YOU...

721 95 9
                                    

aku gak akan bertele-tele karna kalian pasti menantikannya kan?? hehe

langsung aja deh...

sekali lagi makasih buat yang udah mau baca dan bahkan kasih bintang yaa..

makasih banyaakkkk... *chuuu*

aku sekarang sudah berada di dalam mobil bersama Park Jimin. aku pun lupa sejak kapan aku berada di mobil ini hanya berdua dengannya. yang jelas dia menjemputku setelah aku selesai melakukan pemotretan untuk produk kecantikan. 

Dan aku pun juga tidak mengerti kenapa aku menerima tawarannya untuk makan malam bersamanya, karena biasanya setelah aku menyelesaikan jadwalku yang memakan waktu sampai petang aku akan meminta unnie untuk langsung membawa ku pulang karena aku hanya ingin cepat-cepat istirahat dan bahkan untuk makan malam saja biasanya unnie memesankannya lewat online.

Ttapi entah kenapa aku menerima tawaran lelaki yang sekarang sudah berada di sampingku yang sedang memegang setir mobil menuju restoran di kota Seoul.

"apa kau lelah hari ini?" tanya Jimin memecahkan lamunan pikiranku yang tidak masuk akal.

aku yang mendengar itupun otomatis mengalihkan pandanganku padanya. 

"ahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ahh.. sebenarnya aku cukup lelah dan ingin pul.."

"setelah makan baru kita pulang ya". Jimin langsung memotong perkataanku dan menunjukan senyum manis bak gulanya padaku.

aku yang melihat dia tersenyum juga ikut tersenyum tipis, tepat setelah itu dia mengusap ujung kepalaku dan membiarkan tangan mungil dan hangatnya untuk tetap tinggal disana untuk beberapa saat.

"Jimin-na bukankah akhir-akhir ini kau seharusnya sibuk?"

"memang aku sedikit sibuk". dia menurunkan tangannya dikepalku dan kembali memgang setir. "namun aku bisa sangat frustasi apabila aku tidak bisa bertemu denganmu". gombal Jimin dengan menaikan sebelah alisnya.

"apa maksutmu??" aku hanya terkekeh melihatnya seperti itu.

.

.

.

kami sudah berada di dalam restoran 1 jam yang lalu, dan kami juga sudah makan semua pesanan yang telah kami pesan sebelumnya.

jujur kami sudah siap untuk pulang, namun Jimin menahan tanganku untuk tetap duduk ditempatku. aku yang melihat itu sontak membulatkan mataku dan kembali duduk.

Jimin memegang tangan kananku dengan lembut. dia sedikit mengelus jari-jari tanganku juga yang membuatku melihat pergerakan tangannya.

 dia sedikit mengelus jari-jari tanganku juga yang membuatku melihat pergerakan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang