[Bab 25 : Special Day]

1K 112 3
                                    

"Katakan padaku, apa yang kau rahasiakan bersama Wilson dariku." Kata Yora menyilangkan kedua lengannya di depan dada. Daniel menatap ubin yang tengah ia injak dengan penuh perasaan cemas. Ia takut Yora akan benar-benar kecewa kepadanya.

"A-aku membunuhnya." Sebuah pernyataan singkat yang sangat sulit Daniel katakan sejak awal akhirnya terlontar dari mulutnya.

"Aku hanya tahu kematiannya karena berkelahi dengan penagih hutang." Kata Yora tertawa palsu.

"Maafkan aku." Daniel mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya dengan gusar. Namun reaksi Yora yang Daniel duga selama ini berbanding terbalik dengan kenyataannya. Yora tersenyum dan mengusap punggung Daniel dengan lembut.

Daniel yang merasa terkejut pun menoleh ke arah Yora. "Sudah seharusnya ia mendapatkannya. Kau mungkin akan memutilasinya jika kau tahu ... Ia pernah hampir memperkosa ku sama seperti kekasihmu saat dulu." Kata Yora dan terlihat sepasang mata Daniel membelalak, ia sangat marah mendengar apa yang baru saja Yora katakan.

"Rasanya aku ingin mengulang hari itu dan melakukan hal seperti yang kau fikirkan, Yora. Dan setelah itu ... Aku tidak akan pernah menyesalinya atau merasa bersalah seperti ini." Kata Daniel mendesis lewat gigi-giginya. "Lupakan saja. Ia bukan lagi bagian dari hidup kita." Kata Yora menyeringai.

"Krystal kembali." Kata Daniel tiba-tiba. Yora menatap adiknya dengan penuh tanda tanya. "M-mengapa bisa?" Tanya Yora.

"Ia mengaku dihisap oleh salah satu vampire dan ... Ya, ia berubah menjadi seperti kita sampai sekarang. Dan kau ingat saat beberapa hari yang lalu Wilson mengatakan bahwa ada yang ingin bertemu dengan ku? Krystal yang ingin bertemu denganku." Tutur Daniel panjang lebar. "Woah! Sepertinya ia masih mencintaimu." Kata Yora usil.

"Tidak, mungkin ya. Tapi aku tidak. Aku memiliki rencana untuk .... Melamar Eve." Kata Daniel menggosok tengkuk nya yang tidak gatal. Kedua mata Yora berbinar. "Benarkah? Kau harus cepat melakukannya."

.
.
.

Daniel, Evelyn, Yora, Willy, Zeyn, Chris dan Louis tengah merasakan kebahagiaan nya bersama di halaman rumah milik nya yang sejuk dan bersuasana tenang.

"Daniel?" Sapa Yora yang tengah tersenyum lebar akibat sikap konyol Chris dan Louis.

"Hm?"

"Bukankah ... Kau~ punya rencana?" Celetuk Yora yang seketika membuat anggota keluarganya yang lain menoleh ke arah Yora dan Daniel secara bergantian.

"Rencana?" Tanya Zeyn mengernyitkan dahinya.

Yora tertawa kecil.

"Rencana apa? Kalian tidak memberitahu ku." Celetuk Willy yang langsung di ikuti oleh Zeyn dan lainnya.

Hanya Yora dan Daniel yang tahu apa maksud rencana itu.

"Sebentar lagi kalian akan tahu ..." Kata Yora seraya menatap satu persatu anggota keluarga nya. Dan tatapannya berakhir pada Eve yang masih terdiam, untung nya ia tidak memiliki kemampuan membaca pikiran. Begitu fikir Yora dan Daniel.

Eve beranjak dari duduknya dengan raut wajah yang terlihat kesal. Kedua kaki nya melangkah dengan cepat menuju ruangan Daniel.

Sesampainya di ruangan Daniel, Eve memutuskan untuk berdiam diri di balkon.

Ia menatap jajaran pepohonan yang menjulang tinggi di hadapannya.

'Apa yang mereka rahasiakan dariku?'

"Suatu saat kau akan tahu." Celetuk seseorang dengan tiba-tiba membuat Eve menoleh ke arah belakang.

Daniel?

Moonlight [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang