Sorry for typo
~happy reading~
Hari ini cuaca seoul sedikit lebih dingin. Para warganya berlalu lalang dengan menggunakan mantel yang cukup tebal tidak lupa dengan kaos tangan yang terpakai begitupun dengan syal yang bertengger di lehernya. Hari ini adalah hari libur para pekerja baik industri, kontruksi, maupun pebisnis tinggi. Tak ayal seorang Jeon jungkook pun tidak ingin melewatkan hari liburnya begitu saja. Dia hanya ingim tertidur namun niat nya seperti diurungkan kala seseorang mengetuk pintunya cukup keras,siapa lagi kalau bukan lisa.
Jungkook dengan malas melangkah untuk membukakan pintu itu. Keadaannya masih sangat acak acakan. Dia kemudian memegang engsel pintu itu dan membukanya.
"Ada apa kau membangunkanku sepagi ini? Tidak kah kau tau ini adalah hari liburku? Apakah kau masih belum puas dengan yang kemarin?" Tanya jungkook
" a-nu..t-idak begitu kookie...eom- maksudku choi ahjumma menyuruhku untuk mengajakmu untuk sarapan" balas lisa agak takut.
"Kalau berbicara itu yang jelas!! Apa kau mau ku hukum ha?!!" Bentak jungkook
"K-au tidur saja lagi, aku akan memberi tau choi ahjumma bahwa kau sangat lelah, aku permisi dlu" lanjut lisa dan langsung pergi namun sebuah tangan kekar menghentikan pergerakannya membuatnya berbalik dan menunduk takut."Ma-afkan aku kookie, jangan menghukumku lagi, aku mohon aku tidak akan mengganggumu aku mau pergi saja" kata lisa takut
"Apakah aku semenyeramkan itu?-batin jungkook
"Siapa juga yang ingin menghukummu? Bisakah aku melihat sikumu?" Tanya jungkook selidik
"Ehhh?" Bingung lisa
"Aku bilang aku ingin melihat siku tangan kananmu" tegas jungkookLisa segera memperlihatkan siku tangan kanannya kepada jungkook dan entah mengapa jungkook sedikit berpikir sangat keras dan sampai dia memjit pangkal batang hidungnya.
"Kenapa luka ini sangat familiar denganku?" Tanya jungkook lirih namun masih dapat didengar lisa
"Kau mungkin hanya berhalusinasi,sudah lah jungkook" jawab kisa dan langsung menarik tangannya kembali dan pergi berlalu dari sana"Aku sangat senang kau mulai mengetahuinya sedikit demi sedikit namun aku juga tidak bisa membuatmu begitu tersiksa,melihatmu tersiksa saat memikirkan itu membuat hatiku sangat sakit alangkah lebih baiknya jika kau melupakanku dan menjadi sehat kembali itu sudah cukup bagiku"-lisa
"Kenapa aku sangat familiar dengan luka itu ..aahhkkkkkkk, kenapa kepalaku sangat pusing" racau jungkook dan kembali ke tempat tidurnya dan membaringkan tubuhnya. Dia mecoba menutup kembali matanya untuk tertidur akibat sakit kepalnya yang luar biasa.
FLASHBACK#
"Chanyeo ahjussi,kookie dan lisa akan keluar bermain sepeda bolehkah?" Tanya anak kecil bernama kookie itu.
"Boleh kok sayang, tapu jgan jauh jauh karena lisa juga belum lancar bersepeda" jawab chanyeol
"Ayayyy captain" jawab mereka serempakKedua bocah itupun bersepeda disekitar taman yang luas itu yang memimpin itu adalah anak laki laki bernama kookie. Dia bersepeda dengan sangat cepat membuat lisa kewalahan untuk mengayuh sepedanya karena dia memang belum terbiasa dengan itu. Karena terlalu cepat dan kecerobohannya dia terjatuh dari sepeda dan membuat siku tangan kanannya berdarah. Hal itupun diliat oleh kookie. Reflek dia memutar sepedanya dan mengahampiri lisa.
"Hiksss....eomma sak-itt" tangis lisa
"Lisa,apakah kau tidak apa apa?" Tanya kookie
"Apakah kau tidak punya mata sehingga harus bertanya seperti itu padaku? Apa kau tidak melihat siku ku yang berdarah ini?"judes lisa
"Eh..kau kalau marah seremin juga yah hehe" cengir kookie tak berdosa
"Tidak usah tertawa ini semua juga gara gara kamu tau! Sudah tau aku belum lancar malah balap balapan ini sakit tau" ucap lisa
"Yasudah mianheyo..ayo kerumah utama kita akan mengobati lukamu disana" kata kookie
"Hmmm....terimakasih pabo(bodoh)" ucap lisa
"Bodoh bodoh gini kau juga suka kan?"goda kookie
"Idihhh..siapa juga yang mau denganmu? Jijik tau ngk!" Sensi lisa.Pertengkaran pertengkaran membuat mereka selalu bersama bahkan lebih dekat dan akrab membuat mereka semakin nyaman.
FLASHBACK END#
"Aaaaaa.....mimpi apa itu?" Teriak jungkook
"Apa yang aku pikirkan? Semua itu apa? Aku tidak mengerti, siapa anak perempuan yang bersamaku?" Siapa dia?" Gumam jungkook
"Kenapa kepalaku sangat pening? Aakhhh....sakit ini sangat sakit"teriak jungkook lagiTiba tiba pintu kamar jungkook terbuka menampakkan lisa yang lari terburu buru dan tergesa dan hampir saja ia terjatuh jika dia tidak memerhatikan langkahnya
"Ada apa jungkook-ah? Kau kenapa? Apa yang bisa kubantu?"tanya lisa bertubi tubi
"Kau kenapa?" Tanya jungkook balik
"Aku mendengar teriakanmu untuk itu aku segera kesini aku takut kau kenapa napa" jawab lisa
" untuk alpa kau khwatir?"tanya jungkook
"Karena kau suamiku,aku takkan pernah melanggar kewajibanku,jika kau kesakitan maka aku juga merasakan kesakitan yang kau rasakan jika kau bahagia maka aku juga akan bahagia, aku bisa melakukan apapun untukmu" jawab lisa
"Bahkan nyawamu?" Tanya jungkook kembali
"Ya bahkan nyawaku..aku akan menukar nyawaku agar kau bisa tetap hidup,aku hanya ingin melihatmu bahagia itu saja...jika sedihku adalah bahagiamu maka aku tidak apa apa jika aku selalu bersedih namun jika tawaku adalah kesediahanmu maka aku akan berhenti tertawa, aku akan menutup mulutku, aku tidak akan berbicara sepatah katapun" kata lisa
"Keluar dari kamarku" perintah jungkook
"Ta-pi" cegah lisa
"Tidak ada tapi tapi sekarang keluarlah" ucap jungkook mutlakLisa kemudian melangkah keluar..air mata yang ia tahan tahan dari tadi akhirnya jatuh juga bersamaan dengan hatinya yang sedih. Kata kata yang ingin dia sampaikan sudah tersampaikan. Kata kata yang selama dia pendam sudah diutarakan tinggal bagaimna penerimanya menanggapinya. Dia sangat bersyukur karena jungkook mengijinkannya bicara tanpa hukuman tidak seperti yang dulu jgankan untuk berbicara, bernafaspun susah. Lisa sangat bersyukur tuhan masih memberinya napas lebih untuk hidup didunia ini.
"Orang yang benar mencintai adalah orang yang tetap setia disampingmu saat kau dalam kesulitan bukan ada disampingmu saat kau merasa bahagia"
"Perubahan seseorang tercipta karena terbiasa, maka terbiasa lah bersamaku agar kata "benci" itu berubah menjadi kata "cinta"
"Aku tak pernah memaksakan kehendakku terhadapmu dan kaupun begitu tapi bolehkah aku mengatakan bahwa aku ingin kau hanya menjadi milkkku?"
"Kata kata tidaklah pernah mewakili perasaan namun perbuatanlah yang akan mewakili perasaan"
"Jika kebencianmu terhadapku akan menjamin kembalinya dirimu maka bencilah aku sepuas hatimu"
TBC
semoga kalian suka
Sekali lagi sorry for typoItha X Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS HURT
Fanfiction"Hidup begitu singkat untuk mencintaimu sekali, Aku berjanji akan mencarimu dikehidupan berikutnya"-Jeon Jungkook "Jika aku telah melangkahkan kakiku ke dalam jurang maka aku tidak akan menariknya kembali dan pergi dari tempat itu karena itulah yang...