"Kabari aku secepat nya jika terjadi sesuatu." Kata Dave setelah memapah ku menuju kamar ku.
Aku menaikkan salah satu lengan ku dengan posisi layak nya hormat kepada Dave sambil tersenyum lebar.
"Siap!" Sorak ku.
Lengan besar Dave mengacak rambut ku sambil menebarkan senyum nya yang sedari tadi tak memudar dari wajah nya.
Aku merasakan pipi mu memanas atas perlakuan Dave pada ku.
"Kalau begitu aku pulang. Jangan lupa kunci pintu dan jendela rumah." Kata nya.
Aku mengangguk mengiyakan peringatan nya.
"Dan jangan lupakan obat-obat mu." Lanjut nya seraya mengarahkan telunjuk nya ke arah ku dengan kedua mata nya yang menyipit.
"Ya ... Kau sangat cerewet Dave." Kata ku berakting jengkel pada nya.
"Aku cerewet seperti ini hanya pada mu Eve. Bahkan banyak wanita yang mengharapkan ku memperhatikan seperti ini pada mereka, kau tidak bersyukur?" Kata Dave penuh percaya diri.
"Hei! Bahkan aku tidak meminta nya." Kata ku seraya menjulurkan lidah ku pada nya.
"Terserah kau. Oh ya, aku sudah membelikan mu makanan untuk nanti malam. Aku sudah menyimpan nya di meja makan." Aku tersenyum pada nya.
Tersenyum kagum.
Benar. Ia sangat perhatian pada ku.
Aku harusnya beruntung karena memiliki sahabat sebaik Dave.
Yang selalu setia menemani ku dalam kondisi dan situasi seperti apapun.
Ia yang selalu setia mendengarkan segala isi hati ku, ia yang selalu memberikan bahu nya untuk ku bersandar, tangan nya yang selalu menghapus air mata ku ketika aku menangis.
Aku terlalu beruntung memiliki sahabat yang telah ku anggap sebagai kakak ku sendiri seperti ini.
Ia bahkan selalu memberikan waktu-waktu nya untuk istirahat hanya untuk ku.
Apa aku salah jika memiliki perasaan lebih terhadap Dave?
Tapi ... Jika aku boleh jujur, akupun belum mampu melupakan perasaan ku pada Daniel.
"Hei! Kau melamun lagi." Dave menjentikkan jari nya tepat di hadapan wajah ku sambil mendengus kesal.
Aku yang terkejut pun mulai memandang nya dengan kaku.
"A-aku tidak melamun Dave." Sangkal ku.
"Aku bukan bayi yang bisa kau bodohi Eve." Aku terdiam.
"Maaf untuk hari ini aku tidak bisa menemani mu di rumah, aku harus menemani Ibu dirumah karena ia juga mendadak demam tinggi." Kata Dave yang seketika membuat ku terkejut.
"Demam tinggi? Kenapa?" Tanya ku cemas.
"Entahlah. Dua hari yang lalu, Ibu bilang pada ku bahwa ia melihat ada orang yang tengah mengintai rumah ku dan Ibu. Seorang pria, dan ia sempat menggaruk-garuk jendela kamar Ibu. Cerita nya panjang Eve, lain kali aku akan menceritakan nya pada mu. Aku harus segera pulang sekarang. Aku mencemaskan Ibu." Tutur Dave yang seketika membuat bulu kuduk ku merinding.
Menyeramkan sekali.
Menggaruk-garuk jendela kamar?
Seperti memaksa untuk masuk.
"Aku harap kau tidak lupa untuk mengunci jendela dan pintu kamar mu. Aku akan menguncikan jendela-jendela di lantai bawah, kau hanya perlu mengunci pintu nya saja." Kata Dave terlihat serius.
![](https://img.wattpad.com/cover/177755270-288-k4004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [COMPLETED]
VampirPertemuan nya dengan sesosok vampire menyebalkan dan menjengkelkan itu membuat seorang Evelyn Aisley beralih dari rasa benci nya menjadi cinta. Namun sesuatu membuat nya kembali membenci sosok vampire itu, sampai pada akhirnya ia pun terkurung di da...