Hai guys! I hope u had a good day today!🤗
This story is made by love that's why you should make sure you didn't missed every paragraph that i made! 🤗❤️
I wish this story will inspired you! Happy reading guys❤️ don't forget to give me your likes because its really made my day!🥰
***
"lo kenapa bisa semarah itu sih, Dev kemarin?" Evrill membuka pembicaraan, saat ini Evrill berada di dalam mobil Devano, Devano menyuruhnya untuk menemaninya kerumah Brishia mengantarkan makanan dari ibunda Devano
pertanyaan Evril bagaikan angin lalu untuk Devavano, ia tetap fokus mengendarai mobilnya, Evrill mendengus malas
Sebenarnya Devano juga tak bisa menjawab pertanyaan Evril, ia juga masih tak menemukan jawbannya kenapa kemarin ia bisa semarah itu, seharusnya ia bersikap biasa saja kepada Brishia ataupun Zikra. seharusnya juga ia tak usah mempertegas hubungan antara dirinya dan Brishia
"gak bisa jawab kan lu?" Evrill menaik-naikkan kedua alisnya, Devano menatapnya malas
"itu lah yang dinamakan benih-benih 'c e m b u r u' haha." Devano memutar bola matanya malas, "suram kata-kata lo!"
"hati-hati Dev, jangan benci-benci amat sama orang, nanti jadi cinta, hehe."
"gausah sok ngerti cinta deh, Vrill. 25 tahun hidup didunia, yang memiliki 196 negara dan lo masih jomblo aja? hahaha." Devano terbahak-bahak, Evril melipat tangannya didada, "gue itu pemilih, Dev. gue mau seseorang yang ada dimasa depan itu yang terbaik buat gue."
"pemilih apa gak ada yang milih?" Devano mengeluarkan tampang mengejeknya, "nih ya, Dev. nyari berlian itu gak ada yang instan, perlahan tapi pasti coi! gak usah ngehina jomblo ya mohon maaf!" Devano hanya menyunggingkan senyumnya, setelahnya mereka turun dari mobil Devano saat mereka sudah sampai dikediaman Brishia
💍💍💍
Brishia bersama ketiga temannya sedang maraton Movie di mini teater dikediaman Brishia, mereka larut dalam film yang mereka tonton sampai suara bel rumah memecahkan konsentrasi mereka, "AAHH GANGGU DEH!" Grutu Cleo
"siapa dah, Brish?" tanya, Tara, Brishia menggidikan bahu acuh, Tara bangun dari duduknya hendak membukakan pintu untuk tamu Brishia
"rajin banget sih, si Tara." gumam Cleo yang masih fokus pada film di hadapannya
Tara membulatkan matanya saat melihat siapa yang datang, Devano bersama temannya
"titip ini un—
"masuk." kata Tara sarkas kemudian melebarkan pintu rumah Brishia mempersilahkan Devano dan Evrill masuk
"gak usah gue dateng kesini cuma mau ngasih—
"ayo Dev masuk gak enak ih udah di suruh masuk juga!" Evrill menyenggol lengan Devano yang sukses membuat Devano melotot padanya
"duduk dulu, biar gue panggil Brishia." Tara hendak membalikkan badannya untuk beranjak dari hadapan Devano namun ia urungkan, "bicara yang baik padanya saat nanti berhadapan dengan dia!" setelahnya Tara meninggalkan kedua pria tersebut
"Brishiaa! ada Devano tuh!" Tara menyilangkan kedua tangannya sembari bersandar di depan pintu mini teater Brishia
Cleo, Jihan dan Brishia menoleh kearah Tara bersamaan
"serius lo?" Brishia bangkit dari duduknya mendekati Tara, Tara mengangguk. "dia bawa temennya—
"temennya cewek apa cowok, Tar?" Cleo memotong kalimat Tara