Dear kamu,
Sekilas sosok mu masih membekas di benakku. Sosok yang begitu dapat membuatku terbuai oleh kelembutan perhatiannya, kenyamanan yang diberikannya, dan sosok yang begitu sangat ku rindukan saat ini.
Jika berbicara tentang melupakan, aku terlalu egois untuk tidak membiarkan bayanganmu lepas dari genggamanku.
Ya katakan saja bahwa aku gagal Move On.
Mungkin kata "Gagal" itu menurutku salah. Aku tidak gagal...
Aku memang membiarkan tanganku tidak melepaskannya. Karena aku tidak ingin menghilangkan rasa rindu ini.
Aku memang merindukanmu.
Tapi aku tak kuasa untuk menahanmu untuk tidak menjauh dariku. Jadi yang kulakukan hanya menggenggam bayang mu.
Teruslah berlari, teruslah menjauh. Aku tak kuasa mengejar. Bukan aku tak mau, Tapi aku lelah beriringan namun yang kau lihat bukanlah aku.
Kembalilah, meski kembalimu hanya untuk memberikan luka untukku. Kembalilah, meski kembalimu hanya untuk menjadikanku pelarianmu.
Kembalilah, saat kamu membutuhkan aku.Aku akan terus menggenggam bayangmu. Sampai aku di sadarkan oleh orang, bahwa yang kulakukan ~ menunggumu di sini ~ adalah suatu kesalahan.
Aku akan tetap di sini, sampai aku sadar bahwa kamu memang tidak akan pernah kembali.
Aku akan tetap di sini, menunggumu.
Kumohon....
Hadirlah sekali lagi...
Katakan kepadaku...
patahkan keyakinanku...
hancurkan harapanku untuk tidak lagi menunggumu.Kamu tahu, merindukanmu membutuhkan tenaga yang besar. Menguras seluruh emosi dan perasaanku.
Aku harap kamu tahu hardirmu membuatku bahagia, meski juga terselip kesedihan.
Miss you,
Hitashi chan
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat suratan
Contoperasaan-perasaan yang kamu simpan, jika tidak melukai hati orang lain. tuangkan, ceritakan maka hatimu akan lega.......