa Janne memasukkan sebuah amplop kedalam tasnya , pria itu curiga dan menyuruh Hudson menyelidikinya .

"Lalu apa yg dikatakan dia ? ".

"Sebenarnya Nyonya Janne tidak sakit , juga tidak dalam kondisi yang tertekan . Nyonya janne menyuruh dokter tersebut untuk berbohong kepada nona Lion ,sebagai imbalannya Nyonya Janne memberikan uang lima juta untuk dokter tersebut ."

"Hm , licik juga wanita itu ." Dande tersenyum sinis . Aku bahkan tidak menyangka pernah mencintai wanita selicik itu ,batinnya .

"Apa tidak sebaiknya kita bongkar saja kebusukan Nyonya Janne tuan . Kita bawa dokter tersebut dihadapan Nyonya Janne ."

"Tidak perlu , biarkan saja . Apa sudah ada kabar tentang pria yang bersama Janne ."

"Kemarin salah satu orang yang saya kirim melihat pria tersebut di salah satu bar tuan , namun nampaknya pria tersebut curiga dan hilang . Saya akan mengurusnya secepat mungkin tuan ."

"Baiklah , kau boleh pergi ."

*****

Beberapa hari setelah kepergian suaminya Lion merasakan kesepian tanpa sosok suaminya . Hari harinya dia habiskan di panti asuhan , seperti saat ini wanita itu sedang duduk di teras bersama bibi Ni .

"Assalamualaikum ."

"Waalaikumsalam ." Kompak mereka menjawab bersamaan .

"Nak mara , mari silakan duduk ."

"Terimakasih bi , Dinda ingin sekali bertemu dengan Lion ,jadi saya mengajak nya kesini ".

"Benarkah Dinda " . Tanta Lion kedua tangannya dia rentangkan kearah Dinda hendak memeluk .

"Iya tante , Dinda rindu dengan mamah , tante baik sangat mirip dengan mamah ."

Ucap gadis kecil itu ."Apa Dinda boleh panggil tante , Mamah ."

Lion melihat kearah Mara . Lelaki itu mengangguk ,sebagai jawaban setuju .

"Tentu , Dinda sekarang bisa memanggil Mamah Lion ". Lion menjawab sembari tersenyum , inilah potret keluarga yang dinginkan Liona . Andai saja rumah tangganya bisa seperti ini .
"Terimakasih mamah Lion ,Dinda sangat sayang mamah ."

Dinda memeluk Lion sangat erat , sudah berapa lama gadis itu merindukan pelukan dari seorang ibu , dapat bertemu dengan Lion adalah suatu keajaiban untuk Dinda .

Jangan lupa vote and comment .

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang