Prolog

139K 5.5K 98
                                    

Sebelum masuk Prolog PAK DOSEN. Aku mau minta tolong dengan keikhlasan dan keridhoan kalian.

Boleh mampir di cerita ku yang satu ini judulnya ANTARA CINTA DAN CITA.

Sambil menunggu ceritaku yang lain di wattpad. Kalian bisa baca ceritaku di aplikasi Novelme.

Tenang ini gratisss!

Kalian cuma harus baca, subscribe, dan kasih review. Boleh juga kalau mau kasih hadiah buat akuu 😁

 Boleh juga kalau mau kasih hadiah buat akuu 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi yang penasaran bisa baca sinopsisnya. Linknya udah ku taro di bio wattpad.

 Linknya udah ku taro di bio wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengkyuu peeps ❤

________________

• PAK DOSEN •

Semoga do'a baik perihal kita, selalu disemogakan semesta

IQBAAL ARIN

_________________

Sepasang kaki yang terbalut sneakers putih melangkah melewati ruangan demi ruangan yang terpasang nama dan gelar yang tercetak jelas. Tidak perlu lagi menengok kanan kiri, apalagi bertanya di mana ruangan yang dicari. Gadis berkaos polos ini sudah hafal di luar kepala.

Sudah tidak ada yang menampik jika berurusan dengan dosen yang menjadi idola kampus adalah suatu keberuntungan. Walaupun tatapan tajam menusuk secara diam-diam. Tetapi bagi Arin, berurusan dengan dosen yang satu ini adalah sebuah kesialan.

Umpatan terus saja di lontarkan sepanjang jalan. Tentu saja di dalam hati. Arin tidak cukup nyali mengumpat di tempat yang bukan teritorinya. Mari kita tebak, Arin akan di perintahkan apa lagi oleh dosen menyebalkan itu?

Menyalin hasil tugas teman-temannya?

Atau bahkan perintah aneh yang di perintahkan untuknya. Seperti mengepel ruangan akibat kecerobohan lelaki itu juga.

"Masuk!"

Memasuki ruangan yang sudah kesekian kali di datangi. Ruangan bercat putih dengan rak buku yang cukup besar dengan satu set sofa di pojok ruangan dan di depannya meja dan kursi yang di duduki musuhnya itu.

"Ada apa Pak cari saya?"

Arin berusaha tersenyum walaupun terkesan di paksakan, mencoba sesopan mungkin. Arin masih sadar betul, Ia tengah berhadapan dengan Dosen. Orang yang lebih tua darinya.

"Emang saya cari kamu?"

Pertanyaan Iqbaal sukses membuat Arin geram ingin mencakar wajah yang sayangnya dikagumi oleh para mahasiswi. Lihat? Betapa menyebalkan dosen yang di gilai oleh teman-teman kuliahnya.

"Pak saya serius!" Arin menatap datar kearah Iqbaal yang terkekeh.

Kesepuluh jemari tangannya sudah mengepal di samping jahitan celana jeans.

Tawa itu memudar di gantikan tatapan tajam yang diperlihatkan laki-laki berusia dua puluh tujuh tahun. Langkahnya semakin maju hingga menghimpit Arin sampai ke dinding sebelah pintu.

Arin menatap waspada kearah dosennya. "Ba ... bapak ngapain?"

Jantungnya beribu kali lipat berdetak cepat sampai terasa sesak dalam dada. Imajinasi adegan dewasa mulai merasuki otaknya. Tak salahkan jika Arin berfikir tak senonoh ketika posisinya sangat mendukung.

Tatapan tajam kian menusuk gadis berusia dua puluh dua tahun. Arin di buat tenggelam dalam bola mata hitam milik dosennya. Tatapannya bagaikan mangsa yang siap menerkam detik itu juga.

Arin memejamkan matanya erat-erat saat Iqbaal menghirup nafas tepat di sebelah lehernya seketika tubuhnya merinding. Selama hidup, ia tidak pernah merasakan posisi semacam ini. Arin hanya pernah membacanya tanpa tahu sensasinya seperti apa. Dan Arin tak percaya bahwa ia merasakannya sekarang.

"Kamu milik saya! Selamanya akan jadi milik saya. Camkan itu!"
Posisi keduanya masih sama, saling menghimpit sampai hembusan nafas Pak Iqbaal dapat Arin rasakan. Tubuh Arin yang hanya sebahu dosennya semakin tegang. Saat lelaki di depannya semakin menundukkan tubuhnya. Tak sadarkah mereka bahwa ini masih di lingkungan kampus. Tempat mencari ilmu. Astaga.

Matanya berkilat marah, menunjukkan geraman bahwa ancamannya tidak pernah main-main dan seakan tidak akan pernah bisa di bantah oleh siapapun. Entah harus bersyukur atau menghindar dari takdir yang mempertemukannya dengan dosen tampan yang berada di depannya dengan jarak kurang dari satu jengkal.

Arin tidak tahu skenario yang Tuhan gariskan untuknya, hingga ia tidak sadar waktu telah membuatnya jatuh ke dalam pelukan dosennya sendiri.


TBC

TRAILER PAK DOSEN SUDAH ADA DI INSTAGRAM KEJORAS_STAR_PUBLISHER02

Part ini gak tahu nulisnya kapan, cuma masih 2019.

Aku edit lagi, bukan merubah alur kok, hanya kata - kata yang bikin sakit mata pas baca. Hehe

29/06/2020
22.49 WIB

PAK DOSEN SPECIAL OFFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang