Sebenernya belum sesuai target vote, tapi karena lumayan banyak yang komen. Aku post deh ya 😊 baikan aku?
Vote nya harus lebih dari part kemarin ya 😊 baru bisa di next.
[Please, don't go]
---o0o---
Kegiatan yang di lakukan masih seperti biasa, menyiapkan sarapan, bekerja, memasak makan malam dan tidur.
Tidak ada aktifitas yang menyenangkan untuk mereka, seperti saling berpelukan di bawah selimut, memasak bersama yang berakhir membersihkan dapur. Tetap saling diam, berharap keterdiaman adalah solusi pemecah masalah.
Pukul 06.00 pagi Arin sudah bersiap dengan stelan kerja, wajahnyapun sudah terlihat segar. Pagi - pagi sekali ia sudah bangun, pergi ke dapur untuk memasak, bersih - bersih rumah sekejap agar bisa berangkat pagi guna menyelesaikan laporan akhir bulan yang sebentar lagi akan jatuh tempo. Tentu dibalik semua itu untuk menghindari suami.
Arin menatap Iqbaal yang masih terlelap, ketegangan dalam rumah tangganya belum mereda, munafik jika ia tidak merasakan apa - apa. Tetapi hatinya masih berteriak kecewa.
Melihat wajah suaminya teringat Meyra. Membayangkan Meyra pernah menginap bersama di rumah ini, pernah berada di hati suaminya. Pernah melukis warna untuk suaminya.
Tak berhak sama sekali jika dia menghakimi masa lalu seseorang, dia ada sebelum kita hadir.
Iqbaal yang diam saja tidak membantah apa yang di katakannya, buktinya apa yang di ucapkan memang benar. Bagaimana dirinya sekarang? Apa yang harus ia lakukan bersama anaknya?
"Tetap bersama mama ya, sayang. Apapun yang terjadi jangan pernah tinggalin mama"
Arin segera berangkat menuju kantor sebelum Iqbaal bangun dari tidur lelapnya.
Tak lama kepergian Arin, Iqbaal terbangun karena suara bising di sebelahnya, dengan mata yang menahan kantuk, ia menghentikan suara alarm.
Gorden kamar sudah tersingkap, membuatnya silau ketika membuka mata. Ia mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang di peroleh matahari.
Tumben sekali istrinya menyalakan alarm. Ia menatap sticky note yang di tempelkan di atas nakas.
Aku ke kantor duluan mau nyelesain laporan bulanan. Air mandi udah di siapin begitu juga pakaian kamu, jangan lupa pake dasi.
Oh iya sarapan jangan lupa, aku siapin di meja makan. Susunya sudah aku seduh.
Jangan tidur lagi kak, aku gak ada buat bangunin kamu!
Perhatian istrinya membuat ia tersenyum kecil. Di tengah - tengah masalah yang ada, Istrinya tetap melayaninya dan memastikan kebutuhannya terpenuhi walaupun tidak secara langsung. Arin masih memperhatikan segala kebutuhannya walaupun sakit hatinya masih melekat karena dia.
Beranjak dari posisi, ia melangkah menuju kamar mandi, memakai pakaian yang disiapkan Arin, sarapan dan pergi ke kantor.
Jalanan lumayan lenggang, membuat ia tidak terburu - buru mengejar waktu untuk meeting.
Iqbaal mengangguk kala para karyawan menyapa dirinya. Ia pergi ke lantai 9. Tempat istrinya bekerja dengan beralibi menemui manager disana.
Aneh. Dirinya sadar, tanpa repot - repot untuk bertemu manager, ia bisa lakukan dengan menunggu di ruangannya. Karena hanya ingin melihat keberadaan sang istri bisa membuatnya terlihat aneh di mata bawahannya.
"Pagi pak. Ada keperluan apa pak?"
"Saya mau bertemu pak Andre, apa sudah datang?"
Matanya mencari keberadaan istrinya. Ia tersenyum ketika istrinya serius menatap monitor. Kecantikannya semakin bertambah ketika sedang serius bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOSEN SPECIAL OFFER
ChickLitAVAILABLE AT SHOPEE ALUR DAN VERSI TERBAIK HANYA ADA DI VERSI NOVEL Hanya khayalan anak SMK yang akan menginjak bangku perkuliahan dan bermimpi bertemu dengan dosen tampan. Hehe °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Semenjak duduk di b...