25

30.9K 1.5K 17
                                    

Happy reading 📖
.
.
.
.

[Khawatir dan Cemburu]

---o0o---

Akhir pekan menjadi hari yang paling sibuk untuk Arin, sebelum mengajukan surat pengunduran diri dari perusahaan, ia harus menyelesaikan seluruh pekerjaannya terlebih dahulu.

Menatap dengan tidak rela setelah mengabari dirinya akan resign itulah yang di lakukan para teman - temannya.
Memang cukup mendadak berita yang berhasil Arin sampaikan pagi tadi.

"Rin, lo beneran resign?"

Arin mengangguk pasti di kesekian kalinya Hani menanyakan pertanyaan yang sama. Ia kembali menikmati semangkok soto mang Jaja yang akan ia rindukan.

"Tapi lo baru sebentar loh disini?"

"Sebentar dari mana? Gue udah satu setengah tahun loh disini"

Sebenarnya Arin tak cukup rela kehilangan pekerjaan yang membuatnya nyaman, apalagi teman - temannya yang terasa klop sejak awal.

Tetapi ini langkah awal untuk memperbaiki diri dan memperbaiki hubungannya dengan Iqbaal. Ia berharap setelah resign, ia lebih bisa memperhatikan dengan detail apa yang di butuhkan suaminya.

"Kita bakal kangen banget tahu sama lo" Riri menatap Arin lesu.

Yah ... tak di sangka kedekatan Arin dengan tiga wanita ini membuatnya nyaman. Tapi mau bagaimana lagi, ia sudah bulat dengan keputusannya. Lain waktu ia bisa bertemu teman - temannya. Ia tidak akan pindah kemana - mana.

"Nanti lo jadi ibu rumah tangga dong"

"Jangan lupain kita - kita loh Rin"

Arin berdecak menatap Seza. Dia pikir ia akan pergi ke planet lain? Tak akan pernah kembali dan hidup bersama makhluk asing disana. Yang benar saja.

"Iya nanti 'kan kita masih bisa kumpul bareng, makan siang bareng, shoping bareng. Gue masih di Jakarta bukan pindah ke planet lain, so jangan khawatir"

"Pokoknya hari ini kita jalan - jalan abis pulang kantor, kan kalau lo udah jadi ibu rumah tangga susah kita ajak keluar. Harus berhadapan dulu sama pak bos"

Arin terkekeh menatap Seza yang bergidig diakhir kalimat yang di ucapkannya.

"Ya okelah, asal jangan terlalu malem aja"

Ke-empat wanita itu larut dalam obrolan, membahas hal yang sedang trending sampai menghabiskan jam makan siang di Warung Tenda Mang Jaja. Perempuan jika berkumpul akan seperti itu membahas yang tak perlu di bahas kebanyakannya.

Setelah jam pulang kantor, Arin, Seza, Hani, dan Riri pergi menggunakan transportasi online setelah memilih tempat mana yang akan mereka datangi.

Arin meringis ketika jam tangannya menunjukan angka sepuluh. Terasa sebentar mereka disini, semakin malam malah terasa semakin ramai dikarenakan ajang keluar bersama pasangan.

"Guys pulang yuk, udah jam sepuluh nih" Arin menatap teman - temannya meminta persetujuan yang di angguki ketiganya.

"Eh iya nih, sampe lupa waktu"

"Arin, yakin gak mau di tungguin dulu? Sampai pak Iqbaal jemput?"

"Gak usah deh, takutnya lama. Kasian pacar lo"

Hani menatap Arin sedikit khawatir. Pasalnya yang belum di jemput hanya Arin saja, Seza dan Riri sudah di jemput oleh pacar mereka.

"Lagipula disini masih rame, gue bakal nunggu di lobi aja" Arin menatap jalanan yang cukup ramai, orang - orang hilir mudik kesana kemari.

PAK DOSEN SPECIAL OFFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang