BAB [2]

1.3K 45 2
                                    

Jangan lupa taburan bintang dan komentar nya ya 😘😘

Happy Reading!
****

Dingin. Seperti sesuatu sedang berada di dahinya perlahan tangan aland meraba ke atas dahinya.

Handuk basah?

Aland mencoba bergerak duduk jika suara Skyla tidak menahannya agar dia tetap pada posisi.

"Kau baru sadar jangan paksakan bergerak, lebih baik berbaringlah itu akan membuat mu lekas baikan" Skyla mengambil handuk di tangan Aland mencelupkan handuk itu ke baskom air dingin sebelum tangannya ia tempelkan di dahi Aland.

"Demamnya sudah turun" Skyla tersenyum, menarik tangannya kembali, Lalu menghela nafas rendah "kamu pasti sangat sedih sampai jatuh sakit begini" Skyla mengangkat baskom air "Akan ku panggilkan kakakmu sekalian aku juga harus mengganti airnya"

"Tunggu!" Seru Aland, Skyla menoleh “Iya. apa ada yang kamu butuhkan?”

Aland menggeleng "Terimakasih dan maaf telah merepotkan mu" ucap nya. Skyla tersenyum, ia menggeleng pelan mengartikan jika dirinya tidak merasa  direpotkan.

"Tidak masalah aku senang dapat membantu, istirahat lah demam kamu belum benar-benar turun"

Gadis itu menutup pintu kamar Aland yang kebetulan berpapasan dengan Aaron di luar.

"Aland sudah sadar saya akan ke dapur untuk mengambil air dingin lagi"

Dan jawaban dari Aaron hanya sebuah anggukan.

"Bagaimana keadaan mu?" Aaron berjalan mendekati tempat tidur Aland setelah menutup pintu.

"Lebih baik dari sebelumnya" jawab Aland sambil meringis kecil menahan rasa nyeri di bagian kepalanya.

"Ini sudah malam kenapa kakak tidak mengantar gadis itu pulang?"

Aaron menarik kursi belajar Aland "Dia meminta untuk tinggal satu malam di sini"

"Dan kakak mengijinkan? Apa itu karena aku?" Sela Aland yang kemudian di angguki Aaron.

"Kamu ingin makan? Aku akan menyuruh seseorang untuk membuatnya untuk mu" Aaron balik bertanya ia tidak suka membahas Skyla dan bagaimana keras kepalanya gadis itu saat dirinya menyuruhnya pulang dia bersikeras ingin merawat Aland dengan alasan menganggap Aland seperti keluarganya sendiri. Sedikit menyebalkan tapi syukurlah jika Aland sudah lebih baikan.

"Aku tidak lapar"

Aaron berdiri dari duduknya "Kalau begitu aku akan keluar, istirahat lah yang cukup sampai keadaan mu pulih" dia menepuk lengan Aland kemudian berlalu dari sana.

Saat Aaron sudah terlihat benar-benar keluar dari kamar adiknya, Aland menghela nafasnya menatap lurus ke atas langit kamar.

Begitu remaja berusia 18 tahun itu memejamkan mata, pintu kembali terbuka namun Aland tidak berniat membuka matanya sampai terasa handuk basah kembali menempel di dahinya, terasa nyaman ia kembali teringat dengan mamanya yang dulu juga sering melakukan hal ini jika dirinya tengah demam.

*

Skyla menatap wajah yang mirip dengan Aaron ini beberapa saat lalu demamnya sudah turun tapi dengan cepat kembali meninggi lagi hingga terlihat kernyitan di dahinya menahan sakit atau lelaki ini sedang bermimpi sampai terdengar Aland bergumam.

"Mama" Dengan lirih nyaris tak terdengar.

Skyla kembali menatap tangannya yang tiba-tiba di genggam erat oleh Aland dan sekali lagi menggumamkan "mama, jangan pergi" kali ini lebih jelas. Skyla jadi tidak tega melepaskan tangannya yang semula terlintas di pikiran Skyla untuk segera pergi.

All Of YOU (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang