"Mmmmphh..." Kasha mengangkat kedua tangannya ke atas mencoba meregangkan tulang punggungnya yang terasa kaku, ia sudah bangun dari tidur lelapnya semalam. Ia mengucek an kedua matanya dan mencoba untuk melihat ke sekitarnya, ia tersadar bahwa ia ketiduran semalam saat belajar bersama Def. Lalu ia teringat Def, dimana dia?apakah dia sudah pulang saat Kasha tertidur?
Mata Kasha terpaku saat melihat pemandangan di sampingnya, Def yang sedang tertidur pulas dengan kedua tangan yang menampung kepalanya. Tidak sedikit pun terlihat pulau disana, alias air liur yang berceceran. Tidak seperti Kasha setiap bangun tidur pasti akan ada banjiran air dari sudut bibir hingga pipinya.
Kasha masih memperhatikan Def, ia tetap terlihat tampan walau sedang terlelap. Jari lentik Kasha mengelus puncak rambut Def hingga ujung jambang lelaki ini. Ter angkat kedua sudut bibir Kasha sekarang.
andai lo pacar gue beneran, bukan pura-pura. andai semuanya bukan andai-andai.
"Eh, lo ngapain?!" Tiba-tiba khayalan dan senyum Kasha buyar saat Def terbangun dari tidurnya, terkejut akan kebangun an Def, Kasha sontak melepaskan jemarinya dari rambut Def dan mencoba menentral kan tubuhnya agar tidak gugup dan biasa-biasa saja.
"Hah? Aaa enggak eh lo udah bangun ya, sama dong gue juga" Kasha sedikit gugup, kikuk, malu kepergok sedang memainkan rambut Def dengan jemarinya.
Def tidak merespon. Ia mengedipkan kedua matanya beberapa kali untuk menormalkan penglihatan nya, setelah itu melihat jam tangannya menunjukkan jam 07:45 menit, semalaman ia disini dan tidak pulang, Revalina sendirian dirumah dan sekarang wajah Def mulai panik karena semalaman disini dan tidak mengabari Revalina.
"Gue harus pulang"
"Lo gamau sarapan dulu gitu?"tawar Kasha, sekarang ia bisa menetral kan dirinya.
"Gausah, gue semalaman disini mama pasti khawatir" Def langsung melonjak diri dari duduk nya di ikuti dengan Kasha yang ikut berdiri.
"Gue panggilin mama dulu ya?"
"Mama lo pasti tidur jadi gausah, titip salam aja"
"Oh oke"
Setelah itu, Kasha menghantar kan Def ke gerbang rumahnya, kini Def sudah berada di luar gerbang rumah Kasha dan sudah masuk ke dalam mobilnya, namun kaca mobil Def masih terbuka mungkin Def masih ingin melihat wajah manis Kasha sebelum ia pulang.
"Jangan lupa kuras kolam lo ya" ujar Def, Kasha kebingungan an maksud dari kolam itu apa?.
"Kolam kamar mandi maksud lo?" tanya Kasha.
"Kolam yang ada di sudut bibir lo sampai pipi, udah nyebar kemana-mana jadi harus di kuras" ucap Def sambil menunjuk wajah Kasha ke arah pipi, dengan nada yang meledek dan sedikit tertawa kecil.
Kasha sontak memegang area pipi dan sudut bibirnya, ternyata benar ada banyak air disana, aduh gimana ya cewe cantik tapi ileran gini. Kira-kira Def ilfil ga?
Wajah Kasha tertunduk malu,rambut panjang nya menutupi se isi wajah manisnya, tak ingin dilihat Def dengan pipi yang penuh air. Lagi-lagi terukir senyum Def disana melihatkan geratan gigi putih nya, entah sudah berapa kali Def tersenyum dan tertawa karena kekonyolan Kasha, namun ia rasa ini salah satu rasa kebahagian baginya, mungkin juga bagi Kasha.
"Gausah nunduk, lo kalo nunduk kaya nenek gombel tercyduk karena kebanjiran iler hahaha" Def tertawa meledek Kasha disana, Kasha menyapu air disekitar pipinya dengan kedua tangannya, dan mengusapkan nya pada celana pendeknya. Tak peduli ia di pandang jorok atau tidak bersih sebagai perempuan oleh Def.
"Idih cantik-cantik jorok lo, nanti gada yang mau sama lo"
"Buktinya lo mau"
"Maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Matematika
Teen FictionMenjadi gadis ceria yang penuh humor ga gampang buat Kasha. Banyak luka, sedih, tangis yang tertutupi oleh senyum cerianya. Ditambah lagi dengan orang yang selama ini di percayai nya telah pergi, hanya karena masalah lelaki tak berujung. Tapi sem...