- M. Rizqi Senja Virawan
ketika malam yang mau-maunya kautemani sampai di stasiun depan
jauh sekali: dinamai depan ketika ia membuang muka padamu
malam seperti kamu ketika berdo'a kepadaNya dengan bengis-bengisnya
bengis menyeru! Hei, jangan kau buka matamu yang berkedut-kedut
kau tak tahu apa yang ada di hadapanmu ketika itu: kau hanya memohon-mohon dengan tangan berlumpurmalam Menyeru padamu: Kau lupukku! Sayang, kemarilah!
hei, hei
dunia malam
berbisik tentang do'a-do'a pendek tentang kakimu
ketika malam: berbisik dan dinantinya payung-payung hitam
kau dan stasiun itu: dan apa yang melekat pada bajumu
ketika kau tak merasa apa yang dikasihkan pada bunga-bunga matamu
kau! hei,
do'a-do'a yang dikikis malam– semakin mencemburu– hanya memohon-mohon dengan tangan berlumpurdunia malam
coba menawarimu sebuah payung
setelah kamu ke luar rumah beberapa langkah.
aku sebagai suamimu: ketika itu bukan hanya dipertontonkan di depan jendela kamar
hei, malam Menyeru! Kau gemilang sekali
dan hanya suci di rambutmu: mungkin hanya pemertahan sementara darinya.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi-sunyi Kecil
Poetry(KUMPULAN PUISI) Telah diterbitkan di Penerbit Guepedia (2019)