- M. Rizqi Senja Virawan
/1/
ia beranjak pergi: ke dalam bayang-bayangnya sendiri
tanpa sahut menyahut dengan yang di kiri dan di kanan
tangannya memainkan sebuah arloji
digenggam kuat: kepada kearifan ucapan telapak tangannya
dia berjalan di lorong-lorong rumah sakit
kulihat dari sini: di tempat ia berada sebelumnya
(kursi-kursi tunggu yang bengis di depan kamar pasien,
yang pada juangnya ditulis tentang do'a-do'a api: di sekujur tubuhnya)/2/
siang ini: kendatipun matahari memiliki kuasa di atas sunyi
sunyi yang membangkang ketika disuruh tidur oleh ibunya
dan kaupun tak mampu melihatnya karena kasihan
engkau dan aku sedang kerlip: memandang jambul
di topi perempuan sayup itu
dia membuka pintu sebuah kamar di dalam lorong itu:
dia menggugurkan satuan-satuan kedip mata yang lelah
(mata sayup, menistakan do'a yang terucap di matanya)
dia masuk ke dalam: menjengkalkan kakinya satu per satu/3/
tak ada yang sadar: kendatipun matahari menolehnya pada siang ini
menembus lorong-lorong rumah sakit ini
orang-orang seperti manusia sawah dan padi
dia terlempar ke luar: menukik ke arah tembok yang berlawanan2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi-sunyi Kecil
Poetry(KUMPULAN PUISI) Telah diterbitkan di Penerbit Guepedia (2019)