i need u..

828 91 3
                                    

Hallo semuaaa.. siapa yg gak sabar dengan cerita baruku??
Kalian mau gak romantis"an lagi sm pasangan yang lagi di mabuk asmara ini?? 🙇‍♀️🙇‍♀️

Kalau penasaran jangan lupa di vote yaaa..
Peliiisss....

Kalau ada saran juga boleh.
Yg mau ceritanya agak panjangan, okee aku kasih yg panjang ya sekarang..
Tp jangan bosen atau di skip bacanya 💃💃

.
.

Setelah percakapanku dengan Jimin tadi malam yang tidak berfaedah, pagi ini aku meminta Hyerim Unnie untuk menemaniku ke kampus menemui Park Saem untuk 0ersiapan sidangku yang akan aku laksanakan minggu depan.

Aku tiba dikampus tepat pkl 10.00 KST. Keadaan kampus seperti biasa. Ramai mahasiswa.

Jangan tanyakan aku dikampus seperti apa. Aku sama saja seperti yang lain, aku tidak suka mereka menganggapku berneda hanya karena aku seorang model atau public figure. Aku selalu berusaha membawa diriku seperti mereka, dan juga berteman dengan mereka. Dengan begitu aku tidak perlu canggung.

Kini aku sudah berada di ruang Park Saem ditemani unnie.

"Annyeong haseyo Saem" . Sapa kami bersamaan saat tiba didalam ruangannya.

Park Saem tak banyak omong. Dia langaung mempersilahkan kami untuk duduk.

"Jadwalmu sidang minggu depan. Apa kau sudah menyiapkan segala sesuatunya?" Tanya Park Saem dengan wajah senyumnya yang selalu terpancar dan mungkin tak bisa lepas dari dirinya.

"Ahh tentu saja Saem, aku sudah sangat belajar dengan keras untuk sidang minggu depan". Yakinku padanya.

"Aku tidak yakin kau punya waktu belajar" godanya padaku.

Unnie yang mendengar itupu  ikut tertawa dan dengan cepat aku menyentilnya dan menyuruhnya untuk diam.

"Saem, kenapa kau selalu tidak percaya padaku? Aku mempunyai otak yang cerdas, jadi Saem tak perlu khawatir. Hal semacam ini aku ahlinya". Sombongku padanya sambil membetulkan kerahku yang tidak kenapa" sebenernya haha

"Jeongyeon sidang ini tidak seperti halnya kau ditajya oleh wartawan mengenai produk yg kau bintangi. Ini berbeda, sangat berbedaa.." terang unnie yang tiba" ikut ambil suara.

"Benar. Ini berbeda. Kau harus berhati-hati dan aku harap kau memang menyiapkan semuanya dengan baik". Lanjut Saem menjelaskan.

"Aku tahu kau mempunyai tekad yang kuat jeongyeon. Tapi, aku harap kalau kau mau lulus pelajari dan pahamilah seluruh isi skripsimu. Dengan begitu kau bisa menjelaskan bahkan menjawab pertanyaan dengan baik". Lanjutnya padaku.

Aku mendengar perintah Park Saem. Dan aku memberikan anggukan padanya yang mengartikan bahwa aku mengerti apa maksutnya.

"Aku akan berusaha keras Saem. Tolong yakinkan aku semoga semua berjalan lancar minggu depan".

"Aku yakin, kau bisa melewatinya dan bisa lulus segera".

Kurang lebih aku didalam ruangan Park Saem selama 45 menit, banyak hal yang kami bicarakan. Mulai dari isi skripsi, pertanyaan umum apa yg biasa ditanyakan pada saat sidang, keinginan apalagi setelah aku mendapatkan gelar S1 ini dan yang paling membuatku ngeri adalah Park saem menanyakan siapa cowok yang sudah aku kencani. Tak bisa ku bayangkan pertanyaa  itu keluar dari mulut seorang Park Saem.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang