Awal

331 27 1
                                    

"Ma, mama dimana aku bawa seseorang lho" Def yang memanggil-manggil seorang wanita yang disebutnya Mama. Def sangat gembira disini tidak seperti di sekolah maupun tadi di mobil, sifat Def berubah drastis ketika dirumah.

"Ada apa?" seorang perempuan keluar dari kamar nya, sepertinya itu mama nya Def. Tetapi kenapa mama nya Def terlihat tidak suka dengan Def? dari cara jawabnya hingga tatapan matanya yang kamu tidak ada pancaran kasih sayang kepada seorang anak . Apa benar yang tadi Def bilang? Bahwa mamanya tidak menginginkan nya?

"Ma, lihat aku bawa teman perempuan lho buat nemenin mama disini"ucap Def sambil menyenggol bahuku,memberi isyarat bahwa aku harus memberikan sapaan pada nya.

"Halo tante, aku Kasha teman nya Defri" aku mengambil tangan wanita yang sudah melahirkan balok es tersebut dan bersalaman kepada wanita paruh baya ini.

Mama Def tersenyum padaku, senyum nya sangat manis dan sangat tulus, bisa ku lihat dari cara ia menatap mataku penuh cinta pada seorang anak, berbeda dengan tatapannya kepada Def tadi. Mungkin benar kata Def, mamanya menginginkan anak perempuan, Lalu kenapa Def masih di besarkan sampai sebesar ini kalau mamanya saja tidak suka padanya?

"Cantik sekali nama nya,seperti paras nya. Aku Revalina,mamanya Def" mamanya Def
mengusap pipi ku,aku yang merasakan tangan halusnya tersenyum kecil kepada mama Def. Def yang melihat kejadian itu tersenyum simpul pada ku.

kenapa ni jantung gue, ko kenceng banget. gamungkin kan gue baper sama balok es?

"Kamu ko tumben bawa teman perempuan kesini, biasanya tidak pernah?"

"Kasha minta di ajari matematika ma, aku juga bawa kasha kesini mau ngenalin Kasha ke mama, Kasha ini pacarku ma".

duhh anjir dengernya jantung gue makin kenceng, lama-lama gue bakal serangan jantung ni. Help me please!!!!

"Pacar? Kapan kalian pacaran nya?" bukannya kamu tidak pernah dekat dengan perempuan?"mama Def sepertinya curiga, dari wajahnya terlihat seperti polisi yang sedang instrogasi maling.

"Hmm iya tante kita sebenarnya-"

"Sebenarnya kita udah deket cukup lama ma,tapi aku belum cerita ke mama. Makanya aku kenalin ke mama sekarang. Aku kan ingin yang terbaik buat aku dan mama" Def memotong ucapan ku barusan, rasanya ingin ku bongkar saja kebusukan ini. Tetapi melihat mama Def yang senang melihat ku, aku tak tega.

Sekarang Def menatap ku dengan tatapan yang tajam, matanya sedikit melotot tapi di sipit-sipitkan. Aku mengerti apa maksud Def, dia menyuruh ku untuk tidak memberi tahu apa-apa kepada mama nya.

"Oh yasudah bagus lah kalau kamu mempunyai pacar secantik Kasha, mama masuk dulu"mama Def masuk kembali ke kamar setelah mengiyakan perkataan anaknya yang berbohong kepadanya"

Setelah mama Def masuk ke kamar, Def langsung menarik tanganku ke arah ruang tamu. Sedikit sakit sih karena Def memegang tangan ku cukup kuat.

"Aduh aduh Def, pelan-pelan dong putus ni tangan gue kaya hubungan" aku sedikit meringis kesakitan, Def langsung melepas tangannya dari tangan ku.

"Lo gabisa menuhin syarat gue ya? Kalo ga bisa lo cabut aja sekarang" Def menatap ku penuh amarah sepertinya,ketus sekali bicaranya beda dengan tadi saat ada mama nya.

"Maaf Def, abis gue gabisa boong sumpah, gue gapernah boong ke mama gue" aku mengakat tangan ku sambil mengeluarkan 2 jari, membentuk V arti tanda peace.

"Terserah, gue mau ngambil buku-buku gue dulu" Def langsung meninggalkan ku dan berjalan ke arah anak tangga.

Aku berjalan keliling ruang tamu Def,banyak sekali bingkai-bingkai foto disini. Ada Def bersama teman-temannya, ada juga Def bersama mamanya dan satu orang laki-laki.

MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang