Hai teman-teman semuanya, Selamat membaca, ya! Semoga yang suasana hatinya sedang tidak enak, dengan membaca ceritaku bisa membuat hari kalian menjadi lebih baik, Ya!❤️
Jangan lupa Vote dan Komen ceritaku ya, Karena 1 Vote dan Komentar baik kalian sangat berharga buatku❤️
Have a nice day teman-teman!❤️***
Brishia tak mengerti mengapa tiba-tiba Devano meninggalkannya dan pergi begitu saja, ia berjalan dengan hati-hati menelusuri gedung pernikahan mereka mencari dimana suaminya berada
"Devano!" ia terus memanggil nama Devano sembari menelusuri lingkungan gedung
"Dev--
Brishia melihat Devano duduk menatap kolam renang dengan tatapan kosong, Brishia berpikir keras apakah ia harus menghampiri lelaki itu atau tidak
saat hendak melangkah untuk menghampiri Devano, ada gadis lain yang lebih dulu berjalan ke arah Devano setelahnya duduk di samping Devano
"Keysha?!" Devano terkejut dengan kehadiran gadis itu yang secara tiba-tiba
Brishia berjalan mundur, ia takut Devano melihatnya dan marah kepadanya, tapi disisi lain Brishia ingin disana dan mengusir Keysha untuk menjauh dari suaminya
"kok disini, Dev?" mata hijau Keysha kembali menenggelamkan Devano, Devano hanya diam terhipnotis mata Keysha yang selalu melemahkannya
"Dev?--
"ya?" Devano seperti orang dungu, Keysha terkekeh, "are you oke?"
"yes, ofcourse! this si my own wedding day!" katanya tersenyum miring
Keysha terdiam, "congratulations, Devano." katanya tulus walau hatinya mencelos, "im happy for you, you look so much better, Dev."
"yes i do! gue duluan ya, gak enak kalau Alex liat." katanya dengan nada sarkas meninggalkan Keysha begitu saja
Keysha diam menunduk melawan isak tangis, ia sangat merindukan lelaki itu
💍💍💍
acara pernikahan super mewah dan ciamik itu ahirnya selesai, gedung besar yang tadinya terlihat ramai kini menjadi sepi, semua orang berbondong-bondong menuju kediaman mereka masing-masing
Devano dan Brishia terdiam di dalam mobil menikmati perjalanan mereka menuju apartment Devano yang kini juga milik Brishia
Brishia menatap jalanan malam Jakarta dengan mata coklat berkilaunya, sesekali ia melihat ke arah Devano yang sekarang resmi menjadi suaminya dan sesekali melihat ke arah jari manisnya yang terlingkar cincin berwarna rosegold berbentuk mahkota
sepanjang perjalanan Devano hanya diam, pikirannya masih kalut, walaupun sesekali Brishia mengajaknya bicara, Devano hanya menanggapinya seadanya saja
💍💍💍
ahirnya mereka sampai di apartment mereka, "sini tangan lo." Devano meminta tangan Brishia setelah mereka sampai di depan pintu apartment
"buat?" Brishia bingung, Devano langsung saja mencomot tangan kanan Brishia dan menscan ibu jari Brishia pada finger print pintu apartment mereka, Brishia tersenyum
Brishia berjalan mendahului Devano memasuki apartment Devano, ia berjalan-jalan kesana dan kemari persis seperti anak kecil
"dimana kamarnya?" tanya Brishia pada Devano, Devano menujuk sebuah pintu, Brushia berlari kecil kesana, ia sudah tak tahan ingin membuka gaunnya dan segar tidur!
Devano berjalan dibelakang Brishia untuk masuk kedalam-kamar-mereka
pikiran Devano kacau, wajah Brishia bikin salah fokus, gadis itu terlihat berkali-kali lipat lebih cantik, badannya yang ideal hanya-kurang-tinggi membuat siapa saja yang melihatnya pasti terpesona
Devano hanya laki-laki biasa yang juga punya hawa nafsu melihat wanita secantik Brishia
Brishia masuk kedalam walk in closetnya hendak membersihkan diri, Devano duduk terdiam disofa yang terletak di sudut kamar, Brishia adalah wanita pertama yang masuk kedalam Apartmentnya bahkan kamar nya, mamanya pun belum pernah sekalipun kesini
"ughh.." susah payah tangan kecil Brishia meraih resleting di pundaknya untuk membuka dressnya, "astaga susah banget.." keluhnya
sudah 20 menit Brishia berkutat dengan Dressnya dan ia mulai merasa kedinginan, Brishia membuka pintu toilet menongolkan wajah mungilnya, Devano yang sedang rebahan di kasur langsung menatapnya heran
"Dev.." panggilnya lembut, Devano menaikkan satu alisnya
"tolongin bukain kaitan Dressnya dong, susah nih!" Brishia memutar badannya memperlihatkan betapa rumitnya kaitan Dress di punggungnya
dengan gontai Devano berjalan mendekati Brishia berniat untuk membantu gadis itu
Devano langsung membuka kaitan Dress dan dengan sekejab punggung mulus Brishia langsung terekpos dengan jelas, Devano menelan air liurnya susah payah
"yay finallyy! thanks ya, Dev." setelahnya Brishia langsung masuk kedalam toilet melanjutkan aktifitasnya tak memperdulikan ekspresi Devano yang tak bisa di deskripsikan
💍💍💍
Brishia berdiri di depan kasur cukup lama sembari memeluk boneka anak anjingnya erat, ia memperhatikan Devano yang tertidur di kasur, ia lelah, sangat lelah, rasanya ingin langsung menenggelamkan diri dalam pulau kapuk itu, namun keberadaan Devano disana membuatnya ragu, pikirannya kalut.
merasa di perhatikan membuat tidurnya tak nyaman Devano pun membuka matanya, pemandangan utamanya adalah Brishia tengah berdiri di ujung kasur menggunakan pijamas pink sembari memeluk boneka. menggemaskan.
"ngapain?" suara Devano yang serak menyeruak indera pendengaran Brishia
Brishia diam tak menjawab, ia memberanikan diri naik ke atas kasur, meski jantungnya berdegup tak biasa bagaikan dentuman musik disko di klap malam
"good night, Dev." katanya setelahnya masuk kedalam selimut menenggelamkan wajahnya menutupi wajah merah meronanya
"night." jawab Devano dengan senyum kecil di wajahnya, Devano menoleh ke sampingnya, melihat punggung mungil Brishia yang sepertinya belum sepenuhnya terlelap
'malam ini akan menjadi malam yang panjang.' keluh Devano dalam hati dengan wajah frustasi
***
Hai teman-teman! Terimakasih ya sudah baca sampai sini, kita bertemu lagi di Part selanjutnya, ya!❤️Jangan lupa Like dan tinggalkan komentar baik, ya! Have a nice day teman-teman❤️