Tangis

278 21 0
                                    

toktoktok

"Kashaa, ini gue Sesyil"aku yang sedang makan di ruang makan mendengar suara ketukan pintu dari arah luar, aku mengenali suara itu. Ya itu Sesyil.

"Sha, ada yang ketuk-ketuk pintu tu, siapa ya?"mama yang sedang sarapan menghentikan sarapannya dan langsung berdiri, berjalan menuju ke pintu untuk membuka nya.

"Eh tante, selamat pagi tante"

"Hei Sesyil ternyata, masuk sayang Kasha nya ada di dalam tu lagi sarapan. Sekalian aja ya kamu ngikut kita sarapan?"

"Hehe iya tante,tau aja kalo Sesyil belum sarapan"

"Tumben lo pagi bener nyamper gue, numpang sarapan ni" aku yang duduk langsung mencibir Sesyil yang baru datang ke meja makan dan segera duduk di sampingku.

"Kaga anjir, tapi iya juga si hahaha" Sesyil tertawa sambil mengambil piring di depannya, dan menyendok nasi goreng yang tidak sedikit alias banyak. Dia itu badok, gacukup makan 1piring sebenarnya.

"Awas ma, nasi goreng mama bisa abis di makan si badok" sindir aku melirik ke arah Sesyil.

"Engga tante paling tinggal sebutir hehehe"

"Gapapa abisin aja dari pada mubazir kan"

"Tuh, dengerin tante anggun aja ga keberatan masa elo ngoceh si" Sesyil berbicara dengan mulut yang penuh satu suapan nasi goreng.

"Lu makan dulu deh, mulut lu penuh banget tu"

"Iyaiya"

"Nanti abis makan ada yang mau gue omongin" aku berbisik kepada Sesyil setelah itu aku pergi ke kamar untuk mengambil tas disana.

gue harus omongin ini sama Sesyil soal ka Robert, harus

×××

"Kasha cepetan gue tunggu di depan ya"

"Iya Syil, ma aku berangkat dulu ya bye muahhhh"aku berteriak sambil berlari kecil untuk menyusul Sesyil yang ada di depan.

" Lo mau omongin apa Sha?"

gue omongin apa engga ya?gausah kali ya? tapi gimana kalo Sesyil lihat sendiri pas gue lagi boncengan sama ka Robert? duh

"Ehhh! elo kenapa bengong bego, jadi ngomong in apa ni?" Sesyil mengejutkan lamunan ku, entahlah aku bingung dan bimbang harus bicara kepada Sesyil atau tidak.

"Gajadi deh, nanti aja" aku rasa Sesyil tidak usah tahu, karena ini kan hanya sekali saja dan tidak ada perjalanan-perjalanan berikutnya.

"Yaela buang2waktu aja lo anying"

"Maap maap, yauda berangkat skuy"

"Ye"

maafin gue Syil, gue gamau lo marah sama gue

×××

"Halo Kasha, jangan lupa ya pulang sekolah gue tunggu"baru saja Sesyil memarkirkan motornya di parkiran belakang, tiba-tiba saja ada sapaan laki-laki yang membuat ku membuka mata lebar-lebar. Itu ka Robert, dan disini ada Sesyil!

"Eh eh iya liat nanti ka" aku menunduk, tak berani menatap ka Robert apalagi sahabat ku yang ada di sebelahku. Mungkin sekarang wajah Sesyil menegang dan tak percaya kalau ka Robert bilang seperti tadi.

MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang