Perasaan

267 21 1
                                    

"Udah puas kan?"

"Udah dong"

Setelah membeli es krim di karenakan aku merajuk dengan Def,abisnya pengen main Timezone aja ga dibolehin, medit.

Aku dan Def sekarang menuju parkiran mobil untuk kembali kerumah, huh rasanya cape juga ingin cepat-cepat bermesraan sama tempat tidur mwehehe.

"Pulang ni?

"Kalo lo mau nginep si gapapa"

"Ga mau lah, ntar gue di colek-colek sama penghuni disini"

"Terserah"

Def langsung masuk ke dalam mobil nya, di ikuti dengan ku setelahnya. Tak ada basa-basi, setelah memasang seat belt ia langsung menyalakan mesin nya untuk menuju pulang kerumahku.

"Hahaha mampus lo" Sesyil tertawa dengan jahat nya, ia tertawa bukan karena ada yang lucu tetapi dia tertawa puas karena sudah menyabotase mobil milik Def.

"Gila juga lo, salut gue" ucap ka Chery

"Iyalah temen gue gitu lho"samber Anastasya sambil menggantung kan tangannya di pundak Sesyil.

"Hahaha harus lah, kalo ga gue gituin makin kurang ajar tu dua bajingan"

"Mantep deh lo"ucap ka Chery.

Sesyil, Anastasya dan ka Chery sekarang sedang tertawa puas karena aksinya yang di perbuat. Sungguh licik manusia berparas cantik berhati iblis.


×××

"Def"

"Hm"

"Laper gue, pen bakco"

"Bakco?"

"Bakso maksud gue, yu cari yu cacing gue uda berontak ni"

"Udah malem, lo harus pulang"

"Yauda bakso dulu"

"Hm"

"Yessssss!!"

Def merasakan ada yang tidak beres dengan mobil nya, sudah di tekan beberapa kali tetapi tidak ada reaksi pada remnya.

"Ini kenapa ga bisa di rem ya?" Def berkata bingung.

"Ah jangan becanda lo, bilang aja gamau beliin gue bakco"balas Kasha.

"Ini ga bisa di rem!"

"Hah?! gimana dong!!"

Tiba-tiba


Brukkk!!!


Def membanting stir ke arah pepohonan dekat pinggir jalan untuk menghindari kecelakaan lebih lanjut mobil Def sukses menubruk pohon yang rindang dan menjulang tinggi ke atas. Keduanya sama-sama tidak sadar kan diri saat ini, kepala Def yang menempel berada di posisi stir dan kepala Kasha yang menempel di kaca mobil.

"Sstttt aww" Def terbangun, dan langsung meraba-raba ke keningnya yang memar, Def melihat ke arah sampingnya dan mendapati Kasha yang masih pingsan akibat benturan yang mungkin cukup keras.

"Sha, bangun sha!"Def meng goyang-goyang kan bahu Kasha dan menepuk-nepuk pipi Kasha beberapa kali. Mungkin dipikir Def dengan cara ini Kasha akan terbangun.

MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang