"Gue harus ketemu Keysha, Vrill."
Ucap Devano mantap, Evrill mengangguk setuju, "secepatnya, Dev. Lo harus segera mengambil keputusan." Devano mengangguk
Tak lama pintu ruangan terketuk, Evrill berjalan membukakan pintu, Devano pikir yang datang adalah Brishia dan mamanya, ternyata diluar dari dugaannya, Keysha bersama dengan Alex datang dengan senyuman menerka-nerka
Keysha tampil cantik, terlihat selalu sempurna di setiap dandanannya, kali ini ia menggunakan cropt top off-shoulder putih dengan celana jins pensil yang tetlihat pas di kaki jenjangnya, di balut wedges putih senada dengan bajunya, ia berjalan dengan anggun menghampiri Devano yan mengamatinya dari ujung kepala sampai ujung kaki
Keysha mempercepat jalannya hendak memeluk Devano namun di tepis oleh lelaki itu
Bibir pink Keysha yang dibalut lipstik membulat, masihkah Devano marah padanya? Batinnya bertanya-tanya
"Saya gak sudi bersentuhan dengan badan bekas seperti kamu." Keysha Semakin menganga tak percaya dnegan ucapan Devano
Alex yang sedang menyandarkan badannya di tembok sembari menyilangkan tangannya didepan dada tersenyum miring, ia bisa menebak apa yang terjadi didepannya, ia yakin Devano mengetahui suatu hal baru dari Keysha
"Saya tahu dari awal memang saya yang mengejar kamu, saya yang memperjuangkan kamu, saya yang selalu meng-contact kamu, entah kamu merasa kasihan atau bagaimana makanya kamu mau menjadi pacar saya, entah saya yang baru tahu atau memang dari dulu, ternyata kamu dengan mantan kekasih kamu itu sepertinya bukan hanya sekedar mantan
Saya sadar dari awal sepertinya saya hanya bahan pelarian kamu saja, selama ini kamu tak benar-benar melupakan mantan kamu itu, kan?! Saya pikir kamu berbeda, Key, Dari mantan si brengsek yang lainnya. Ternyata kalian sejenis!" Nafas Devano terengah-engah, Keysha masih tak mengerti kemana arah omongan Devano
"Maksud kamu apan, sih, Dev?!" Keysha meminta perjelasan dari Devano
Alex maju beberapa langkah mendekati Keysha, ia merangkul Keysha posesif, "slow down baby, keep calm. Sepertinya ada yang melihat kita di club last night, right?" Devano tersenyum getir, tangannya mengenggam selimut kuat menahan amarah
"Apasih?! Siapa yang ke club?! Jangan ngaco deh, Lex!" Keysha meminta perjelasan dari Alex, dia menatap Alex berapi-api
Alex tak menanggapinya, ia hanya menaikkan bahu acuh
"Devano aku gak ke club—
"Tepat kemarin malam, pas sekali dimalam saya kecelakaan..
Devano membuka ponselnya, membuka galeri dan memperlihakannya persis di depan wajah Keysha
Keysha menganga, "what are you doing to me, Alex!" Keysha menatap Alex tak terima
"Demi Tuhan aku mabuk berat, Deva!" Mata Keysha memanas, "saya gak kepikiran apa yang kalian berdua lakukan setelahnya."
"Of course we having fun—
"Gue gak meminta lo menjawab." Potong Devano
"Demi Tuhan ak—
Pintu kamar terbuka, omongan Keysha terpaksa berhenti saat Rahma dan Brishia melangkah masuk kedalam, suasana menjadi canggung seketika
"Ohh ada tamu rupanya." Kata Rahma sembari menatap Keysha tak suka, Evrill masih tetap staycool duduk di Sofa setelah menyalami Rahma
"Long time no see, Keysha." Ucap Rahma saat Keysha mencium punggung tangnnya
"Bagaimana kabar tante?" Tanya Keysha ramah, "tentu saya baik, apalagi sebentar lagi tante akan memiliki menantu yang sangat baik, kemari, Brishia." Rahma lambaikan tangannya menyuruh Brishia mendekat ke arahnya, dengan langkah ragu Brishia berjalan menuju Rahma
Rahma merangkul Brishia, "Keysha, kenalkan ini Brisha, calon istrinya Devano." Devano tetsenyum miring mendengarkan ucapan Rahma
"Keysha." Keysha menyalami tangan Brishia, Rahma tak tahu kalau Keysha dan Brishia sebelumnya pernah bertemu bahkan berjabat tangan
"Halo tante, masih ingat Alex?" Alex maju selangkah menyalami Rahma, "temannya Devano dulu kan ya?" Rahma mencoba mengingat, "tepat sekali tan, kenalin ini pacar Alex tan." Alex memegang pinggang Keysha posesif menandakan bahwa itu miliknya
Evril menahan tawanya, "lebih seru daripada tontonan emak gua dirumah dah." Gumamnya sembari memperhatikan orang-orang di hadapannya
"Ohh jadi sekarang Keysha sudah sama Alex?" Gumam Rahma, "iya tante, tepat sekali." Kata Akex membanggakan diri
"Bagus kalau begitu, tante sangat senang mendengarnya." Alex tetsenyum sangat lebar, Keysha mati kutu, Devano dan Brishia masih terdiam tak berkutit, tak berniat menimbrung
Perbincangan panas itu tak berlangsung lama, selang bebetapa menit, Keysha dan Alex berpamitan meninggalkan Devano, Brishia, Rahma dan Evrill. Keduanya berjalan beriringan keluar dari ruangan
"Alex lo gila?!!! Lo ngapain bilang-bilang kalau gue pacar lo di depan orang-orang itu?!" Setelah jauh dari ruangan Devano, Keysha menghempaskan tangan Alex kasar, ia memaki lelaki itu
"Gue hanya ingin menyelamati lo, Key. Gue tahu setelahnya tante Rahma akan berucap kata-kata yang pedas menyinggung hubungan lo dan Deva yang emang gak di restui sama dia, makanya itu gue bilang lo cewek gue, lagi pula it's good, right if you're my gf?"
"NEVER! Dan foto itu? Gimana foto itu bisa kesebar? Lo kan Lex dalang dibalik semua ini?! Gue gak tau maksud lo apa tapi kenapa lo tega banget, Lex?! Selamat Alexander! Lo berhasil merusak serusak-rusaknya hubungan gue dan Devano!" Alex menggelengkan kepalanya heran
"Memang seharusnya hububgan lo itu rusak Key, lo taukan? Bahkan semesta aja gak setuju lo sama Devano!"
"Tapi gue cinta sama Deva, Lex!!"
"Omg Keyshaa! Even lo masih Cinta sama dia? Dia perjuangin biar nikah sama lo juga kagak, kalau dia sayang sama lo, dia gak akan mikir yang enggak-enggak soal foto itu! Wake up Key! Begini nih kalau micin dikasih nyawa!"
Keysha tak memperdulikan omongan Alex, ia berlari sekencang-kencangnya meninggalkan rumah sakit ditemani air mata yang awalnya tetes demi tetes berubah menjadi aliran yang lama kelamaan menjadi deras
***
Terimakasih ya teman-teman sudah baca sampai sini! Semoga ceritaku memiliki kesan untuk siapapun kamu yg membacanya!❤️
Jangan lupa like dan tinggalkan komen ya kak, karena 1 like dari kalian sangat berharga buatku🤗
Jangan lupa follow dan share akun ini ya kak!🤗❤️
Semoga harimu menyenangkan❤️