Surat suratan

Rindu

Dear kamu,

Masih ingatkah kamu tentang sosok diriku yang pernah ada di hidupmu dulu? Yang pernah ada untuk membantu dan membuatmu tertawa? Yang selalu melihat sosok senang, sedih mu dalam diam?

Aku tau kita sudah berpisah. Aku paham hanya memiliki 1% untuk bisa bertemu dengan kamu lagi. Sadarkah kamu disana, bahwa diriku rindu akan hadirnya sosok dirimu yang dulu?

Kamu yang selalu membuatku tertawa hanya karena hal yang sepele.
Kamu yang selalu membuat mereka berfikir bahwa kita berdua ditakdirkan istimewa.
Kamu yang sejak itu menjadi istimewa di hatiku.

Aku rindu...
Rindu saat kita bersama...
Rindu saat mereka merasa cemburu akan kedekatan kita...
Rindu sosok dirimu yang tertidur saat duduk bersampingan denganku...
Rindu saat merasakan kecemburuan saat mereka hanya memegang rambutmu...
aku rindu semuanya tentang kamu...

Apa kau merindukan aku, seperti aku merindukan kamu?

Mereka bilang aku bodoh. Bodoh karena telah mencintaimu. Bodoh karena aku terlalu berharap ketidak mungkinan kita.

Tapi, kenapa hatiku memilih untuk tetap berpihak padamu?
Tapi sampai kapan?
Sampai kapan rindu ini harus tersimpan?

Rindu ini...
Rindu yang sengaja aku simpan untuk kamu. Khusus aku lakukan untuk kamu.

Jika suatu saat kamu kembali, aku hanya ingin kamu mengingat kenangan kita. Meski kamu memberitahu aku, jika memang kamu tidak pernah merasakan rindu yang sama.

Love you,
Hitashi