11

59 13 0
                                    

Hari ini Kalyan sudah mulai menjalankan rencananya bersama Tasya, ia memulainya dengan tidak lagi mangantar jemput Mafi. Hari ini dan seminggu kedepan Kalyan akan berangkat bersama Tasya.

Awalnya Kalyan menolak keras rencana ini, bagimana Kalyan bisa berjauhan dengan Mafi selama seminggu? Membayangkannya saja sudah membuat Kalyan sangat gusar.

Namun, mau tak mau ia harus bisa menjalankan rencana ini guna mendapatkan kejelasan hubungan mereka kedepannya.

Kini Kalyan tengah duduk di jok motornya sabil memanaskan mesin motor tersebut, perhatiannya tiba-tiba saja teralihkan saat Mafi datang dengan sikap cerianya yang tak pernah lepas.

Kalyan yang awalnya ingin membalas senyuman manis Mafi, ia urungkan dengan secepat mungkin. Tak ingin melihat raut kecewa Mafi, Kalyan pun memutuskan untuk mulai menjalankan motornya, dan meninggalkan Mafi seorang diri.

Mafi menautkan kedua alisnya, karena bingung dengan tingkah aneh Kalyan.

"lyan kenapa? kok tiba-tiba ninggalin Mafi?"

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang ingin Mafi lontarkan, namun kini Mafi memutuskan untuk segera pergi dari rumah Kalyan dan mulai melangkahkan kakinya menuju halte bus.

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang ingin Mafi lontarkan, namun kini Mafi memutuskan untuk segera pergi dari rumah Kalyan dan mulai melangkahkan kakinya menuju halte bus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai rencanya, kini Kalyan baru saja tiba di sekolah bersama Tasya. Banyak sekali pandang mata yang tertuju pada mereka, karena ynag mereka ketahui bahwasanya Kalyan selalu bersama Mafi.

"Gila, ternyata cowoknya fuck boy woy!"

"Cantikan Mafi kemana-mana, lah ini mah apaaa?!"

"Gada cocok-cocoknya!"

"Palingan juga si ceweknya cuma nyari popularitas doang lewat si cowok."

"Gue yakin gak akan tahan lama!"

Tasya yang mendengar cibiran-cibiran tersebut pun bertingkah bodo amat, dan memilih untuk menggunakan earphone yang setiap hari selalu ia bawa.

Menyadari hal tersebut, Kalyan hanya bisa menatap Tasya sekilas, dan berkata, "Sorry".

"Gak usah merasa gak enak gitu lah Yan, gue dah biasa kok. Mental gue dah kebal sama omongan kek gitu, mending lo fokus aja sama tujuan lo,"

"Tapi..."

"Dah, gak usah dibahas lagi," sahut Tasya.

Kalyan pun akhirnya memilih bungkam, dan melanjutkan langkahnya bersama Tasya menuju kelas mereka.

••••••

Setelah beberapa menit menaiki angkutan umum, kini Mafi sudah sampai dikelasnya. Senyuman manis yang ia miliki pun tak pernah pudar dari pandangan orang-orang sekitarnya. Hanya saja, kini terlihat lebih hampa tanpa sosok Kalyan hari ini.

Dista yang menyadari kekosangan itu pun langsung menghampiri Mafi, "Tumben gak dintar Kalyan?"

"Oh, itu, tadi Iyan buru-buru soalnya, jadi gak sempet nunggu Mafi."

Tak ingin mengulik terlalu jauh, Dista pun hanya membalas ucapan Mafi dengan anggukan kepalanya.

Bel sekolah berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai. Para siswa-siswi SMA Trisakti pun mulai menyiapkan segala keperluan belajar mereka.

Guru yang mengisi masing-masing kelas pun sudah duduk rapih ditempatnya, dan memulai pelajaran dengan berdoa.

Selama pelajaran berlangsung, para siswa maupun siswi hanya diam dan memilih fokus pada pelajaran, hingga akhirnya beberapa jam berlalu dan kini waktu istirahat pun tiba.

Kelas yang awalnya hening, tiba-tiba menjadi ramai layaknya pasar. Dista, Mafi, dan Anna pun memutuskan untuk pergi kekantin, guna mengisi perut mereka.

Sesampainya dikantin, mereka bertiga pun mengedarkan pandannya, dan mancari tempat yang masih kosong.

"Nah, itu masih kosong," ucap Anna sambil menunjuk salah satu tempat yang masih kosong.

Tanpa berlama-lama lagi, mereka bertiga pun langsung melanfkahkan kakinya menuju tempat kosong itu.

Baru saja Mafi mendudukkan bokongnya ke kursi, namun dengan tiba-tibanya Anna mengguncang tubuh Mafi sambil menunjuk seseorng yang baru saja memasuki kantin.

"Fi, itu kan Kalyan. Ko dia sama Tasya, bukannya sama lo?"

 Ko dia sama Tasya, bukannya sama lo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See u next part, guys👋🏻

MAFIYAN [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang