Jepit rambut

258 25 0
                                    

"ah elah malas banget gue ketemu dan berurusan sama dia lagi, gue harus cepet-cepet kejar Def" baru saja lima langkah berjalan, aku sudah di berhentikan dengan teriakan yang melengking dan sangat menusuk ke hati.

"WOI MURAH!"Sesyil langsung menghampiri ku, dia tak sendirian tapi dia bersama Anastasya dan ka Chery, musuh ku. Entah apa yang ia lakukan disini, tetapi kenapa dunia begitu sempit, hingga di mall saja aku masih dipertemukan oleh orang-orang jahat seperti mereka.

"Mau apa lo?" tanyaku

"Harusnya gue yang tanya, murahan kok mainnya di tempat yang mahal, GAMALU?!" Sesyil memasang wajah sangat sinis sambil senyum pipi bagian kiri, tanda jahat. Tangan ku mendarat reflek ke pipi glowing pink milik Sesyil, PRAKK! cukup kencang membuat kedua mata nya membulat dan bibir yang terbuka.

Aku langsung memandangi tangan ku sehabis menampar wajah Sesyil, aku tidak menyangka aku bisa melukai fisik sahabatku sendiri.

"Anjing lo bangsad!"Sesyil langsung mencengkram kedua tangannya di kepalaku dan langsung menjebaknya, mengoyak-oyakkannya kesana kemari, aku hanya meronta-ronta dan meringis sakit, Sesyil langsung mendorong ku hingga aku tersungkur ke lantai, dan ku lihat kepalaku sudah terletak di samping sepatu Converse abu-abu yang mirip dengan sepatu Def.

Aku mengumpulkan energi ku untuk mendongak melihat ke atas karena sedikit pusing dan nyeri di bagian kulit kepala akibat jambakan tadi, aku melihat Def yang sedang berdiri tegak di sana. Tangan nya mengepal kuat, buku matematika yang tadi ia bawa sekarang berada di bawah kakinya, wajahnya tegang dan terdengar suara gretakan dari giginya.

PRAKKK!!!

satu tamparan lagi menghantam pipi Sesyil, namun letaknya berbeda dengan bekas tamparan ku tadi. Sekarang Sesyil terlihat seperti memakai blush on yang amat tebal, karena kedua pipinya sangat merah, bisa di bilang seperti udang yang baru di masak.

Lagi-lagi Sesyil membulatkan kedua matanya dengan bibir yang terbuka, Anastasya dan Ka Chery pun memasang wajah yang sama seperti Sesyil. Aku pun ikut-ikutan memasang wajah seperti mereka, siapa sangka? Def yang dingin dan beku bisa berbuat kasar sepeti ini? Untuk apa Def melakukan ini? Membela ku?

"Lo?elo nampar gue?!" jari telunjuk Sesyil berada tepat di depan mata Def, sekarang mata meraka saling bertatapan dengan tajam seperti pisau yang baru di asah, tidak ada yang terlihat sabar disini, mereka berdua memasang wajah penuh amarah.

"Yang ga pantes ketempat mahal ini elo, sampah" kata Def dengan tenang tetapi tetap wajahnya tidak berubah, ia tetap menunjukan ekspresi marah. Def langsung mengulurkan tangannya dan menarik ku untuk bangun keatas, Def juga mengambil buku matematika yang tadi terjatuh di kakinya. Setelah itu Def berbalik arah dan membawa ku pergi dari sekelompok orang-orang berwajah manis namun memiliki hati yang iblis, termasuk dia. Sesyil

"TUNGGU PEMBALASAN GUE BAJINGAN!" suara Sesyil kencang menusuk di telingaku.

×××

"Lo duduk disini, biar gue pesen makanan buat lo" sekarang aku dan Def berada di sebuah cafe yang tidak begitu ramai, aku duduk di bagian paling pojok, pojok banget. Karena kata Def aku di tempatkan disini agar bisa nyender gitu, karena kan tadi abis atraksi hehehe.

Setelah 15 menit menunggu sang freezer, akhirnya datang juga dengan seorang pelayan wanita di sampingnya. Pelayan itu hanya membawa 2 minuman cappucino sedangkan Def membawa 2 piring nasi goreng yang berbeda jenis, yang satu nasi goreng sosis, yang satu lagi nasi goreng seafood. Biasanya kan pelayan yang nganterin minuman sekaligus makanan, tapi ini kenapa Def membantu pelayannya? Dasar aneh.

MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang