Kelakuan ibu tiri dan Doyeon semakin menjadi jadi setiap hari.
Ketika Sohee tidak sengaja melakukan sesuatu yang tidak benar, masalahnya langsung dibesar besarkan.
Dan mereka melaporkannya kepada Taemin.
Bodohnya, Taemin langsung percaya begitu saja.
"Kalau kalian emang ngga suka, silakan angkat kaki dari sini!" Bentak Taemin.
Sohee dan Hanbyul tidak percaya dengan apa yang dikatakan ayahnya.
Ayahnya mengusir mereka.
Sohee yang sudah terlanjur sakit hati pun akhirnya mengeluarkan semua unek uneknya selama ini.
"Papa? Papa ngusir kita? Kita salah apa, pa?" Tanya Sohee.
"Kamu, mau melawan? Hah?" Bentak Jiyeon.
"Bunda? Kenapa bunda sekarang ikutan ngebentak juga? Ada papa loh! Ngga pura pura ngebelain lagi? Jadi sekarang udah keluarin sifat asli bunda? Oke, disini ada papa! Pa, papa lihat kan?" Kata Sohee dengan keras.
"Kamu pergi saja dari sini! Dasar anak kurang ajar yang nenyusahkan!" Kata Jiyeon lagi lagi membentak Sohee.
Sementara Taemin hanya bungkam karena takut dengan istrinya.
Sohee segera membenahi pakaian dan barang barang miliknya juga Hanbyul.
Setelah itu mereka pergi dari rumah.
"Pa, Sohee sama Hanbyul mau pergi dulu, ya. Makasih karena selama ini mau merawat kita dan ngasih kita makan. Sekarang papa hidup bahagia aja dengan bunda dan Doyeon! Jangan peduli sama kita lagi." Sohee menahan isak tangisnya.
Taemin menatapnya dengan rasa bersalah, namun ia tidak dapat mengutarakannya.
"Maaf ya, kalo selama ini kita udah bikin papa susah. Dan buat bunda juga Doyeon, makasih ya karena kalian baik sama kita kalo ada papa aja. Tapi kalo ngga ada papa kebalikannya. Makasih banyak semua." Kata Sohee sambil menggenggan erat tangan Hanbyul yang juga sedang menangis.
"So, Sohee..." Taemin hendak berbicara, namun ditahan oleh Jiyeon.
"Alaaah... udah ngga usah banyak drama. Cepetan pergi sana! Jangan balik lagi!" Kata Jiyeon sambil mendorong Sohee, sehingga pegangan tangannya dengan Hanbyul terlepas.
Hanbyul tersungkur ke lantai.
"Hanbyul! Ayo bangun, dek!" Kata Sohee panik.
Taemin yang melihatnya tidak bisa berbuat apa apa lagi.
Bahkan kini ia merasa sudah menjadi ayah yang bodoh dan seorang pengecut.
Ia hanya bisa diam melihat kedua anak kandungnya diperlakukan dengan tidak terhormat oleh istri barunya.
"Pa, aku pamitan ya..." Sohee mencoba meraih tangan ayahnya dan hendak menciumnya, namun ditepis oleh Jiyeon.
"Sana pergi! Mau ku pukul kamu! Hah!" Jiyeon memukul lengan Sohee.
Sohee kembali menggandeng tangan adiknya dan segera keluar dari rumah itu.
Rumah yang penuh dengan kegelapan dan aura kebencian.
Terus melekat dan akan terus berlanjut di benak Sohee dan Hanbyul.
Dimana untuk pertama kalinya ayah mereka membentak mereka, padahal mereka tidak salah.
Dimana untuk kesekian kalinya Sohee mengalami penyiksaan dari sang ibu tiri yang kejam.
Cukup sudah satu tahun saja, kedua gadis bersaudara ini merasakan penderitaan.
Kini, mereka akan memulai hidup baru tanpa gangguan siapapun lagi.
Berjalan baik atau tidak, mereka yang akan tanggung sendiri tanpa harus merepotkan orang lain.
Mereka percaya, bahwa mereka masih punya harapan karena Tuhan akan selalu berpihak kepada orang yang benar.
Tuhan akan menyertai mereka kemanapun mereka pergi.
************
Huhuhuhu....
😿😿😿😿
Author sedih pas lagi nulisnya.
Tapi author seneng karena akhirnya bisa memulai juga perjalanan hidup baru si kedua gadis bersaudara itu.
Selamat berjuang buat Sohee dan Hanbyul!
😘😘😘😘
Dan makasib buat readers yang udah mau baca dan vote!
Klik ☆ ya...
Bye....
bubblekpop123
KAMU SEDANG MEMBACA
2Sista >>[Jung.Hee]<<
FanfictionSejak kematian ibunya, Sohee dan adiknya, Hanbyul harus menjalani hidup tanpa orang tua. Sebab, ayah mereka lebih memilih untuk menikah lagi dengan sahabat masa lalunya dari keluarga terhormat yang sudah memiliki seorang anak perempuan bernama Doyeo...