[ Hari Pertama Bekerja ]
---o0o---
Sesuai kesepakatan sebelumnya dengan melewati drama sampai tidur di sofa. Akhirnya Arin dapat bekerja walaupun bekerja di perusahaan milik sang suami. Ia tahu pasti tidak akan berjalan dengan mudah, nantinya akan ada gosip mengenai dia yang lulus tes kerja karena bosnya adalah suaminya.
Tidak ada yang tahu sebelumnya jika ia mati - matian meminta Iqbaal untuk berbicara kepada HRD agar tidak menspesialkan dia sebagai istri bos. Jika hasil tes menunjukkan tidak layak bekerja di perusahaan ia akan menerima dengan lapang dada. Tidak ingin bekerja atas bantuan suami.
Terasa cukup sulit menjalani serangkaian tes dan interview di perusahaan. Semua ia kerjakan sendiri terkadang harus berdebat dengan suaminya yang ingin membantu. Finally, Ia di terima. Arin sudah bukan pengangguran lagi yang memberatkan Negara.
Arin tersenyum menatap pantulan dirinya di depan meja rias, baju kerja khas kantoran sudah terpakai di tubuhnya yang ramping. Tatanan rambut ia buat cepol, dan make up tipis agar terlihat lebih menarik.
First impression harus ia lakukan sebagai karyawan baru. Ia tidak ada niat untuk tebar pesona, tetapi menjaga nama baik diri sendiri dan suami sudah seharusnya ia lakukan.
Arin tersenyum sekali lagi, ia menatap jam tangan yang terpasang di lengan kiri menunjukkan pukul 07.00. Dengan cepat ia mengambil tas dan pergi ke ruang tengah menemui suaminya yang menunggu untuk sarapan bersama.
"Kenapa cemberut gitu?" Arin menaikan alisnya sebelah ketika suaminya menampilkan wajah muram ketika melihatnya.
"Kamu jangan cantik - cantik dong!" Suaminya merengut.
"Ya Allah kak! Gak usah berlebihan deh. Masa wajah aku mau polos kayak anak SD. Orang sekarang aja anak SD udah berani pakai lipstik."
"Ya tapikan nanti banyak yang godain kamu"
"Kamu tenang aja, kalau ada yang berani godain aku. Nanti aku giniin"
Arin memelototkan mata pada suaminya dengan tubuhnya yang sedikit membungkuk kedepan. Seketika Iqbaal tertawa melihat ekspresi sang istri. Tingkah Arin membuatnya gemas, jika begini ia tidak ingin pergi ke kantor dan hanya berdiam diri di kamar bersama istrinya. Tidur loh ya, jangan mikir macem - macem.
"Ayo kak berangkat, keburu macet nanti"
Arin berjalan ke luar rumah setelah menyelesaikan mencuci piring bekas makan mereka. Lihatkan, Ia masih menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Tidak takut tangannya yang sudah di baluri lotion terkena sabun cuci piring dan air.
"Semangat banget istri aku"
"Harus dong. Nanti kalau telat aku bisa - bisa di pecat sebelum bekerja"
"Hahaha mana ada yang kayak gitu"
Seperti biasa jalanan ibukota terlihat macet di pagi hari. Kembali pada hari biasa akan dihadapi dengan kesibukan aktivitas Ibukota.
Iqbaal membelokkan setir ke arah kanan memasuki gedung tinggi berlantai - lantai di depannya. ADR Corp.
"Aku ke dalam dulu ya kak" pamit Arin.
"Kita bareng"
"Aku gak mau jadi pusat perhatian. Nanti aja lain kali, kalau aku udah gantiin posisi kamu" Arin terkekeh di akhir kalimatnya.
"Dasar ya"
Arin melangkahkan kakinya memasuki lobi, berjalan kearah meja resepsionis.
"Selamat pagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOSEN SPECIAL OFFER
ChickLitAVAILABLE AT SHOPEE ALUR DAN VERSI TERBAIK HANYA ADA DI VERSI NOVEL Hanya khayalan anak SMK yang akan menginjak bangku perkuliahan dan bermimpi bertemu dengan dosen tampan. Hehe °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Semenjak duduk di b...