12

41.9K 1.8K 8
                                    

[Pie stroberi]

---o0o---

Hari kedua di Melbourne menjadi awal untuk menjelajahi surga di negara yang dijuluki Kanguru. Setelah hari pertama di habiskan di kamar hotel tentunya dengan seribu alasan Iqbaal yang ingin berduaan dengan sang istri.

Kedua manusia berlawanan jenis bergandengan tangan melewati jalanan kota Melbourne yang cukup padat. Turis mancanegara ikut andil menginjakkan kaki di trotoar.

Hari ini seperti dalam list Arin, ia dan Iqbaal akan mengunjungi Taman Sunny Ridge Strawberry. Ia sudah tidak sabar memasuki ladang yang dipenuhi buah stoberi segar. Perutnya seakan lapar kembali membayangkan buah stoberi yang dijadikan berbagai menu makanan. Buah favoritnya.

Setelah menaiki taxi selama 75 menit untuk sampai di ladang Stoberi. Akhirnya disuguhkan ladang stoberi yang berhektar - hektar luasnya.

Iqbaal melihat senyum istrinya yang membuat bibirnya terangkat ikut tersenyum.  Kebahagiaan istrinya merupakan kebahagiaan untuk dirinya. Arin berlari dengan menggandeng tangan Iqbaal di belakangnya.

Setelah membayar biaya masuk yang cukup murah. Mereka mulai memasuki ladang buah stroberi yang memerah.

"Disini bagus ya." Tangannya mulai memetik buah stroberi yang cukup besar dan merah. Terlihat sangat manis dan menggiurkan.

"Kamu seneng?" Melihat raut wajah istrinya yang bersinar Iqbaal tetap bertanya.

"Banget," jawab Arin antusias.

"Ya walaupun di Bandung ada tetep aja beda rasanya."

Iqbaal mulai mengikuti langkah Arin. Keranjang yang dibawanya sudah hampir penuh di isi buah stroberi yang di petik istrinya. Dengan wajah tak rela ia meninggalkan ladang stroberi dan membayar hasil petikannya. 

Seolah tak ingin menghapus kegembiraan dalam wajah sang istri. Iqbaal mengajak Arin memasuki Dessert Cafe yang berbahan dasar stroberi.

"Kita mau kemana kak?" Tanya  Arin ketika mereka beriringan berjalan menuju sebuah Cafe yang terlihat dari jarak sepuluh meter.

"Rahasia dong"

Arin berdecak kesal ketika pertanyaannya tak dijawab oleh suaminya.  Ia mulai mengendurkan tatapannya kedalam Cafe yang dimasuki oleh mereka berdua.

Di dalam Cafe cukup padat oleh muda mudi yang duduk di kursi menikmati hidangan. Banyak pula anak-anak yang memakan makanan penutup berbahan dasar buah stroberi.

Arin hanya diam ketika Iqbaal berbicara dengan salah satu pelayan Cafe. 

"Ikut aku" Iqbaal menggandeng lengan Arin yang masih menenteng buah stroberi di tangan satunya lagi. Ia tak mau banyak komentar. Mereka mulai memasuki ruangan yang bertuliskan. Kitchen.

Ia menatap suaminya bingung. Tak ada yang melarang mereka sampai di dapur begini?

"Kakak ngapain ngajak aku ke dapur. Nanti di marahin, ayo keluar!" ajak Arin

"Sebentar sayang"

"Nyari apa sih kak? Ayo keluar ih. Mereka ngeliatin kita" Arin terus menarik Iqbaal untuk keluar dari dapur.

"Hallo Iqbaal" Iqbaal tersenyum tipis ketika mendapatkan orang yang dicarinya.

"Hallo Malik." Sapa Iqbaal.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Perkenalkan ini istriku, Auryn" Arin tersenyum ketika pria yang bernama Malik menatapnya.

PAK DOSEN SPECIAL OFFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang