26

1.8K 186 23
                                    

Change up
By
Xia_Taetae

Note
Setiap karakter, perilaku, serta ucapan tokoh dalam fanfiction ini tidak bermaksud memperburuk karakter tokoh. Fanfiction ini benar-benar dari hasil ide author, jika ada kesamaan maka mungkin sebuah kebetulan.

Warning!!!
Typo(s), BoyxBoy, Genderswitch.

If you don't like this fanfiction, you shouldn't read this fanfiction.
If you like it, Happy Reading :)

———————
-CHANGE UP-
———————

Jeonghan datang dengan Hansol dan Seungcheol. Mereka bertiga datang begitu Jun dan Minghao mengabarinya pukul sembilan pagi. Tentu saja seluruh anggota ingin ikut turut menjenguk Jihoon di studio. Tapi, menurut Jeonghan itu hanya akan membuat rusuh saja. Jadi berkat bantuan Jisoo, mereka bertiga berangkat ke Pledis.

Sebenarnya Hansol bisa saja di rumah, tapi mungkin dia satu-satunya member yang bisa membuat Jihoon tenang jika si mungil tetap ingin di studio. Bisa dibilang Hansol bisa menemani Jihoon membuat lirik.

Jeonghan menatap iba Jihoon yang memiliki beberapa perban dan wajah tampan Jun yang lebam. Jika Jeonghan tau, pasti akan Jeonghan cakar dan pukul orang jahat itu sampai mampus.

"Jeonghan-ie Oppa, aku hanya sedikit terluka" ucap Jihoon yang tidak ingin kakaknya itu khawatir.

"Mana ada! Jangan pernah gegabah seperti itu lagi!"

Seungcheol datang dengan kompres untuk Jun karena ternyata di rahangnya sudah mulai terasa sakit. Hansol di belakangnya juga ikut membawa handuk kering. Seungcheol meletakkannya di sebelah Jeonghan dan meminta Hansol membantu Jun.

"Aku akan ke kantor Sajangnim bersama Minghao" ucap Seungcheol pelan.

Seungcheol dan Minghao berjalan keluar studio Jihoon. Namun, sang leader sempat membalik ke arah Jihoon.

"Kamu gak sendirian, Ji. Kita bener-bener bakal jagain kamu dari siapapun yang menyakitimu"

Jihoon terdiam mendengar ucapan Seungcheol yang menyapa halus ditelinganya sebelum mendengar pintu ruangan tertutup.

"Aku ingin kembali menjadi namja, sudah tidak ada jalan ya?"

Jeonghan menggeleng, "Jangan khawatir, kita akan berusaha juga"

"Aku ingin bertemu peramal itu dan meminta pertangggungjawaban. Aku benar-benar takut sekarang"

"Kami ada disini sekarang, jangan takut" ucap Jeonghan.

Jun dan Hansol hanya terdiam menatap keduanya. Jun merasa bersalah karena mungkin ia datang sedikit terlambat hingga membuat Jihoon takut sekarang. Hansol menyenggol lengan Jun untuk memberi kode, untunglah Jun segera mengerti kodenya.

"Aku ingin ke kamar mandi, Hansol bisakah kau memapahku? Ternyata kakiku sedikit sakit" ucap Jun.

Hansol mengangguk dan kemudian keduanya meninggalkan Jihoon dan Jeonghan di studio.

"Aku selalu merepotkan kalian"

Jeonghan menggeleng dan menarik si mungil ke dalam pelukannya. Ia memberikan tepukan-tepukan kecil di punggung sebagai penenang. Seperti biasa, Jihoon tidak akan memberontak selagi itu adalah Jeonghan. Kakak favoritnya.

"Aku akan memukul orang itu jika aku bertemu dengannya, akan kubuat orang itu menangis seperti bayi kerena telah melukai uri-Jihoon"

Jihon meremat ujung kaos Jeonghan. Ia tidak mampu menjawab apa-apa. Berada bersama member cukup membuatnya merasa aman. Tidak, sangat aman maksudnya. Mereka sudah bersama untuk waktu yang lama, Jihoon hanya perlu berlindung pada mereka sekarang agar hatinya tenang kembali.

CHANGE UP! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang