24

14.1K 1.1K 310
                                    

SaeJin terbangun, merasa risih dengan orang yang bergelanjutan manja disampingnya. Siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.

Lihat saja, bahkan sekarang Taehyung sedang memeluknya erat disebelahnya dengan mata tertutup dan juga wajah nya yang ia sembunyikan di dekat payudaranya. Tetap saja, dia adalah Taehyung nya yang tidak bisa jauh darinya.

SaeJin merasa risih bahkan terbangun saat dengan nakalnya Taehyung menggerakan kepalanya didekat payudataranya bahkan tangan nya yang selalu bergerak untuk semakin memeluknya erat.

Yatuhan, Kim. Bahkan sekarang masih menunjukan pukul enam pagi, lagi-lagi Taehyung mengambil waktu tidurnya. Sekarang bagi SaeJin, masih terlalu pagi bahkan mereka semalam baru tertidur pukul setengah lima pagi.

Sebenarnya SaeJin tidak mau tidur dengan Taehyung, namun setelah ciuman itu, Taehyung terus merengek untuk ditemani tidurnya oleh SaeJin. SaeJin terus menolak, tapi lagi-lagi Taehyung memaksa dengan memasang wajah yang membuat SaeJin luluh.

Sesederhana itu.

Apalagi Taehyung yang selalu berkata, "Nanti aku mati, lalu kau menyesal jika tidak tidur bersamaku." Terus-terusan berkata seperti itu membuat SaeJin mual.

Mati saja sana! SaeJin tidak peduli!

Mengingat keadaan Taehyung yang sedang sakit, membuat SaeJin jadi terlihat kasihan kepadanya.

Ya pikir saja kalau Taehyung mati? Siapa yang ingin melihatnya mati? Sepertinya SaeJin akan menggila jika seorang Kim Taehyung mati. Entahlah, melihat semuanya, SaeJin jadi ingin benar-benar memaafkan nya.

Memang, Taehyung sangat kejam jika sudah marah dan itu membuatnya sangat sakit tapi bagaimanapun, Taehyung adalah suaminya. Suami yang dicintainya, tentu saja.

SaeJin menunduk untuk melihat Taehyung yang sedang tertidur lebih rendah darinya, setelah itu menatap nya dengan berbagai tanda tanya.

Bukan, hanya saja, jika saja benar SaeJin akan meninggalkan nya, kenapa dia bisa meninggalkan seorang Kim Taehyung? Kalau dilihat-lihat, Taehyung itu sangat baik. Bahkan tidak pernah memukul SaeJin sedikitpun, tali semuanya juga tahu bagaimana Taehyung berbicara jika sedang marah. Ya hanya itu masalahnya.

Lihat saja, bahkan bagi SaeJin, Taehyung itu hanya bayi besar yang selalu membutuhkan susu setiap harinya dan juga bayi besar yang ingin dijaga dengan baik.

SaeJin menggerakan tangan nya setelah itu menempelkan tangan nya di dahi Taehyung. Tak lama dia menghela nafas, syukurlah, panasnya sudah mulai turun.

Tak lama, Taehyung tersenyum, mengusel di payudara SaeJin lalu berbicara, "Selamat pagi, ibu hamil." Ucapnya, masih dengan mata yang tertutup.

SaeJin sedikit meringis saat dengan Sialnya hidung mancung Taehyung menekan payudaranya. Itu sakit, Bodoh.

Kenapa wanita hamil sangat sensitif sekali?

"Sakit, Taehyung!" SaeJin refleks, bahkan dia meninggikan suaranya.

Mendengar itu, Taehyung mengernyit bingung, tidak mengerti apa maksud SaeJin.

"Kenapa? Apa yang sakit? Mana, biarku lihat. Kau baik-baik saja? Lihat, sini biarku lihat." Ucapnya, khawatir.

Lihat? Bahkan dia yang membuatnya sakit saja tidak menyadari sama sekali.

Ya tentu saja, Taehyung tidak merasakan nya.

"Sudahlah lupakan." SaeJin membuang muka kesembarang arah. Dengan wajag kesal.

Melihat itu, Taehyung terkekeh, lalu memegang pipi SaeJin dengan sebelah tangan nya, mengarah kan wajahnya ke arahnya supaya bisa menatapnya. "Oh ini," Ucapnya, tangan sebelahnya memegang payudara SaeJin lembut.

My Pervert Husband - KTH •Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang