hujan

38 4 0
                                    

......

"dev--

"gue bilang apa?!" bentak Devano lebih keras, Brishia memejamkan matanya, tak banyak bicara lagi Brishia langsung turun dari mobil Devano meninggalkan Devano dan berjalan menjauhi mobil tersebut

Brishia berjalan dipinggir trotoar ditemani rintik hujan, ia memeluk dirinya sendiri setelah dirasa angin sore begitu dalam menusuk

"kamu kenapa sih, Dev?" ucapnya dengan bibir bergetar, "aku gak ngerti kamu kenapa.. aku gak ngerti salahku apa.." lanjutnya

"aku pikir perlahan kamu bisa berubah, menjadi menghangat dan mulai menerima aku, ternyata aku salah ya?"

"sampai kapan kamu kaya gini? kapan kamu nerima aku dihidup kamu?"

gumamanya sembari terus berjalan mencari taxi di bawah air hujan yang semakin deras membasahi.

Devano memegang stir mobilnya kuat-kuat ia menempelkan keningnya ke stir mobil sembari menggigit bibirnya kuat

"shit!" ia menggerang memegangi perutnya yang sakit tak karuan, sedetik kemudian hujan menjadi deras, Devano menegakkan duduknya mencari Brishia

ia melihat gadis itu berlarian menuju taksi di tengah-tengah hujan 'sorry, Cha. gue gak mau lo lihat gue sakit.'  gumamnya dalam hati

Devano kembali melanjutkan perjalananya dengan hati-hati sembari menahan sakit menuju Rumah sakit.


💍💍💍



Devano melanjutkan perjalannanya sembari menahan sakit di perutnya yang belakangan ini sangat menganggunya.

ia mengendari mobilnya menuju Rumah Sakit tempat waktu itu ia sempat di rawat ia berniat untuk menemui dokter yang sempat merawatnya saat ia kecelakaan

setelah beberapa menit menunggu ahirnya Devano dipersilahkan masuk kedalam ruangan Dokter

setelah dokter memeriksa tubuh Devano secara keseluruhan, dan Devano sudah menjelaskan apa yang ia rasakan belakangan ini Dokter menatap Devano dengan tatapan yang tidak bisa diengerti

"kamu yakin rutin meminum obat yang saya resepkan beberapa minggu lalu?" tanya dokter tersebut, Devano menarik nafas, "saya gak merasa saya sakit, Dok,  jadi saya rasa saya gak butuh obat itu, tulang saya tidak ada yang cedera juga, saya sudah sehat." katanya, Dokter menarik nafas panjang,"sus, siapkan ruang rontgen, kita akan rotgen pasien" kata dokter tersebut, Devano  menatapnya bingung, "lah kenapa saya di rontgen segala dok? emang tulang saya masih ada yang kenapa-kenapa?"

"kita akan rontgen dibagian ginjal anda, silahkan ikuti susternya ya, mas." Devano menaikan bahunya acuh, dalam hatinya bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan dirinya,


💍💍💍


"kembali lagi kesini besok untuk mengambil hasi rotgennya, ya, mas." kata suster yang membantu proses rontgen Devano

"saya harap setelah ini mas Devano akan rutin meminum obatnya, ya." kata Dokter, "apa yang di khawatirkan, sih, Dok dari ginjal saya?"

"saya khawatir mas Devano mengalami kerusakan pasca kecelakaan yang di akibatnya Crush Injury Syndrome, mas." jelas dokter, Dvano menikkan alis tanda bertanya

"Crush Injury Syndrome adalah kerusakan pada otot karena peneknan sehingga menyebabkan pembengkakan otot dan gangguan persyarafan. kondisi umum ini terjadi pada keadaan kecelakaan dimana berbagai cedera tak terhindarkan, pendarahan berat pada trauma akan menurunkan volume darah tubuh atau syok sehingga suplai oksigen ke berbagai organ akan akan menurun, tidak terkecuali ginjal. Crush injury juga dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen, bahkan kematian. Penanganan medis perlu segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut." penjelasan dokter tersebut jelas saja membuat Devano menegang seketika, bagai di sambar petir di siang hari rasanya

"rasa sakit tak biasa yang mas Devano rasakan dan juga air mani yang berubah menjadi busa adalah salah stau tanda kerusakan pada Ginjal, saya harap mas Deva meminum obatnya karena itu salah satu pencegahan yang terbaik, tetap makan makanan yang sehat dan rajin berolah raga ya, mas."  Devano hanya mengangguk sembari tersenyum kepada dokter tersebut, setelahnya keluar dari ruangan dokter hendak meninggalkan rumah sakit, ia berjalan dengan tatapan kosong sembari memegang pelastik berisi obat-obatan. hujan turun kian deras, perasaan Devano hancur, pikirannya kalut, bagaimana kalau perkataan dokter tersebut benar, bagaimana kalau ginjalnya benar-benar rusak? bagaimana karirnya nanti? apa yang harus Devano lakukan?


💍💍💍


Brishia sampai kerumahnya dengan keadaan basah kuyup, ARTnya  bingung melihatnya kuyup seperti ini, "non? kok basah kuyup gini?" tanyanya sembari mempersilahkan Brishia masuk

"iya, Bi, tadi nyari taksi terus kehujanan." jelasnya, "Non Brishia cepetan mandi gih, biar bibi siapkan bubur dan susu hangat."

"makasih bi."

Brishia berjalan gontai menuju kamarnya, ia berjalan menuju walk in closetnya hendak mandi

ia memejamkan mata kuat-kuat, guyuran air hangat yang membelainya lembut membuatnya sedikit tenang, ia masih merasa begitu kecewa dengan Devano yang membentaknya begitu keras dan membiarkannya berjalan di tengah hujan

ia tersenyum getir, sepertinya sikap kasar Devano akan menjadi makanan sehari-harinya setelah menikah nanti

***

Terimakasih ya teman-teman sudah baca sampai sini! Semoga ceritaku memiliki kesan untuk siapapun kamu yg membacanya!❤️

Jangan lupa like dan tinggalkan komen ya kak, karena 1 like dari kalian sangat berharga buatku🤗

Jangan lupa follow dan share akun ini ya kak!🤗❤️

Semoga harimu menyenangkan❤️

So Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang