8

2.7K 278 2
                                    

Change up
By
Xia_Taetae

Note
Setiap karakter, perilaku, serta ucapan tokoh dalam fanfiction ini tidak bermaksud memperburuk karakter tokoh. Fanfiction ini benar-benar dari hasil ide author, jika ada kesamaan maka mungkin sebuah kebetulan.

Warning!!!
Typo(s), BoyxBoy, Genderswicth

If you don't like this fanfiction, you shouldn't read this fanfiction.
If you like it, Happy Reading :)

———————
-CHANGE UP-
———————

Kata 'sebentar' bagi Jihoon adalah kata 'lama' bagi Jeonghan dan Seungkwan. Ini bahkan sudah berganti hari, tapi Jihoon tidak kunjung kembali. Ponselnya tidak aktif dan jam tangannya tidak bisa dilacak. Jika saja leader mereka ada disini, sudah dipastikan Jihoon akan segera kembali. Namun, kali ini keduanya menghilang.

"Hyung, bagaimana jika Seungcheol-hyung pulang dan mendapati Jihoon-noona tidak ada disini?" tanya Seungkwan dengan gelisah.

Jeonghan hanya mengelus surai Seungkwan seakan mengatakan semua akan baik-baik saja. Namun, Seungkwan masih tetap khawatir. Alasannya sangat sederhana, Jihoon bukan lagi seorang namja. Bagaimana jika dia tidak bisa melindungi diri?

"Aku akan menyusul mereka saja"

Seungkwan bangkit tapi segera ditarik oleh Jeonghan, "Mereka belum kembali dan kau akan menghilang? Tidak. Masuklah ke kamarmu, aku akan mencoba menghubungi mereka"

"Hyung!"

"Tidurlah!"

"Aku akan tetap menunggu mereka. Toh aku tidak ada jadwal besok"

Jeonghan mengangguk. Ia membiarkan Seungkwan kembali duduk di sampingnya. Jangan sangka, Jeonghan tak cemas. Ia bahkan siap menerima ocehan dari Seungcheol atau Manager nantinya karena Jihoon tak kunjung kembali.

———————
-CHANGE UP-
———————

Jihoon berjalan perlahan-lahan. Sebenarnya ia khawatir dengan masa depan seventeen jika seperti ini. Bahkan ia sempat berpikir untuk keluar saja dari seventeen dan mengubah filosofi nama seventeen. Perasaannya campur aduk. Gelisah dan ketakutan terus menghantuinya. Sepertinya ia perlu menenangkan diri di sebuah restauran.

Kaki kecilnya melangkah ke suatu restoran tteokbokki langganannya. Ia masuk dan menyapa ramah pegawainya.

"Agasshi, untuk berapa orang?"

Hendak Jihoon menjawab, maniknya melihat sang leader yang sedang makan tteokbokki sembari meminum soju. Dengan cepat Jihoon menggeleng.

"Saya akan pesan nanti, saya harus menemui orang itu dulu" ucapnya sambil menujuk Seungcheol.

Sang pegawai hanya tersenyum, "pacarnya ya? Sedang bertengkar? Dia sudah minum empat botol soju sejak tadi"

Sesungguhnya ingin sekali Jihoon memukul belakang kepala Seungcheol ketika mendengar pegawai itu berbicara. Namun, ketika ia berjalan ke arah Seungcheol, ia bisa merasakan beban yang sedang dipikul oleh sang leader itu.

Jihoon duduk tiba-tiba dihadapan Seungcheol dan berhasil membuat Seungcheol tersedak. Benar, Seungcheol belum mabuk. Jadi dia sadar bahwa anggotanya itu duduk dihadapannya.

"Jihoon? Wae? Ini sudah pagi"

Jihoon terdiam dan kemudian menggambil tteokbokki dengan sumpit di tangan Seungcheol. Jihoon tidak peduli, ia hanya ingin menenangkan pikirannya pada awalnya.

CHANGE UP! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang