#Nine

1.3K 69 7
                                    

Setelah asril pergi anehnya khaulah tak henti-henti memikirkan asril yang terlampau baik menurutnya.

***

"Assalamualaikum," salam asril

"Waalaikumsalam,"

Untuk kesekian kalinya papa dan mama syasha datang kerumah asril.
Setelah berdiskusi panjang lebar semua mata tertuju pada asril.

"Jadi gimana apakah nak asril setuju dengan perjodohan ini?" Tanya pak budiman

"Gak," ucap asril datar tanpa ekspresi

"Jangan malu-maluin kamu," bisik harto ayah asril

"Asril udah punya calon sendiri," ucap asril

Perkataan asril sontak membuat seluruh ruangan ternganga.

"Ya udah kalau gitu kami pulang dulu," pamit pak budiman

Keluarga syasha pun pulang.

"Kenapa kamu gak bilang udah punya calon?" Tanya harto

"Papa gak pernah nanya tuh," ucap asril sambil menatap layar ponselnya

***

Keesokan harinya

Kabar khaulah diperebutkan oleh fatih dan asril yang banyak ditaksir oleh kaum hawa tersebar luas di sekolah, hingga kabar tersebut sampai ke telinga viera (mantan asril).

"Pak saya izin ke toilet," ucap khaulah sambil mengacungkan tangan kanannya

"Iya silahkan," ujar pak azis

Khaulah pun menuju toilet wanita, sesampainya disana khaulah dicegah oleh 3 perempuan yang khaulah sendiri gak tau.

"Eh lo khaulah yah?" tanya salah satu wanita tersebut

Plak

Satu tamparan melayang dari wanita yang berbeda.

"Dasar gatel, goda cowok orang lagi,"

"Maaf, maksud kakak apa yah?" tanya khaulah

"Gak udah sok bego deh, lo kan yang kecentilan sama asril dan lo juga kan penyebab asril putus sama gue? Dasar cewek kegatelan, murahan, anj*ng"

"Viera," bentak fatih

"Fatih, ngapain loh disini?"

"Khaulah itu gak salah, loh itu putus sama asril setelah khaulah datang ke sekolah ini jadi loh gak berhak nampar khaulah, gue bersyukur asril mutusin cewek kayak lo, dasar bisanya main hakim sendiri," teriak fatih tepat didepan muka viera

Viera hanya bisa menunduk dan pergi, khaulah yang hanya mematung sambil melihat aksi fatih yang benar-benar mengejutkan.

"Makasih ya fat, gue gak tau apa yang akan terjadi kalau loh gak ada disini," ucap khaulah

"Iya sama-sama, lebih baik kita ke lapangan sekarang takut pak azis cari," ujar fatih

Tanpa berfikir panjang fatih dan khaulah pun ke lapangan, tangan khaulah yang masih barada dipipi membuat asril bingung.

"Loh kenapa?" Tanya asril ke khaulah

"Enggak, gak papa," jawab khaulah

"Lo apain Khaulah hah?" tanya asril sambil mendorong fatih

"Enggak ril fatih gak ngapangapain gue kok," ucap khaulah menengahi

"Pulang sekolah kita bareng yang," ujar fatih

Khaulah mengangguk.

***

Untuk kesekian kalinya asril pulang bersama khaulah, khaulah yang hanya diam di mobil sambil memikirkan fatih tadi sangat bersyukur, entah apa yang akan terjadi jika fatih tak ada ditoilet waktu itu.

"@#)_!$~@#)_!$~@#)_!$~"

"Hah, apa lo bilang tadi," lamunan khaulah buyar

"Gue ngomong panjang lebar tapi lo gak denger?" Ucap fatih

"Maaf, gue gu--" ujar khaulah gugup

"Loh mau gak singgah makan dulu?" Tanya asril

"Boleh, tapi lo yang traktir yah" ucap khaulah

"Iya"

Asril dan khaulah pun sampai di cafe borneoclier.

"Ini menu makanannya silahkan," ucap pelayan ramah

"Hemm.. nasi goreng spesial sama jus jeruk," ucap khaulah

"Kalau mas?" Tanya pelayan kepada asril

"Sama," jawab asril

Khaulah dan asril pun makan di cafe borneoclier, setelah makan asril mengantar khaulah pulang.

"Makasih ya ril, loh udah baik banget sama gue," ucap khaulah

"Pengen mampir dulu?" tambah khaulah

"Gak deh, gue buru-buru,"

"Oh oke, hati-hati," ujar khaulah sambil melambaikan tangannya

Asril pun pergi meninggalkan khaulah.

•    _______    •

Vote + Comment yah :)

Khaulah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang