Revenge [ 2 ]: Second Metting

4.2K 418 95
                                    

Suara cicitan burung yang kini bertengger manis pada dahan pohon tua pada pekarangan belakang rumah seseorang di pinggiran kota itu terdengar samar pada indera pendengaran seorang pria berparas hampir terlihat sangat cantik itu.

Pria yang tak lain adalah Krist itupun, mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar yang baru beberapa minggu ini di tempatinya, sesungguhnya tanpa banyak orang tahu Krist saat kecil dulu tinggal di sini, sebelum pindah ketempat yang Singto singgahi dengan selingkuhannya itu. Bahkan Singtopun tidak tahu jika Krist punya rumah lain selain di sana, tidak semua hal tentang Krist itu di ketahui oleh Singto, bukankah itu miris mereka bersama cukup lama tetapi banyak rahasia yang Krist sembunyikan dari sang suami, namun ada hikmahnya juga sekarang untuk Krist, sebab kalau bukan karena itu Krist mungkin tidak bisa bertahan hidup saat ini.

Ini adalah hari dimana Krist menghabiskan waktu untuk melakukan mengambil gambar untuk sebuah iklan brand terbaru produk perusahaannya sendiri sebenarnya, yang di kelola Singto. Jadi Krist pastikan untuk tidak terlambat hari ini, itu tidak boleh terjadi Krist harus memberikan kesan yang baik untuk pria jahanam itu.

Tanpa menunggu apapun lagi Krist bangkit dari tempat tidurnya lalu mengambil handuk yang tergantung pada lemarinya, sebelum melangkahkan kakinya untuk memasuki kamar mandi, tentu saja Krist akan melakukan ritual mandinya.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Krist berganti pakaian dan bersiap-siap setelah selesai mandi. Saat segalanya sudah selesai Krist langsung pergi ke tempatnya untuk bekerja hari ini. Krist bersyukur Nat mau membantunya, jika tidak mana mungkin Krist berpikir sampai sejauh ini.

Ketika seluruh kepercayaanmu berubah menjadi kebencian yang mendalam barulah kau akan bisa mengerti perasaan Krist saat ini. Meskipun terkesan bodoh berpura-pura menjadi orang lain hanya untuk membalas perbuatan seseorang yang pernah mencampakkannya begitu saja. Hanya saja Krist tidak rela jika Singto hidup nyaman atau berada di penjara karena mencoba untuk membunuhnya, itu tidak sebanding dengan apa yang Krist rasakan, sampai sekarang saja rasa sesak itu bisa menyeruak kapan saja ketika ada seseorang yang mencoba untuk membuka luka lamanya.

Luka yang di timbulkan oleh sosok manusia yang dulu pernah sangat di percayainya. Krist berharap hidup Singto akan menderita selamanya. Tidak ada hal lainnya yang Krist inginkan kecuali itu.

*

Singto menatap ke arah seseorang yang tengah melakukan pengambilan gambar untuk iklannya itu dari kejauhan, biasanya Singto tidak akan mengecek hal semacam ini, namun karena merasa ini penting jadi dirinya datang kesini.

Mata oniksnya mengamati gerak-gerik model yang di rekomendasikan oleh paman Krist padanya, tidak terlihat buruk sama sekali, tetapi ia berbeda dari yang biasanya Singto lihat, entahlah ini perasaannya saja apa.

Sebuah sentuhan hangat menyentuh bahunya, membuat Singto menengokan kepalanya ke arah belakang menatap Nat yang menghampirinya karena tidak sengaja melihat Singto tadi.

"Paman ada disini?"

"Iya, untuk menemaninya. Kit belum terbiasa pergi sendirian, jadi paman menemaninya."

"Tidak biasanya, paman menemani artis paman."

"Dia berbeda, ayahnya teman dekat paman, dan menitipkannya pada paman."

"Oh."

Pantas saja setiap pria manis itu pergi, Nat selalu ada, Singto kira Nat ada hubungan khusus dengan modelnya itu, sebab tidak biasanya Nat mau menemani orang seperti ini.

"Mau makan siang bersama?"

"Tidak, aku masih ada pekerjaan."

"Benarkah"

[35]. Revenge [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang