BAB [22]

291 18 1
                                    

Udara pagi begitu sejuk berbeda ketika dirinya masih berada di kota yang di kelilingi suara deruan kendaraan meskipun hari masih sangat pagi. Pemandangan yang mengarah langsung ke pantai menambah kesan menyejukkan hanya saja ia dan Lolita kesiangan sehingga tidak melihat matahari terbit.

Lolita yang berdiri di sampingnya mengambil nafas dan di hela perlahan sembari merenggangkan otot-otot kemudian mendesah lega.

“Lain kali aku akan lebih sering liburan jika setiap hari di suguhkan pemandangan yang begitu bagus seperti ini, menurutmu bagaimana Sky?”

“Sebenarnya aku juga ingin tapi kau tau kan sekarang aku ini adalah pengangguran?”

“Oh ya Sky” Lolita bersandar dipagar pembatas balkon kamar menatap view di belakang Skyla “Aku punya kenalan dan dia sedang mencari karyawan baru tapi bukan pekerjaan yang ada di gedung-gedung bertingkat tinggi sesuai kemampuanmu tapi jika kamu mau aku bisa merekomendasikan kamu untuk kerja untuknya”

“Pekerjaan apa?”

“Karyawan restoran. Tapi jika kamu tidak suka juga tidak apa-apa”

Skyla tersenyum “Untuk saat ini kita kan liburan jadi kita nikmati liburan ini soal pekerjaan kita bisa membahasnya nanti, Aku juga lapar bagaimana kalau sekarang cari sarapan yang untuk pengisi perut” saran Skyla yang kemudian di setujui oleh Lolita dengan senang hati.

*

BRUKKKK...

Lolita segera meminta maaf pada orang yang baru saja dia tabrak dan Skyla yang baru saja kembali menghampiri Lolita kini hanya berdiri mematung berjarak dua meter dengan orang yang di tabrak Lolita, mereka saling pandang cukup lama sampai Lolita yang ada di tengah tengah mereka jadi kebingungan.

“Rose?”

Tiba-tiba dada skyla merasa sesak, sekarang dia ingat apa yang sebenarnya sempat ia lupakan dulu. Tanpa menjawab sapaan orang itu Skyla lebih dulu menarik Lolita menjauh entah kenapa rasa kecewa itu muncul hari ini.

“Sky ada apa? Kau mengenal orang tadi?”

Tak menjawab, Skyla melepaskan tangan Lolita dan berjalan cepat meninggalkan wanita itu yang kini tengah kebingungan.

“Sky setidaknya katakan sesuatu kau tiba-tiba aneh saat melihat orang tadi apa sebelumnya kalian saling mengenal!” Seru Lolita dan skyla berhenti, bahunya terangkat dan melemah sebelum berbalik menatap Lolita.

“Dia orangnya, dia yang aku maksudkan”

Lolita melongo “Benarkah? Ku harap sekarang aku sedang berteman dengan orang yang masih waras”

Skyla berdecak lidah “Aku akan menceritakan semuanya padamu tapi tidak di sini”

“Tentu saja kau harus menceritakan semuanya padaku tentang hal ini aku sungguh penasaran”

“Rose kau lupa denganku!” orang tadi mengejar Skyla.

Skyla melihat kearah belakang Lolita untuk saat ini ia belum siap untuk saling berbicara dengan dia yang tiba-tiba muncul di tempat ini. Segera Skyla kembali berjalan cepat lebih tepatnya berlari di susul Lolita di belakangnya yang tidak tahu apa-apa.

Lolita menarik Skyla kembali ke kamar menyuruh Skyla duduk dan menjelaskan apa yang terjadi. Skyla terlihat menahan sesuatu berkali kali dia menghela nafas berat sampai akhirnya dia berucap.

“Dia, Loren”

“Astaga Sky!” pekik Lolita “Jangan bilang kau menyukainya atau aku akan mengira kau tidak dalam keadaan sehat”

“Lita biarkan aku menjelaskan semuanya dan jangan menyelanya atau aku tidak akan menceritaan apapun padamu”

Lolita mengangkat tangan menggerakkan tangan itu di depan bibir seolah sedang mengunci bibirnya dan menyimpan sesuatu yang tak kasat mata di meja, lalu mengangguk membiarkan Skyla melanjutkan ceritanya.

“Loren sahabatku, dia orang yang selalu ada untukku, aku juga yang selalu membantunya untuk hal-hal yang sebenarnya kurang aku sukai” Skyla menghela nafas sejenak.

“Tapi di saat aku membutuhkannya untuk hal yang penting dia menghilang begitu saja tanpa ada kabar selama ber-tahun tahun dan sekarang dia muncul kembali, kurasa sekarang dia sudah tidak suka memakai dasi seperti dulu atau dia akan terlihat sangat konyol” Skyla tersenyum miris sebenarnya masih banyak hal yang tidak bisa ia ceritakan pada Lolita termasuk saat loren- ah sudahlah Skyla menggeleng berusaha menghilangkan kenangan buruk itu lagi.

Lolita menggerakkan tangan seolah olah membuka kunci yang menutupi bibirnya.

“Syukurlah jadi selama ini dia yang kamu maksudkan adalah si gadis tomboy itu jadi artinya Aaron adalah cinta pertama kamu kan? Uh leganya..”

“Jika dia sahabatmu aku hanya menyarankanmu untuk tidak membencinya meskipun dia melakukan hal yang sangat buruk sekalipun padamu karena bagaimanapun juga dia tahu suka duka yang kalian hadapi sewaktu kalian bersahabat”

Tidak! Loren bukanlah gadis yang baik meskipun wajahnya seakan menunjukkan jika dia adalah gadis yang suci. Skyla ingat semuanya, semua tentang Loren hari ini, tentang bagaimana dia melupakan perjanjiannya begitu saja dan menghianatinya juga.

“Kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi Lita jadi akan lebih baik kamu tetap tidak tahu”

**

“Ku mohon bantu aku bertemu dengan Rose” ini sudah satu jam Loren memohon pada Lolita mengikuti langkah kemanapun Lolita pergi sampai wanita itu jengah.

“Kenapa memohon padaku, aku tidak mengenalmu bagaimana jika aku membuatmu bertemu dengannya kau justru akan menyakitinya?”

“Rose sahabatku dia-“

“Sahabat tidak mungkin membuatnya ketakutan saat melihatmu” Sahut Lolita kata-katanya berhasil menohok Loren sehingga kilasan masa lalu kembali, ia menyesal telah melakukan hal itu.

“Nah sekarang baru berpikir jika kau punya salah dengannya kan. Dasar. Awas saja jika kamu berusaha menyakiti Skyla lagi atau aku tidak akan tinggal diam”

“Kamu benar aku punya permintaan maaf yang belum sempat tersampaikan untuk kali ini saja bantu aku bertemu dengan rose dan aku akan berusaha memperbaiki persahabatanku dengannya yang sempat rusak”

Lolita terlihat berpikir sembari menatap Loren dengan curiga “Baiklah aku akan membujuknya untuk bertemu denganmu dengan satu syarat, jika kamu membuatnya menangis aku akan menghajarmu tapi aku juga tidak bisa berjanji jika Skyla menolak untuk bertemu denganmu nantinya”

“Terima kasih aku sangat berhutang padamu dalam hal ini”

“Ya ya sekarang kembalilah ke tempatamu aku lelah kau ikuti terus terusan padahalkan aku di sini ingin liburan.

*

“Apa!” pekik Skyla hingga dia menyemburkan air yang sudah ia minum setelah mendengar Lolita menyurunya menemui Loren.

“Tidak ada salahanya kau bertemu dengannya kan. Besok aku akan kembali dan kamu pasti sendirian di sini setidaknya jika aku kembali ke kota kamu memiliki teman disini dan aku tidak cemas lagi”

Skyla terdiam, ini sudah lama, sangat lama seharusnya dirinya bisa memaafkan Loren tapi kenapa masih belum bisa.

“Aku akan ikut kamu pulang besok, please jangan menyuruhku bertemu loren untuk saat ini aku sedang tidak ingin bertemu dengannya”

“Terserah padamu aku tidak mau ikut campur lebih jauh ke dalam masalahmu ini, mari berkemas untuk kepulangan besok”

Ini terlalu singkat untuk liburan bahkan liburan kali ini sungguh di luar apa yang skyla harapkan yang awalnya ingin menenangkan pikirannya sejenak justru pikiran itu bertambah dengan kehadiran Loren disini.

Di saat seperti ini skyla berharap Aaron datang dan menenangkannya karna hanya lelaki itu yang bisa membuat hari-harinya lebih berharga, tapi itu mustahil.

*****

Ohhh Ternyata "Dia" adalah si tomboy 🤣🤣

Siapa yg ngira klo (dia) itu adalah calon saingan nya Aaron??

All Of YOU (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang