4

103 23 0
                                    

Setelah dari rumah Mafi, Keduanya pun langsung segera menuju rumah Kalyan yang tepatnya hanya berada di depan rumah Mafi.

Kedua orang tua Mafi yang terkadang sibuk dengan pekerjaan nya, selalu menitipkan Mafi kepada Rani Ibunda Kalyan.

Biasanya ketika orang tua Mafi tidak pulang seperti sekarang, Mafi selalu menginap dirumah Kalyan. Bahkan karena sudah sering menginap sedari kecil, kini Mafi sudah mempunyai kamar sendiri dirumah Kalyan.

Sesampainya dikamar, mafi memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Kini Mafi sedang mengeringkan rambutnya yang basah akibat keramas tadi, kegiatan Mafi pun langsung terhenti ketika tiba-tiba saja Kay datang dan berhambur kepelukan Mafi.

Karena Mafi yang tidak siap dengan serangan tiba-tiba dari Kay pun menyebabkan posisi Mafi tak seimbang dan akhirnya jatuh ke lantai yang keras itu, "Aduhh Kay, hati-hati dong. Kan jadi nya jatuh kek gini, sakit tau."

Kay yang menerima omelan dari Mafi hanya cengengesan saja, sambil berusaha bangkit dari posisinya yang tersungkur.

"Hehehe, maafin Kay yah kak Fi. Abisnya Kay kangen banget sama kak Fi, kan udah lama banget kak Fi gak nginep dan bacain dongeng untuk Kay." ucap anak polos itu

"Oh, jadi Kay kangen sama kak Fi nihh?"

Kay pun mengangguk antusias, Mafi yang melihat tingkah lucu Kay pun langsung mengacak puncak kepala Kay, "Ok, sebagai permintaan maaf kak Fi, nanti Kay boleh request dongeng yang mau Kay denger deh. Gimana? Setuju?"

"SETUJU"

Setelah melakukan perdebatan kecil dengan Kay, kini Mafi dan keluarga Kalyan sudah berkumpul diruang makan untuk menikmati hidangan makan malam mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melakukan perdebatan kecil dengan Kay, kini Mafi dan keluarga Kalyan sudah berkumpul diruang makan untuk menikmati hidangan makan malam mereka.

Selesai dengan isi perutnya, sekarang mereka tengah berada di ruang keluarga. Kebiasaan inilah yang Mafi suka dari keluarga Kalyan, biasanya ketika sebelum tidur, keluarga Kalyan selalu menyempatkan untuk berkumpul bersama guna menceritakan kejadian-kejadian yang mereka alami hari ini.

Dan biasanya yang paling aktif bercerita adalah si bungsu Kay, dan yang lainnya hanya berperan sebagai pendengar yang baik.

"Kay hari ini berhasil jadi Iron Man dong Bun," ucap Kay bangga

Kalyan yang dengan tidak ada akhlaknya malah menimpali ucapan Kay dengan tertawa ngakak, "Bwahahaha, lu tuh berhasil jadi Iron Man karena tiap hari lu jajan odading mang Oleh tong, hahahaha."

"Oh jadi selama ini Kay langganan odading mang Oleh, hahaha Kay jadi Iron Man gara-gara makan Odading mang Oleh hahaha. Gimana yan iklannya gimana, ayok contohin," ucap Mafi sambil menahan tawanya.

Kalyan pun mangangguk antusias, dan langsung mengambil posisi yang pas untuk meragakan iklan odading mang Oleh.

Namun, baru saja Kalyan akan meragakanya, tiba-tiba saja sang Bunda langsung menarik kuping Kalyan dengan kencang, "Heh, kamu ini sebagai abang bukannya buat adek kamu seneng malah ini justru sebaliknya. Emang yah kamu tuh gada pantes-pantesnya jadi abang, liat tuh adek kamu sudah hampir mau nangis,"

"Aduh Bun, itu kan baru hampir, belum sampe nangis. Lagian ini juga kan disuruh Mafi bun, masa Iyan doang sih yang kena omel. Sungguh teganya, teganya Bunda ini," ucap Kalyan sedrama mungkin.

Mafi yang tak ingin disalahkan pun langsung mencari beribu alasan yang tepat, "Ah iya, anu, itu tadi Mafi kan udah ada janji yah sama Kay buat bacain Kay dongeng. Iya kan Kay?"

Kay yang matanya sudah siap untuk menangis itu pun berganti dengan binar semangat, setelah Mafi mengucapkan kata 'dongeng', dan dengan antusias nya Kay pun mengangguk, "Iya, kak Fi dah janji mau dongengin Kay."

"Yaudah yuk, Kay. Kita langsung pergi dari sini, semuanya kita duluan yah," pamit Mafi.

"Woylah, ini nasib aing kumaha atuh. Mafi tanggung jawab lu woy, tadi yang nyuruh kan lu Mafiii," teriak Iyan tak terima.

Mafi pun tak mengindahkan teriakan Kalyan, Mafi lebih memilih untuk melanjutkan dongengnya bersama Kay, dan membiarkan Iyan dihukum oleh Bunda.

Mafi pun tak mengindahkan teriakan Kalyan, Mafi lebih memilih untuk melanjutkan dongengnya bersama Kay, dan membiarkan Iyan dihukum oleh Bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See u next part, guys👋🏻

MAFIYAN [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang