15_togetherness

4.8K 252 1
                                    

Hai jangan lupa vote and comment

Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya.

Happy reading .

"Jadi sebaiknya istri anda harus dirawat disini beberapa hari sampai keadaannya pulih . Dan luka di tangannya tidak terlalu dalam jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan . " ucap dokter! kembali .

Mara mengucapkan terimakasih kepada dokter . Mereka berempat duduk di luar ruang rawat lion .

"Dia . . . Bagaimana bisa dia sangat mirip dengan jisa . ? " tanya Mara yang membuka suara .

"Awalnya aku juga mengira dia jisa saat pertama kali dia datang kepanti ." Ucap bibi Ni ."Namun setelah aku mendengar suaranya dia berbeda dengan jisa , juga raut wajahnya . Jisa adalah seorang yang ceria dia memberikan kecerian kepada setiap orang yang berbicara padanya . Sedangkan Lion dia penuh dengan kesedihan . Aku dapat melihat itu . Namun kesedihannya dia tutupi untuk membuat orang disekitarnya tersenyum ."

Ranti bahkan tidak tau lion adalah orang yang seperti itu . Tapi ibunya banyak mengetahui tentang lion ."Bagaimana ibu bisa tau ?"

"Aku melihatnya menangis , setiap saat setiap kali dia sendiri ." Jawab bibi Ni . "Sebaiknya kamu dan dinda pulang . Aku dan ranti akan menunggu lion sampai keluarganya datang ." Ucapnya dia tunjukan pada Mara dan putrinya . Awalnya dinda menolak ,namun Mara memberikan pengertian pada putri kecilnya .

Setelah kedatangan Pak Diatmaja beserta istrinya ,beberapa menit kemudian Dande datang setelah dia menerima panggilan telepon dari ayahnya yang berulang ulang . "Sial. . ." Batinnya mengumpat dalam hati . Ayah dan ibunya sudah kembali dari luar kota . Dan tiba tiba istrinya berada dirumah sakit saat dirinya tidak tau .

Dande melebarkan langkahnya berjalan menuju ruangan sang istri . Dari jauh dia melihat Pak diatmaja berdiri di depan pintu ruangan lion .

"Plakk " satu tamparan keras di pipi Dande .
"Dari mana saja kamu . Kenapa tidak bisa dihubungi , istri kamu masuk rumah sakit beruntung ada orang yang menolongnya ! ! "

Aku harus berkata apa batin Dande .

"Maaf pah . Ada meeting penting tadi ."
"Meeting apa jam segini , haa .!!"

" tapi benar benar Dande lagi banyak kerjaan pah ."

"Kali ini papah maafkan . Ingat Dande kamu harus menjaga istrimu . Papah tidak ingin kejadian ini terulang kembali ,masuklah dan temui lion."

"Iya pah . "

Dande membuka pintu dan masuk menghampiri mamahnya yang sedang menyuapkan makanan pada lion . "Mah .."

"Mamah kira Lion hamil , belum hamil juga ternyata . Kapan mau kasih mamah dan papah cucu . "
Ibu diatmaja mengoceh ke arah Dande . Lion yang mendengarnya tersedak di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia juga menginginkannya tetapi Dande tidak pernah menyentuhnya jadi bagaimana dia bisa hamil .

"Mah kita juga lagi usaha , iyakan sayang ." Dande mengelus puncak kepala lion . "Tapi memang belum rejekinya mah ."

"Mungkin juga lion terlalu stress atau kecapean kali yaa " ucap sang mamah .
"Iya mah " sahut lion lirih .

"Kamu enggak kerjakan lion ?" Tanya bu Diatmaja .
Dande gugup mendengar pertanyaan mamahnya pada lion . "Duhh , Habis sudah nasibnya jika lion mengaku jika dia bekerja ." Batin dande

"Enggak kok mah . " jawab lion .

"Baguslah nak. Jangan terlalu capek dirumah , kalau perlu mamah carikan pembantu buat bantu bantu dirumah ." Bu diatmaja ini memang sangat menyayangi menantunya lion . Walaupun mereka menikah karena perjodohan namun lion adalah seseorang yang mempunyai kepribadian yang baik .

"Tidak usah mah ! ." Jawab dande tegas .

"Kenapa , lion begini itu yaa karena kecapekan . Walaupun kalian tinggal berdua tapi rumah itukan besar . Lion pasti kerepotan mengurus rumah dan juga kamu . Iyakan sayang ."

Dande cuma tidak ingin ada orang lain yang mengetahui hubungannya dengan Janne . Cukup pak ujang saja orang yang dia percaya untuk bekerja dirumahnya .

"Maaf mah , bukannya lion menolak tapi lion setuju dengan suami lion ." Ucapnya setelah melihat tatapan tidak suka dari dande .

"Yasudah, mamah sih yang terbaik aja buat kalian . Dan kamu dande " ucap mamahnya menjewer telinga dande . "Jaga istrimu baik baik ,mamah nggak mau liat lion kayak gini lagi ."

"Iya mah , udah dong lepasin tangannya sakit tau "

Lion tersenyum melihat tingkah suaminya dan ibu mertuanya .

Di Cafe Shop .

Seorang wanita duduk dengan pria yang sudah dia kenal jauh sebelum dia mengenal Dande . Mereka tersenyum puas . "Akhirnya aku akan menjadi nyonya diatmaja ."

"Iya sayang , beberapa langkah lagi dan kita bisa menguras hartanya . "

Mereka adalah Janne dan Tama . Sepasang kekasih gelap di belakang Dande .

"Iya sayang itu juga berkat ide kamu . Aku memang tidak bisa membujuk pria tolol itu untuk menikahiku . Tapi aku bisa membujuk wanita bodoh seperti lion . Yaa dia memang bodoh dengan mudah mengikhlaskan suaminya untuk menikah lagi ." Ucap Janne tertawa sumbang .

Mereka lalu mengangkat gelas di tangannya untuk bersulang merayakan kemenangan mereka . "Kamu memang wanita pintar ." Ucap tama lalu memberika kecupan dibibir Janne .

**********

Di Rumah sakit .

Dande kini tengah menemani istrinya yang sedang tertidur lelap di atas ranjang rumah sakit . Dia mengamati wajah damai istrinya yang sedang terpejam , sembari mengingat perkataan mamahnya beberapa jam lalu . Mamahnya menginginkan seorang cucu darinya . Orangtuanya memang akan mendapatkan cucu tetapi bukan dari Lion melainkan dari Janne .

Kembali memikirkan Janne selalu membuat kepalanya pusing . Dande berdiri dari kursinya dan berjalan kearah sofa di ruang rawat tersebut . Merebahkan punggungnya dan kepalanya yang sedikit tegang . Dari tadi dia mencoba menelpon Janne namun ponselnya tidak aktif . Dande memejamkan matanya dan tertidur di ruang rawat lion .

Pagi harinya lion terbangun saat mencium aroma maskulin dari feromon suaminya . Dande duduk di sampingnya dengan satu buah piring makanan . "Sudah bangun . " tanya suaminya .

"Seperti yang kakak lihat ."

"Kalau begitu makan sarapanmu sekarang ."

"Tapi aku ingin kekamar mandi ." Jawab lion sembari duduk di pinggir ranjang .

"Biar aku antar " tawar dande .
"Tidak perlu kak . Aku bisa sendiri ."

"Kamu masih sakit ."
Dande menggendong istrinya dan menurunkannya di depan kamar mandi ruangan tersebut .

Lionpun tercengang atas perlakuan suaminya ." Masuklah , aku akan menunggu di sini ."

Setelah selesai lion keluar dan kembali untuk duduk di ranjang . Suaminya dengan senantiasa membantunya untuk berjalan karena dia tidak mau digendong lagi .

"Makan sarapanmu "
Dande memberikan piring makanan itu kepada lion . Lalu dia kembali duduk di sofa memberikan waktu untuk lion makan .

Lion memakan sarapannya dengan malas . Rasanya sungguh tidak enak . Bukan makanannya yang tidak enak . Tetapi mulutnya yang masih terasa pahit untuk merasakan makanan .

"Kenapa tidak dimakan ? "
Tanya dande yang memperhatikan istrinya enggan memasukkan sendok ke mulutnya ." Apa masih terasa sakit . "

"Tidak , hanya saja makanannya sedikit hambar " jawab lion bohong .

Dande keluar dari ruangan tersebut .
Apa aku salah bicara dewi hatinya bertanya tanya .

Jangan lupa vote and comment .

DANDELION (Aku bukan Orang Ketiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang