Syarat

439 26 0
                                    

"Dari mana sayang, kok kamu lesu begitu. Tadi sesyil nganterin tas kamu tu" anggun mulai bertanya-tanya

"Tadi ada urusan ma, penting jadi aku tinggalin tas ku di sekolah" dengan langkah kaki menuju dapur dan mengambil segelas air

"Kamu haus banget apa? Kaya abis jalan sama seseorang terus kamu kesel karena dia gamau nurutin kamu akhirnya kamu jalan kaki deh.

" Uhukkk-uhukkkk!!! " gimana mama bisa tau? apa mama sekarang mempunyai indera ke 6?, jelas kaget, padahal aku tidak memberitahu sesyil apa lagi mama. Aku takut mereka khwatir.

"Becanda sayang, sampe batuk begitu ih anak mama" sambil tertawa dan memeluk ku dari samping.

"Iya-iya terserah mama, aku mau ke kamar ku" langsung saja ku langkah kan kaki ku ke kamar.

huftt untung saja mama tidak tau, maaf ma peri kecil yang kau percaya ini telah membohongi mu

×××

Hit you with that ddu-du-du, Aye Aye!!! ringtone yang menggunakan lagu Blackpink tersebut mengalun. Menandakan bahwa ada telefon masuk di handphone ku.

Sesyil Lathifa is call.

"Apa? "

"Nyusahin banget si lo buset da"

"Ya maap syil, gue gatau kalo gue di ajak Def pergi"

"Pergi? Kemana?

" Ke tempat Les"

"Ngapain kalian disana?

" Gue kira dia ngajak gue untuk ngajarin gue di cafe-cafe atau taman gitu. Gataunya dia malah nyuruh gue belajar di tempat Les,katanya disini Les matematika terbaik jadi gue pasti bisa kalo di ajarin disitu. Terus yang lebih gilanya lagi dia ngira bahwa gue ngemis-ngemis pelajaran ke dia. Padahal gue kan cuma minta tolong Syil"

"Ya lagi si elo juga, ngata-ngatain die dengan sebutan "Dajjal" gue rasa dia dendam sama lo, jadi dia ga mau ngajarin lo".

"Ya yauda bodoamat, gue bisa belajar sama yang lain, kan bisa, iya kan Syil?

"Au"

tut-tut-tut ,menandakan bahwa telefon ditutup oleh Sesyil.

"kalo dia gamau ngajarin gue matematika gimana? gue gamau dapet telor dadar lagi, gue coba lagi besok. semangat kashaaaaaaaa"batinku

×××

"Ma, aku berangkat dulu ya"

"Kok pagi banget si sayang, kamu gamau temenin mama sarapan dulu ni?"

"Engga dulu ma, aku udah ditunggu Sesyil di depan, bye muahhhh" sambil berjalan dan ku lambaikan Kiss Bye pada kanjeng ratu itu.

"Hati-hati Sha, jangan lupa sarapan".

"Yu Syil"

"Tunggu dulu, ada apa lo ngajak sekola gue pagi-pagi begini? tumben"
tanya ia penuh heran dengan memasang alis yang sedikit naik ke atas

"Gue mau nemuin Def"

"Buat? "

"Ya buat nyoba lagi lah, gue mau nyoba lagi minta di ajarin sama dia. Setelah semalaman gue mikir, kayanya gue harus deh minta di ajarin dia demi nilai gue"

"Yakin lo? Gatakut di malu2in lagi? "

"Makanya gue nyoba dulu, gece jalan keburu rame di sekolah"

"Iya-iya nyonya Def"

"Sekali lagi lo ngomong gitu, baku hantam kita! "

"Hahaha" Sesyil tertawa sejenak sambil menyalakan konci motor nya, lalu berjalan menyusuri ibu kota Jakarta untuk menuju ke sekolah.

×××

"Gue langsung ke kelas Def ya Syil, nanti gue nyusul ke kelas"

"Yayaya terserah lo deh"

Aku langsung menuju ke kelas X-IPA2
dimana tempat dajjal itu bersembunyi. Sebenarnya aku gengsi sekali, hati kecil ku enggan untuk menemuinya. Namun apa lah daya, demi matematika ku.

"Permisi" sambil ku ketuk pintu kelas X-IPA2 dengan ketukan yang pelan khas cewe kalem.

"Nyari siapa cantik? " seorang lelaki yang sedang duduk di pojok kanan paling belakang, lumayan manis namun kulitnya agak coklat.

"Mau nyari def, ada ga? "

"Ngapain nyari dia, mending nyariin gue aja. Iya ga bro? " cowo manis ini menggoda ku dengan senyum simpulnya tetapi manis sambil melirik ke arah temannya.

"Hehehe"aku tertawa kecil karena sedikit malu kalau digoda-goda seperti ini. Wajar, cewe cantik kan beda.

Ku lihat ada seorang laki-laki duduk paling depan pojok kiri sambil memegang buku fisika, menggunakan kacamata minus warna hitam. Itu pasti dia, Deff.

Dengan ragu-ragu aku menghampiri meja itu.

" Hai Def, gue Kasha yang kemarin ikut lo ke tempat Les" sapaan lembut ku lantunkan untuk nya, agar dia berbaik hati padaku,aku harus menjaga ucapan dan sikap ku padanya.

"Kenapa?"

"Plis Def, ajarin gue matematika. Gue gatau lagi mau minta bantuan sama siapa lagi, gue gabisa Les disitu karena gue gasuka tempat Les"aku memasang muka bagai pengemis yang meminta uang kepada orang sepanjang jalan.

"Oke, tapi ada syarat nya" katanya sambil membuka kacamata tersebut dan baru kali ini ia menatap mataku serius.

"Apa?"

"Nanti gue kasih tau kalo waktu nya udah tepat, lebih baik lo ke kelas sekarang"

"Jangan yang aneh-aneh ya, awas! " dengan tegas dan mata yang sedikit ku sipit-sipitkan berupaya untuk mengancam jika ia macam-macam padaku.


Aku berbalik dan menuju ke kelas ku, pikiran ku terbayang-bayang akan syarat tersebut, penasaran dan takut kalau Def sampai macam-macam kepada ku.

"gue bingung Def apa yang lo mau lakuin ke gue, kira-kira apa syarat itu".sepanjang jalan di koridor menuju kelas, pikiranku terngiang-ngiang akan syarat tersebut"

MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang