Menjelang pagi, Nada membuka matanya perlahan. Matanya menatap langit-langit kamar dengan nyalang, lalu pandangannya beralih ke sosok lelaki tanpa busana yang sedang tertidur pulas disampingnya. Nada mengingat jelas peristiwa semalam, dengan badan yang terasa remuk redam serta menahan rasa sakit di selangkangan, Nada memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai lalu memakainya dengan terburu-buru.
Tepat diambang pintu, ia menolehkan kepalanya kearah kasur yang tadi ia tiduri, ada noda darah diatas sprei. Hal itu menyadarkan Nada, bahwa mahkotanya telah direnggut paksa oleh suaminya semalam.
Nada berlari menuju kamarnya, lalu menangis tersedu-sedu. Dia mengutuki dirinya sendiri yang tak mampu melawan ketika ia diperkosa oleh Rey. Sungguh ia belum siap kehilangan keperawanannya, apalagi untuk lelaki yang tidak dicintai dan juga tidak mencintainya. Bahkan tadi saat menyetubuhinya Rey sempat menyebut nama wanita lain yang tidak dikenalnya. Dia seperti pelarian untuk Rey. Tanpa sadar air mata mulai menganak sungai diwajahnya, iapun larut dalam kesedihan meratapi nasibnya yang malang.
****
Pagi itu Rey terbangun dengan kepala yang sedikit pusing. Peristiwa semalam berputar dikepalanya. Dia menatap sisi ranjangnya yang kini kosong dan terkejut saat mendapati bercak darah diatasnya.
"Sial! Peristiwa semalam benar-benar diluar kendaliku."
Rey mengusap wajahnya dengan kasar. Lalu terkesiap saat mendengar pengingat di ponselnya berbunyi. Hari ini dia harus segera pergi ke palembang, ada sedikit masalah pada kantor cabang mereka disana. Dia pasti akan ketinggalan pesawat jika ia tidak segera bergegas pergi dari sekarang.
*****
Hari itu Ami datang berkunjung ke kediaman mereka. Untungnya meski sekarang mereka sudah berbeda rumah, Mama mertuanya ini sering sekali datang menemuinya entah sekedar berbincang di rumah atau mengajak Nada jalan-jalan ke mall. Seolah mama mertuanya itu sangat memahami perasaannya yang jenuh berada dirumah seharian mengingat Nada tidak memiliki teman dikota itu.
Di tiap kunjungannya, Ami selalu saja membawakan banyak hadiah seperti baju, tas, sepatu atau bahkan perhiasan yg Nada tahu harganya tidaklah murah. Meskipun Ami sangat baik kepadanya, namun Nada tak ingin mendapatkan kesan kalau dirinya hanya memanfaatkan kebaikan mertuanya saja, maka tak jarang ia menolak hadiah yang menurutnya berlebihan, namun bukan Ami namanya kalau ia tak bisa membuat Nada menerimanya.
"Kamu terlihat agak tirus Nad sejak terakhir kita ketemu Minggu kemaren, apa cuma perasaan Mama saja?" tanya Ami heran, sembari mengamati wajah Nada.
Nada reflek memegangi kedua pipinya yang tiba-tiba terasa panas. " Ma-masa si, Ma?"
Akhir-akhir ini nafsu makannya memang sedikit berkurang, mungkin karena ia masih terguncang atas kejadian malam itu.
"Apa Rey tidak bersikap baik padamu?" Ami memicingkan matanya.
Mata Nada membola, tapi sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Tidak kok Ma, Mas Rey baik sekali sama Nada." Nada tersenyum tipis, perasaan bersalah menyusup kehatinya karena sudah membohongi mertuanya. Ia reflek berjengit saat tangannya digenggam dengan lembut oleh Ami.
"Jangan bohong sama Mama! Mama sudah tahu semuanya dari Bi upik!"
Nada menggigit pelan bibirnya, tanpa sanggup menjawab pertanyaan sang mertua.
"Mama sengaja nyuruh Bi Upik disini supaya bisa mantau kalian. Jadi Mama harap kamu jangan menyembunyikan apapun lagi dari mama. Anggap Mama sebagai pengganti orang tuamu disini."
Nada mengangguk pelan, matanya tiba-tiba terasa panas mendengar ucapan tulus mertuanya itu.
"Iya Ma. Tapi untuk saat ini, Nada beneran nggak kenapa-kenapa." Nada tersenyum pahit.
"Janji ya, Nad? Soalnya Mama sama Papa tuh kepikiran terus sama kalian disini, Mama khawatir kalau-kalau Rey bersikap semena-mena kepadamu."
Nada terdiam, ingin rasanya ia menceritakan kejadian semalam tentang betapa kejamnya Rey saat merenggut mahkotanya. Namun ia terlalu malu untuk mengatakannya, pada akhirnya ia tetap memilih bungkam seperti biasanya.
"Rey itu aslinya adalah pria yang baik. Dia berubah setelah di tinggalkan kekasihnya 5 tahun yang lalu. Sampai sekarang Mama masih belum mengerti apa yang membuat Rey bisa berubah menjadi sosok dingin dan pemurung. Tapi jauh dilubuk hati mama sebenarnya mama merasa senang Rey putus dari wanita itu. Sejak awal mama dan papa tidak menyetujui hubungan mereka. Wanita itu bukan wanita yang baik untuk Rey. Dia terlalu ambisius dan juga posesif. Mama sampai heran sendiri saat tiba-tiba wanita itu memilih pergi dan memutuskan Rey."
"Dan sampai sekarang pun Mama masih tidak mengerti, apa alasan Tiara meninggalkan Rey yang memperjuangkannya mati-matian? Dulu memang kami belum sesukses ini, kamu tahu Nad ... kami hanya perusahaan biasa. Mungkin itu juga salah satu alasan Tiara meninggalkan Rey dulu," tambahnya sembari mengangguk seolah membenarkan pemikirannya itu.
Nada mendengarkan dengan seksama. Berusaha mencerna baik-baik informasi tentang suaminya dari mertuanya.
"Lalu setelah kepergian Tiara, Rey benar-benar berubah, dia jadi sangat gila akan kerja, meskipun itu sangat baik untuk perusahaan hingga membuatnya berkembang pesat ditangan Rey." Sesaat tersungging senyum kecil diwajahnya Ami.
"Tapi kalau boleh jujur, sebenarnya Mama kehilangan Rey yang dulu, sekarang dia sangat dingin dan cuek dan bahkan terlihat sangat pemurung, kamu juga pasti merasakannya kan Sayang?" Matanya kini menatap Nada menunggu jawaban.
Nada terperanjat sejenak lalu dengan ragu ia mengangguk pelan menyetujui.
"Mama cuma minta satu hal sama kamu, tolong bantu mama untuk membuat Rey kembali seperti dulu. Bersabarlah dalam menghadapi sikap Rey. Mama yakin cepat atau lambat dia akan bisa melupakan wanita itu dan mau membuka hatinya untuk kamu. Kamu mau kan melakukan itu untuk Mama?" Tanpa sadar tangan Ami menggenggam erat tangan Nada yang sedikit basah oleh keringat.
Nada tertegun untuk sesaat lamanya. Merasa bahwa dirinya dan Rey memiliki latar belakang masa lalu yang sama yaitu di sakiti oleh mantan kekasih yang dulu pernah diperjuangkannya dengan sepenuh hati.
Nada menarik nafas panjang, sebelum akhirnya menjawab permintaan Ami dengan sebuah anggukan.
Vote dong mba gaess!!! Hehehe
Ada yang baca??
![](https://img.wattpad.com/cover/184908020-288-k327996.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Marry You(Tamat)
RomanceCerita dewasa!! harap bijak dalam membaca!!! ____________ Nada terpaksa menerima perjodohan dengan anak dari teman ayahnya setelah tahu kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Nada sendiri tak berharap dirinya akan jatuh cinta dengan lela...