BAB [8]

552 24 0
                                    




****

*"""*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*"""*

Skyla menatap langit yang kala itu di temani dengan indahnya bulan sabit. Tidurnya tidak tenang ia gelisah berusaha mencari posisi yang nyaman namun tetap tak bisa memejamkan mata. Dan sekarang yang dia lakukan hanya berdiri di balkon menatap langit sembari mengingat dulu saat ia pertama kali bertemu Aaron.

Saat itu tengah hujan, skyla kecil dengan baju sekolah yang setengah basah berlari mencari tempat berteduh di sebuah halte, bukan hanya dirinya yang berteduh di sana. Ada seorang lelaki yang juga sedang berteduh dari terpaan hujan.

Sibuk memainkan ponsel sampai tiba-tiba melemparkan sweater yang dia pegang kearah Skyla "Dingin. Pakai." Ucap dia tanpa sedikitpun menoleh menatap Skyla barang sedetik pun.

Skyla yang di berikan sweater langsung memakainya karna memang cuacanya dingin. Namun saat Skyla akan mengucapkan terima kasih lelaki itu sudah berlari membelah hujan. Tanpa sadar bibir skyla mengukir senyuman bahkan sweater aaron sampai sekarang masih ia simpan.

Tapi mengingat apa yang aaron katakan pada Aland di kantor membuat senyumnya memudar.

Lamunannya langsung buyar saat ponsel di meja berdering, nama Aland tertera di sana.

"Kau belum tidur?" Seru Aland begitu Skyla menggeser icon hijau.

"Ku rasa melihat bulan lebih indah dari pada tidur" Jawab Skyla.

"Ya. dan aku sedang melihatmu dari bawah sini"

Skyla mengerutkan dahi kemudian melihat ke bawah dan benar saja Aland sedang mendongak melihatnya sembari memegang ponsel di telinganya.

"Lihat kau sekarang melihat ke arahku"

"Bagaimana bisa kau sampai kemari?"

"Tentu untuk menemui seorang bidadari akan ku lakukan apapun" Aland tersenyum sembari menggerakkan tangannya menyuruh Skyla untuk turun. Gadis itu meletakkan ponsel di meja dan menghampiri Aland setelah mengambil asal sebuah cardingan.

Keduanya duduk di kursi putih samping rumah Skyla "Kenapa kamu datang larut malam begini?"

Aland mengedikkan bahu "Aku merasa setelah apa yang kukatakan kemarin kau semakin menjauhiku, aku terima penolakanmu tapi jangan menjauhiku"

"Maaf Al, aku tak bermaksud menjauhimu" Aland menarik dagu Skyla untuk menatapnya.

"Kau tidak bersalah. Jika kau mau anggap saja aku tak pernah berkata hari itu dan kita masih bisa berteman seperti biasa, bagaimana?"

"Kau benar" Skyla menyandarkan kepala di sebelah lengan bahu Aland "Tidak ada yang lebih baik dari seorang sahabat" kata skyla.

Aland mengusap rambut Skyla dari belakang "Kau sedang ada masalah? Jika iya aku siap mendengarnya" skyla menggeleng sebagai jawaban.

All Of YOU (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang