16

2.2K 236 27
                                    

Change up
By
Xia_Taetae

Note
Setiap karakter, perilaku, serta ucapan tokoh dalam fanfiction ini tidak bermaksud memperburuk karakter tokoh. Fanfiction ini benar-benar dari hasil ide author, jika ada kesamaan maka mungkin sebuah kebetulan.

Warning!!!
Typo(s), BoyxBoy, Genderswitch.

If you don't like this fanfiction, you shouldn't read this fanfiction.
If you like it, Happy Reading :)

———————
-CHANGE UP-
———————

Apa sih yang pertama kali kalian pikirkan pas denger Jihoon dan Chan? Fake maknae dan real maknae? Duo mini di seventeen? Atau kecanggungan mereka dimasa lampau?

Hari ini seharusnya Jihoon tetap berada di rumah bersama trio maknae, namun justru duo maknae dari line 98 memilih pergi belanja bulanan dan menonton bioskop hari ini. Jihoon sudah mengatakan pada member yang lain jika ingin jalan-jalan, namun semuanya ada tugas masing-masing. Harapan Jihoon satu-satunya adalah Chan.

Jihoon sudah merajuk hingga Chan kesulitan untuk menolaknya. Sayangnya Chan tidak tau jika ia harus berakhir di lotte world seperti ini. Penyamarannya hanya sekedar masker dan topi yang tidak terlalu mencolok. Jika mencolok, siap-siap saja terdengar rumor dating.

"Kita sekarang naik roller coaster!"

"Noona, tapi--"

Belum sempat menyangkal ajakan Jihoon. Tangan Chan sudah tertarik oleh semangat Jihoon yang membara sehingga kesulitan menolaknya. Mereka berhenti di depan area roller coaster paling ekstrim.

"Permisi Oppa, tapi tinggi badan adiknya belum memenuhi kriteria"

Ucapan pegawainya pada Chan membuat Jihoon merajuk sepanjang perjalanan. Tangannya yang menggenggam balon dan digerakkan dengan sebal. Jihoon versi yeoja memang lebih mungil daripada Jihoon versi namja. Tapi, yang menyakitkan adalah ia dikira sebagai adik dari Chan. Oh My God, Jihoon ini lebih tua 2 tahun dari Chan.

Jihoon berjalan dengan cepat lalu duduk di sebuah bangku dekat taman bunga. Maniknya mencari Chan yang tiba-tiba menghilang. Jihoon panik, ponsel dan dompetnya ia tinggal di mobil tadi. Ia tidak bisa menghubungi Chan kalau begitu. Jihoon kembali berdiri dan berusaha mencari dimana keberadaan adiknya itu.

Lotte World tidak pernah sepi. Mau tidak mau Jihoon harus berdesak-desakkan untuk mencari Lee chan yang menghilang. Jihoon juga tidak bisa berpikir menjawab apa pada Seungcheol jika sampai pulang Chan masih tetap menghilang. Ia juga tidak punya keberanian hanya untuk sekadar bertanya arah kepada orang-orang. Persis ketika ia tersesat di one fine day jepang.

Rasanya Jihoon benar-benar lelah. Kebiasaannya rebahan di ranjang benar-benar kebiasaan yang paling menyenangkan dibandingkan pergi jalan-jalan seperti ini.

"Kau tidak apa-apa adik kecil? Kau kehilangan orang tuamu?" tanya seorang wanita paruh baya yang menggandeng seorang anak kecil berumur sekitar tujuh tahun.

"Ah..."

Wanita paruh baya itu tersenyum ketika melihat manik Jihoon yang hampir mengeluarkan air mata. Benar-benar seperti bocah sd yang kehilangan orang tuanya di taman bermain.

"Ahjumma antar ke tempat pusat informasi ya, kamu nanti bisa memanggil orang tua atau saudaramu"

Jihoon hanya mengangguk dan berjalan bersama ahjumma itu. Tangan besar sang ahjumma menggandeng tangan kecil Jihoon seakan anaknya sendiri.

CHANGE UP! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang