Hai jangan lupa vote and comment
Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya.
Happy reading .
"Jadi sebaiknya istri anda harus dirawat disini beberapa hari sampai keadaannya pulih . Dan luka di tangannya tidak terlalu dalam jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan . " ucap dokter! kembali .
Mara mengucapkan terimakasih kepada dokter . Mereka berempat duduk di luar ruang rawat lion .
"Dia . . . Bagaimana bisa dia sangat mirip dengan jisa . ? " tanya Mara yang membuka suara .
"Awalnya aku juga mengira dia jisa saat pertama kali dia datang kepanti ." Ucap bibi Ni ."Namun setelah aku mendengar suaranya dia berbeda dengan jisa , juga raut wajahnya . Jisa adalah seorang yang ceria dia memberikan kecerian kepada setiap orang yang berbicara padanya . Sedangkan Lion dia penuh dengan kesedihan . Aku dapat melihat itu . Namun kesedihannya dia tutupi untuk membuat orang disekitarnya tersenyum ."
Ranti bahkan tidak tau lion adalah orang yang seperti itu . Tapi ibunya banyak mengetahui tentang lion ."Bagaimana ibu bisa tau ?"
"Aku melihatnya menangis , setiap saat setiap kali dia sendiri ." Jawab bibi Ni . "Sebaiknya kamu dan dinda pulang . Aku dan ranti akan menunggu lion sampai keluarganya datang ." Ucapnya dia tunjukan pada Mara dan putrinya . Awalnya dinda menolak ,namun Mara memberikan pengertian pada putri kecilnya .
Setelah kedatangan Pak Diatmaja beserta istrinya ,beberapa menit kemudian Dande datang setelah dia menerima panggilan telepon dari ayahnya yang berulang ulang . "Sial. . ." Batinnya mengumpat dalam hati . Ayah dan ibunya sudah kembali dari luar kota . Dan tiba tiba istrinya berada dirumah sakit saat dirinya tidak tau .
Dande melebarkan langkahnya berjalan menuju ruangan sang istri . Dari jauh dia melihat Pak diatmaja berdiri di depan pintu ruangan lion .
"Plakk " satu tamparan keras di pipi Dande .
"Dari mana saja kamu . Kenapa tidak bisa dihubungi , istri kamu masuk rumah sakit beruntung ada orang yang menolongnya ! ! "Aku harus berkata apa batin Dande .
"Maaf pah . Ada meeting penting tadi ."
"Meeting apa jam segini , haa .!!"" tapi benar benar Dande lagi banyak kerjaan pah ."
"Kali ini papah maafkan . Ingat Dande kamu harus menjaga istrimu . Papah tidak ingin kejadian ini terulang kembali ,masuklah dan temui lion."
"Iya pah . "
Dande membuka pintu dan masuk menghampiri mamahnya yang sedang menyuapkan makanan pada lion . "Mah .."
"Mamah kira Lion hamil , belum hamil juga ternyata . Kapan mau kasih mamah dan papah cucu . "
Ibu diatmaja mengoceh ke arah Dande . Lion yang mendengarnya tersedak di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia juga menginginkannya tetapi Dande tidak pernah menyentuhnya jadi bagaimana dia bisa hamil ."Mah kita juga lagi usaha , iyakan sayang ." Dande mengelus puncak kepala lion . "Tapi memang belum rejekinya mah ."
"Mungkin juga lion terlalu stress atau kecapean kali yaa " ucap sang mamah .
"Iya mah " sahut lion lirih ."Kamu enggak kerjakan lion ?" Tanya bu Diatmaja .
Dande gugup mendengar pertanyaan mamahnya pada lion . "Duhh , Habis sudah nasibnya jika lion mengaku jika dia bekerja ." Batin dande"Enggak kok mah . " jawab lion .
"Baguslah nak. Jangan terlalu capek dirumah , kalau perlu mamah carikan pembantu buat bantu bantu dirumah ." Bu diatmaja ini memang sangat menyayangi menantunya lion . Walaupun mereka menikah karena perjodohan namun lion adalah seseorang yang mempunyai kepribadian yang baik .
"Tidak usah mah ! ." Jawab dande tegas .
"Kenapa , lion begini itu yaa karena kecapekan . Walaupun kalian tinggal berdua tapi rumah itukan besar . Lion pasti kerepotan mengurus rumah dan juga kamu . Iyakan sayang ."
Dande cuma tidak ingin ada orang lain yang mengetahui hubungannya dengan Janne . Cukup pak ujang saja orang yang dia percaya untuk bekerja dirumahnya .
"Maaf mah , bukannya lion menolak tapi lion setuju dengan suami lion ." Ucapnya setelah melihat tatapan tidak suka dari dande .
"Yasudah, mamah sih yang terbaik aja buat kalian . Dan kamu dande " ucap mamahnya menjewer telinga dande . "Jaga istrimu baik baik ,mamah nggak mau liat lion kayak gini lagi ."
"Iya mah , udah dong lepasin tangannya sakit tau "
Lion tersenyum melihat tingkah suaminya dan ibu mertuanya .
Di Cafe Shop .
Seorang wanita duduk dengan pria yang sudah dia kenal jauh sebelum dia mengenal Dande . Mereka tersenyum puas . "Akhirnya aku akan menjadi nyonya diatmaja ."
"Iya sayang , beberapa langkah lagi dan kita bisa menguras hartanya . "
Mereka adalah Janne dan Tama . Sepasang kekasih gelap di belakang Dande .
"Iya sayang itu juga berkat ide kamu . Aku memang tidak bisa membujuk pria tolol itu untuk menikahiku . Tapi aku bisa membujuk wanita bodoh seperti lion . Yaa dia memang bodoh dengan mudah mengikhlaskan suaminya untuk menikah lagi ." Ucap Janne tertawa sumbang .
Mereka lalu mengangkat gelas di tangannya untuk bersulang merayakan kemenangan mereka . "Kamu memang wanita pintar ." Ucap tama lalu memberika kecupan dibibir Janne .
**********
Di Rumah sakit .
Dande kini tengah menemani istrinya yang sedang tertidur lelap di atas ranjang rumah sakit . Dia mengamati wajah damai istrinya yang sedang terpejam , sembari mengingat perkataan mamahnya beberapa jam lalu . Mamahnya menginginkan seorang cucu darinya . Orangtuanya memang akan mendapatkan cucu tetapi bukan dari Lion melainkan dari Janne .
Kembali memikirkan Janne selalu membuat kepalanya pusing . Dande berdiri dari kursinya dan berjalan kearah sofa di ruang rawat tersebut . Merebahkan punggungnya dan kepalanya yang sedikit tegang . Dari tadi dia mencoba menelpon Janne namun ponselnya tidak aktif . Dande memejamkan matanya dan tertidur di ruang rawat lion .
Pagi harinya lion terbangun saat mencium aroma maskulin dari feromon suaminya . Dande duduk di sampingnya dengan satu buah piring makanan . "Sudah bangun . " tanya suaminya .
"Seperti yang kakak lihat ."
"Kalau begitu makan sarapanmu sekarang ."
"Tapi aku ingin kekamar mandi ." Jawab lion sembari duduk di pinggir ranjang .
"Biar aku antar " tawar dande .
"Tidak perlu kak . Aku bisa sendiri .""Kamu masih sakit ."
Dande menggendong istrinya dan menurunkannya di depan kamar mandi ruangan tersebut .Lionpun tercengang atas perlakuan suaminya ." Masuklah , aku akan menunggu di sini ."
Setelah selesai lion keluar dan kembali untuk duduk di ranjang . Suaminya dengan senantiasa membantunya untuk berjalan karena dia tidak mau digendong lagi .
"Makan sarapanmu "
Dande memberikan piring makanan itu kepada lion . Lalu dia kembali duduk di sofa memberikan waktu untuk lion makan .Lion memakan sarapannya dengan malas . Rasanya sungguh tidak enak . Bukan makanannya yang tidak enak . Tetapi mulutnya yang masih terasa pahit untuk merasakan makanan .
"Kenapa tidak dimakan ? "
Tanya dande yang memperhatikan istrinya enggan memasukkan sendok ke mulutnya ." Apa masih terasa sakit . ""Tidak , hanya saja makanannya sedikit hambar " jawab lion bohong .
Dande keluar dari ruangan tersebut .
Apa aku salah bicara dewi hatinya bertanya tanya .Jangan lupa vote and comment .
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)
RomanceTak ada yang bisa menjabarkan posisi hatiku kini, tak kala orang yang paling kucintai mengutarakan kalimat yang membuat mataku kian memanas. Namun bukankah sebagai istri yang baik aku harus merelakannya. Ya merelakan suamiku menikahi wanita lain dih...