get well soon, Brishia

56 3 0
                                    

Hai teman-teman semuanya, Selamat membaca, ya! Semoga yang suasana hatinya sedang tidak enak, dengan membaca ceritaku bisa membuat hari kalian menjadi lebih baik, Ya!❤️

Jangan lupa Vote dan Komen ceritaku ya, Karena 1 Vote dan Komentar baik kalian sangat berharga buatku❤️
Have a nice day teman-teman!❤️

***

Devano mengerjapkan matanya saat matahari menyelinap masuk kedalam kamarnya, Devano benci cahaya pagi!

ia menyenderkan badannya pada kepala kasur sembari membuka ponselnya, ia merasa ada yang ganjal dari ponsel tersebut. biasanya setiap ia bangun tidur ada notification dari Brishia yang membuat nya senyum-senyu sendiri ketika membacanya, seperti 'good morning Devano!' 'have a good day ya!' 'jangan lupa sarapan, Dev' 'jangan lupa senyum ya pak TNI!' Dan lain sebagainya yang terlihat sederhana namun membuat mood Devano membaik

Devano merasa sedikit cemas, ia baru ingat bahwa kemarin ia membentak Brishia dan menyuruhnya jalan di tengah hujan

Devano mengusap wajanya gusar, dengan wajah frustasi ia mencoba menghubungi Brishia, panggilan pertama tak mendapat jawaban, dengan menghapus gengsinya, ia mencoba menghubungi Brishia lagi, namun hasilnya nihil, sampai pada panggilan ke 5 namun masih tidak ada jawaban dari Brishia

Brishia mengerjapkan matanya saat dering ponselnya yang begitu nyaring membangunkannya dari tidur nyenyaknya, ia mengambil kompresan yang ada di keningnya setelahnya beranjak mencari benda tipis yang membangunkanya itu, semalam ia demam tinggi dan juga meriang, ini kali pertama Brishia jatuh sakit dikala orang tuanya tidak ada, untunglah ada asisten rumah tangganya yang mengurusinya semalaman, seperti mengganti kompresan di keningnya, membuatkan bubur dan lainnya.

Brishia tersenyum miring melihat siapa yang menghubunginya pagi-pagi, ia tak memperdulikan panggilan itu memilih men-silent ponsel tersebut dan kembali tidur karena ia masih merasa pusing dan lemas

entah angin dari mana, Devano bergegas mandi dan bersiap untuk pergi kerumah Brishia, ia merasa tidak tenang, pikirannya kacau, sepertinya anak kecil itu merusak jaringan otaknya

Rahma menatap Devano bingung, "kamu mau kemana kok buru-buru gitu?" tanyanya Rahma kepada putra sulungnya

"Brishia." Jawab Devano singkat dan padat yang sukses membuat kedua orang tuanya menganga

Harris yang sedang meminum kopinya pun tersedak, begitu pula Rahma, mereka berdua terkejut, "m-maksudnya mau ke rumah Brishia?" Rahma memastikan, Devano mengangguk, Rahma bangkit dari duduknya menghampiri anaknya, telapak tangannya menyentuh kening Devano, "gak panas kok, pa." kata Rahma sembari menatap suaminya

"papa senang mendengarnya, Nak. hati-hati, ya, salam untuk Brishia." kata Harris dengan senyuman yang jarang sekali Devano lihat, Devano tersenyum, jarang sekali ia melihat kedua orang tuanya tersenyum begitu bahagia karena dirinya, 'mungkin dengan menikah bersama Brishia gue bisa membuat mama papa bahagia.' 


💍💍💍



sesampainya di komplek perumahan Brishia, mata Devano jatuh kepada rumah minimalis di hadapannya, ia melihat ada mobil sedan tak asing yang terparkir di pekarangan rumah tersebut, Devano tersenyum getir.

matanya memperhatikan rumah tersebut dan pemandangan di balkon rumah tersebut lah yang paling menyakitkan baginya, ia melihat Alex memegang erat pinggang Keysha sembari menciumnya possessive.

Devano mengenggam stir kuat-kuat menahan segala gejolak di hatinya, tak mau banyak memikirkan, ia segera melajukan mobilnya menuju rumah Brishia yang sudah tak jauh lagi


So Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang